bagian 24: orang yang dipilih

907 81 17
                                    

Sesshomaru dan naraku saling melompat dan menyerang dengan cakarnya.

CRASH

Cakar naraku mengenai tangan sesshomaru sedangkan cakar sesshomaru mengenai wajah naraku. Mereka lalu menginjak tanah dan saling menatap. Sesshomaru menyerang terlebih dahulu dengan cakarnya. Dengan cepat, naraku menghindar dan sudah berada di belakang sesshomaru. Naraku lalu mengigit bahu sesshomaru. Sesshomaru meronta dan melolong.
*****************************************
  " sango! Miroku! Dibelakang kalian!" Teriak kagome. Sango dan miroku terlambat menghindar. Tentakel itu lalu menabrak tubuh kirara dengan kuat. Mereka hilang keseimbangan dan terjatuh. Kagome berhasil menangkap kirara dan sango. Tapi gagal menangkap miroku. Miroku terjatuh didalam air.
   Blup.. blup..
   Miroku hendak berenang kepermukaan air, tapi kakinya di iikat oleh tentakel itu dan ditarik masuk kedasar laut. Miroku terkejut. Dihadapannya kini bersemayam seekor gurita raksasa berwarna hitam pekat. " ah, bukankah itu pedang sesshomaru?" Gumam miroku. Miroku kembali diseret dan kini ia sudah berada sangat dekat dengan gurita itu. Dengan cepat, miroku meraih pedang yang menancap di mata gurita itu dan mencabutnya. Gurita itu mengerang kesakitan dan melepaskan ikatannya. Miroku memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur.
   Tentakel gurita itu kembali mengejar miroku, tapi miroku berhasil menghindar. Sesekali, ia menebas tentakel itu dengan pedang. Tanpa disadari miroku, tentakel dibelakangnya sudah menunggu dan bersiap menangkapnya.
*****************************************
   Sesshomaru berusaha menyerang naraku dengan cakarnya. Naraku yang terlambat menghindar terkena cakar sesshomaru di bagian matanya. Mereka lalu kembali ke tanah dengan wujud manusia. Bahu sesshomaru terluka dan meneteskan darah. Sementara naraku mata kanannya buta akibat cakaran sesshomaru. " matilah kau, sesshomaru!" Seru naraku sambil menyerang sesshomaru dengan sulurnya. Sesshomaru menghindari serangan naraku dengan melompat kebelakang.
   Sessomaru juga mengeluarkan sulurnya. Sesekali, sesshomaru memblok sulur naraku dengan sulurnya. Tanah retak, pohon tumbang disekeliling mereka. Naraku lalu mengarahkan bakusaiga kearah sesshomaru. Beberapa panah keluar dari pedang itu. Sesshomaru lalu mengambil pohon yang patah dengan sulurnya untuk melindunginya. Panah itu menancap dipohon itu.
   Sesshomaru lalu memutar pohon itu dan melemparnya kearah naraku. Naraku menghindar dengan melompat keudara. " sesshomaru! Diatas!" Teriak inutaisho. Sesshomaru melihat keatas dan bersamaan dengan turunya naraku. " mati kau!" Seru naraku sambil berusaha menebas sesshomaru. Sesshomaru menghindar ke samping. Ia lalu meninju wajah naraku. " siluman rendahan sepertimu, tidak akan mampu membunuhku!" Ejek sesshomaru. " cih, kau terlalu sombong, sesshomaru!" Seru naraku.
    Mereka lalu kembali beradu sulur. Tanah retak dan pohon tumbang akibat dari sulur mereka. Sesshomaru berhasil mengikat sulur naraku. Ia lalu berlari dan menyerang naraku dengan tenza zangetsu dan diblok naraku dengan bakusaiga. " bagaimana jika kita bertaruh? Siapa yang memenangkan pertarungan ini akan menjadi seme inuyasha." Seru naraku. " jangan mimpi aku akan menyerahkan inuyasha padamu!" Bentak sesshomaru sambil mendorong naraku. Naraku melompat  keudara dan melarikan diri keistana.
   " kabur?" Ejek sesshomaru. Sesshomaru mengejarnya dari belakang sekaligus menyerangnya dengan sulurnya. Naraku berhasil menghindari setiap serangan sesshomaru. Mereka lalu terbang ke dinding istana. " kabur? Tentu saja tidak." Seru naraku. Naraku lalu menghancurkan bangunan istana dengan bakussaiga.

DUAR

KRAAK..

    Serpihan batu besar dan kecil berjatuhan kearah sesshomaru. Sesshomaru membelah batu itu dengan sulurnya. Saat perhatian sesshomaru teralihkan pada batu disekitarnya, ia tidak memperhatikan sebuah batu berukuran cukup besar didepannya.
   " mati kau!" Teriak naraku. Naraku mengeluarkan kekuatan bakusaiga ditambah dengan kekuatan shikon no tama. Batu itu hancur. Serpihan batu itu lalu menyerang sesshomaru bersamaan dengan serangan bakusaiga.
   " aaarrhh!"
   " sesshomaru!" Teriak inutaisho dan inukimi. Sesshomaru terjatuh ketanah dengan tubuh luka luka. Pedang tenza zangetsu terlepas dari tangan sesshomaru dan menancap di tanah. Naraku lalu turun dan berdiri di depan sesshomaru.
  " aku menang! Itu artinya inuyasha menjadi milikku." Seru naraku sambil mengacungkan bakusaiga kearah sesshomaru. Mata sesshomaru memerah. " setelah pertempuran ini aku akan membawa inuyasha ke istanaku dan menjadikannya sebagai ukeku. Oh, jangan khawatir. Aku akan membawamu juga. Agar kau bisa melihat, saat aku menandai inuyasha. Meminumkannya ramuan yang bisa membuatnya hamil dan melahirkan anak anakku." Seru naraku. Mata sesshomaru semakin memerah. Ia menggeram sambil mengenggam erat tanah di sekitarnya.
   " mengelus tubuhnya yang halus, rambutnya yang lembut dan bibirnya yang manis." Seru naraku. Sesshomaru menggeram. Tangannya menggengam erat tanah.
  " dasar brengsek! Aku tidak akan membiarkan anak anjingku dimiliki oleh siluman tidak jelas seperti kau!" Bentak inukimi berusaha menyerang naraku, tapi cegah inutaisho. " tenanglah, inukimi." Bujuk inutaisho. " lepaskan aku! Akan kubunuh dia!" Seru inukimi meronta ronta.
   " inukimi, apa kau merasakannya?" Tanya inutaisho. " ya.. aku merasakan tanganku gatal untuk membunuh siluman didepanku." Seru inukimi. " bukan itu. Coba tenang dan rasakan." Seru inutaisho. Inukimi menurut. Inukimi terkejut. " ke.. kekuatan ini... aura ini.." serunya terbata bata. " mu... mustahil.." sambungnya. Mereka melihat kearah tenza zangetsu.

KRATAK...

KRATAK...

   pedang tenza zangetsu bergetar hebat sambil mengeluarkan auranya. " mungkinkah sesshomaru berhasil mengeluarkan setengah dari kekuatan pedang ini?" Batin inutaisho. Inukimi dan inutaisho lalu berjalan mendekati tenza zangetsu. " inuyasha adalah milikku! Dia adalah pasanganku! Tidak akan kuserahkan dia pada siapapun termasuk kau, naraku!" Bentak sesshomaru.
    " kemarilah! Tenza zangetsu!"
     tenza zangetsu bergetar hebat. Setelah itu, pedang itu tercabut sendiri dan terbang melewati inutaisho dan inukimi. Kini, pedang itu berada di genggaman sesshomaru. Angin, api dan air bersatu mengelilingi pedang itu.

Tbc

Pada Suatu Hari Di Zaman FeudalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang