Fiveteen

89.4K 8.8K 507
                                        

Althea mengedarkan pandangan matanya ke sepenjuru ruangan, merasa takjub dengan interior ruangan dalam bangunan ini, yang Jessica sebut Pack House, entahlah Althea tidak tahu asal muasal terciptanya sebutan Pack House, yang ia tahu tempat ini adalah hunian keluarga pemimpin klan serigala yang disebut Alpha, yang Althea pikir lebih pantas disebut 'istana' jika melihat dari besar dan luasnya bangunan ini.

Lorong-lorong panjang, patung-patung batu antik, lampu Chandelier yang menjuntai indah, lantai marmer bernuansa gotik, jendela kaca besar berjejer, juga lukisan dinding dengan ornamen serigala, bulan, dan sosok perempuan bagai dewi memenuhi bangunan ini, setiap ruangannya begitu luas, belum lagi puluhan anak tangga yang menghubungkan tiap lantai.

Althea merasa seperti hidup di dunia dongeng.

Bangunan Pack House ini mengingatkannya pada gambar istana di buku dongeng yang pernah ia baca sewaktu kecil, istana yang megah beserta keluarga kerajaan yang tinggal di dalamnya.

Saat kecil ia pernah berandai-andai menjadi seorang putri kerajaan, mendampingi sang pangeran dan hidup bahagia selamanya.
Ia sampai tidak pernah absen saat Mama--ibu panti yang mengurusinya ketika kecil--membacakan dongeng itu setiap malam, sebelum jam tidur datang. Cerita yang paling disukainya adalah kisah putri salju, Seorang putri cantik nan baik hati yang sayangnya harus tertidur karena kutukan dari penyihir--yang tidak lain ibu tirinya sendiri, putri itu tidak bisa terbangun dari tidurnya, sampai ia bertemu dengan cinta sejatinya, dan mendapat ciuman magis.

Althea berpikir kisah putri salju sangat romantis, walau saat kecil ia tidak mengerti arti kata romantis itu sendiri selain hal yang menyenangkan, setelah beranjak dewasa ia juga berharap dapat menemukan cinta sejatinya seperti snow white, dan hidup bahagia sampai maut menjemput.

Tapi tentu saja itu hanya terjadi di dalam dongeng, karena seiring berjalannya waktu Althea menyadari jika kisah seperti itu tidak ada di dunia nyata.

Kehidupan yang sesungguhnya sangat sulit untuk dijalani, apalagi oleh seorang anak tanpa orangtua seperti dirinya. Terlalu banyak cobaan dan masalah yang menghadang jalan untuk mencapai taraf bahagia, sampai Althea sendiri tidak mengenal arti kata itu sebenarnya, ataukah dirinya hanya kurang mensyukuri hidup? Entah, Althea hanya berharap hidupnya tidak akan berjalan lebih menyedihkan daripada ini.

"Hei .... kau mendengar ku atau tidak?"

Seruan Jessica membuat Althea menoleh, sepertinya ia terlalu banyak melamun sampai tidak memperhatikan Jessica yang sedari tadi bertransformasi menjadi Tour Guide-nya. Menjelaskan secara terperinci setiap ruangan di Pack House ini beserta fungsinya.

Namun kini wajah manis Jessica terlihat kesal, Althea menyadari mungkin itu karena dirinya yang tidak fokus menyimak penjelasan gadis itu, Siapapun pasti akan kesal kalau perkataannya tidak didengarkan, apalagi Jessica sudah bersusah payah untuk menjelaskan padanya, Althea jadi merasa bersalah.

"Maaf, aku melamun sampai tidak mendengarkanmu," Katanya, merasa tidak enak hati.

Jessica mendengus pelan, "aku tahu, " ucapnya, kemudian kembali berjalan dengan langkah pelan.

Althea langsung mengekorinya, berjalan dibelakang Jessica dengan kikuk, sesekali gadis itu memperhatikan kembali sekelilingnya dan mendapati beberapa orang berseragam berjalan melewatinya. Mereka terlihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Membuat Althea sadar kalau ia pun mungkin akan sesibuk itu nanti.

Berhari-hari sebelumnya beta Jack dengan begitu saja membebaskan Althea, tanpa gadis itu tahu alasannya. Saat itu yang Althea ingat hanya dirinya yang terbangun di ruang rawat bersama Jessica, mengatakan bahwa beta Jack membebaskan dirinya dengan syarat; ia tidak diperbolehkan kembali ke dunia manusia dan akan menjadi bagian dari immortal sebagai pengikut klan serigala.

The Sleeping Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang