bagian 19: tenza zangetsu

1.1K 99 12
                                    

    Mata inuyasha terbelalak. Ia tidak menyangka sesshomaru menusuk dadanya dengan racun. " ka... kau... sesshomaru.. kenapa?" Seru inuyasha terbata bata. " ada kata kata terakhir yang ingin kau ucapkan? Karena kau akan mati sekarang!" Seru sesshomaru.
*****************************************
    Inukimi terlihat sangat gelisah. Hatinya gelisah ketika mengetahui sang anak pergi dengan wujud anjingnya dengan terburu buru. Ditambah lagi, anak anjing kesayangannya juga hilang. " tenanglah, inukimi. Aku yakin sesshomaru akan baik baik saja." Bujuk inutaisho. " aku tidak peduli dengan sibodoh itu! Aku sedang mengkhawatirkan anak anjing kesayanganku." Seru inukimi. Ia lalu berjalan kearah inutaisho dan berusaha menyeretnya berdiri. " sayang, hatiku semakin gelisah. Ayo kita susul sibodoh itu." Rengek inukimi.
    " tapi, sayang. Bagaimana cara kita menyusulnya? Kita bahkan tidak tahu dia ada dimana." Seru inutaisho. " kamu kan siluman anjing! Jadi gunakan penciumanmu untuk mencarinya!" Bentak inukimi. " sekarang, cepat cari baunya, ubah dirimu menjadi wujud sebenarnya dan bawa aku ketempat si bodoh itu!" Perintahnya. " ba.. baik.." seru inutaisho.
     " jika sibodoh itu berani membuat anak anjingku terluka sedikit saja, akan kupatahkan tulang tulangnya!"
*****************************************
      Seketika, kabut yang mengelilingi mereka mulai memudar. Tubuh inuyasha dan sango palsu berlahan lahan berubah menjadi akar akar pohon dan meleleh.
     " khu... khu.. sesshomaru.. aku memujimu karena berhasil keluar dari jeratan ilusi meiactku. Tapi, kau tidak akan berhasil membunuhku."
     " cih, seperti biasa. Kau selalu bersembunyi, naraku." Ejek sesshomaru sambil mengenggam tenza sangetsu. Mata sesshomaru melihat kekiri dan kekanan. Tidak ada naraku. Bahkan, ia tidak mencium baunya. Teman teman inuyasha berkumpul didekat sesshomaru. Tidak sengaja, kakek myoga melihat kearah pedang sesshomaru. " pedang apa yang digenggam sesshomaru sama? Sepertinya pedang itu bukanlah pedang tenseiga atau bakusaiga." Batin kakek myoga.

DEG...
DEG...

     " aku bisa merasakan pedang tenza zangetzu berdenyut. Ada apa, tenza zangetzu? Apa kau ingin menolongku untuk membalas dendam tuanmu?"
     Mata sesshomaru terpejam. Tidak lama kemudian, ia merasakan bau naraku. Beberapa sulur naraku dan akar pohon yang tidak terlihat mendekat kearah mereka. " minggir, miko!" Seru sesshomaru sambil melepaskan serangan kearah kagome. Kagome berhasil menghindar. Serangan sesshomaru berhasil memotong motong akar dan sulur naraku dan mengarah pada sebatang pohon.

DUAR...
    
    Pohon itu terbelah menjadi dua. Bersamaan dengan itu, setengah tubuh naraku juga terpotong potong akibat serangan sesshomaru. Mata naraku terbelalak.
    " mustahil! Selain bisa memotong tabir pelindungku, serangan sesshomaru tadi juga berhasil memurnikan tubuhku. Panah suci? Tidak. Aku tidak merasakan kekuatan spiritual kagome. Apakah pedang itu yang melakukannya?" Gumam naraku. " terkejut? Itu belum seberapa." Seru sesshomaru sambil mengangkat pedang tenza zangetsu keatas. Mata kakek myoga dan naraku terbelalak melihat pedang hitam panjang yang digenggam sesshomaru.
****************************************
    " inukimi, apa kau merasakannya?" Seru inutaisho. " ya, aku merasakannya." Seru inukimi. " kekuatan ini.. aura ini.. hanyalah dimiliki oleh pedang itu." Seru inukimi. " itu mustahil! Bukankan seharusnya pedang itu hanyalah mitos?" Seru inutaisho. " entahlah. Mari kita berharap pedang itu dimiliki dan digunakan oleh orang berhati murni." Seru inukimi. " ya, kau benar." Seru inutaisho.
     " jika pedang itu memilih tuan yang salah, walaupun tessaiga, tenseiga, bakusaiga dan souga bergabungpun, tetap tidak akan mampu mengalahkannya."
*****************************************
     " mu... mustahil!! Bukankah itu.."   batin kakek myoga.
     " tenza zangetsu!"  Seru naraku. " mengapa pedang itu ada ditangan sesshomaru? Pedang itu seharusnya hanyalah mitos, sebab tidak ada seorangpun yang pernah memakai atau melihatnya."  Batin naraku.
      " kenapa pedang sehebat itu bisa ada ditangan sesshomaru sama? Ini gawat! Jika pedang tenza zangetzu memilih sesshomaru sama sebagai tuannnya." Batin kakek myoga.
      Naraku menggeram. " aku harus segera pergi. Jika aku terkena serangan lagi, aku bisa musnah." Batin naraku.

GROOORRR

     Ratusan siluman datang mendekati naraku. " cih! Berusaha kabur, rupanya." Geram sesshomaru. " jangan sampai lolos!" Seru miroku. Miroku lalu membuka lubang anginnya.

WUSH

     Lubang angin miroku berhasil menyedot setengah dari siluman itu. Naraku lalu berusaha mengagalkan miroku dengan mengeluarkan saimyosho. Beberapa ekor Saimyosho terbang kearah miroku. " pendeta, tutup lubang anginmu! Serahkan sisanya pada kami!" Seru sango. " baik!" Seru miroku. Ia lalu menutup lubang anginnya. " kirara!" Panggil sango. Kirara maju dan menjadi besar. Bersamaan itu, sango menaiki kirara.
      Ketika sango hampir mendekat dengan siluman itu, Sango melempar hiraikotsunya bersamaan dengan panah kagome. Siluman itu mati semua. Naraku menggeram. " matilah kau!" Bentak sango smbil berusaha menyerang naraku dengan hiraikotsunya. " minggir, pembasmi! Naraku adalah mangsaku!" Bentak sesshomaru. Sango melihat kearah sesshomaru. Pedang tenza zangetsu tiba tiba mengeluarkan aura yang sangat kuat bersamaan dengan angin yang melingkari pedang itu.
        " a.. apa ini?" Seru kagome. Seluruh tubuh teman teman inuyasha tidak bisa bergerak karena tertekan oleh kekuatan yang sangat kuat. " itu berasal dari pedang itu." Seru miroku. " ini gawat! Pedang tenza zangetsu adalah manifesti dari sang pengguna. Semakin dekat ia dengan tuannya, maka daya hancurnya akan semakin kuat." Cerita kakek myoga. " manifesti dari sang pengguna?" Seru miroku. " ya, pedang itu sudah memilih tuan sesshomaru sebagai tuannya. Dan kini, tuan sesshomaru sangat marah. Karena itulah pedang itu mengeluarkan seperempat dari kekuatannya." Seru kakek myoga. " se.. seperempat dari kekuatannya?" Seru kagome. " sango! Menyingkirlah dari sana!" Teriak miroku. " baik!" Seru sango.
     " matilah kau, naraku!"
     Sesshomaru menyerang naraku dengan gelombang kekuatan yang sangat besar dan kuat. Pohon dan benda benda yang berada di sekitar mereka yang terkena gelombang itu langsung musnah dan menciptakan angin yang sangat kuat.
      " semuanya! Mendekatlah padaku! Aku akan membuat tabir pelindung!" Seru miroku.
      Mereka menurut. Setelah semuanya sudah berkumpul, miroku lalu memasang tabir pelindung.
     Mata naraku terbelalak ketika gelombang itu mulai mendekatinya.

     
 

Pada Suatu Hari Di Zaman FeudalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang