Otor revisi cerita ini sambil play lagu Christina Perri - A Thousand Year, karena cocok aja sama ceritanya.
Playlist kalian apa nih?
Happy reading.
*****
"Althea, angkat ini!"
"Althea, bersihkan itu!"
"Cuci piring!"
"Bersihkan jendela!"
"Thea tolong antar makanan ini ya."
"Bereskan ruang makan ya."
"Althea, tata Piringnya dengan benar!"
"Lebih cepat lagi menyapunya!"
"Jangan lambat, dasar manusia!"
Dan masih banyak lagi perintah lain yang dilayangkan padanya hari itu, Althea hanya bisa menurut tanpa membantah sedikitpun. Karena memang itulah tugasnya disini, tugas sebagai pelayan. Althea tidak banyak protes dan melakukan semua pekerjaannya dengan hati lapang, walaupun ia lelah dan diperlakukan semena-mena. Tapi tidak apa, ia cukup sadar pada posisinya disini, ia tidak berhak membantah, lagipula pekerjaannya sebagai pelayan cukup menyenangkan.
Setidaknya ditempat ini Althea tidak perlu bersusah payah mencari uang untuk memenuhi segala kebutuhannya. Belum lagi biaya sewa tempat tinggal dan lainnya, ia cukup bekerja dan mendapat makanan, pakaian juga tempat tinggal gratis, plus teman-teman meski hanya beberapa.
Dahulu ketika dirinya masih tinggal di panti asuhan, Althea tidak perlu susah payah memikirkan uang untuk biaya sewa tempat tinggal, namun karena jumlah anak semakin banyak setiap tahunnya dibuatlah peraturan, jika sudah beranjak dewasa dan tidak ada orang tua yang mengadopsinya maka anak itu harus keluar dari panti untuk hidup mandiri. itu terjadi pada Althea yang akhirnya terpaksa hidup mandiri supaya tidak memberatkan pihak panti, walaupun tentu saja berat rasanya meninggalkan rumah yang sudah menjadi tempat tinggal sejak kecil.
Lagipula disini juga tidak semua orang bersikap Sinis padanya, banyak dari mereka yang baik dan menganggap dirinya sebagai teman, walaupun banyak juga yang menjauhinya, menganggap Althea seperti hama dan Virus yang menularkan penyakit. Itu tidak jadi masalah karena ia sudah terbiasa menerima perlakuan kurang menyenangkan, bahkan lebih buruk lagi.
Althea bisa sedikit tenang karena disini ia tidak mendapat tindak kekerasan non-verbal, kecuali masalah yang melibatkan beta Jack. Perlahan ia melupkan hal itu dan menganggapnya sebagai sikap kehati-hatian Beta Jack terhadap pendatang tak diundang ke wilayahnya.
Walau bagaimanapun kemunculan Althea di dunia immortal memang hal yang tabu bagi mereka, apalagi dengan kenyataan bahwa dirinya adalah manusia dan membawa pisau dengan batu mulia yang hanya orang tertentu lah yang memiliki, menjadi alasan kuat untuk dicurigai.
Selebihnya, beta Jack sejauh ini adalah pribadi yang tegas dan bertanggung jawab pada kewajibannya, dedikasinya menjaga Pack patut diapresiasi, meski hingga kini Althea masih tidak berani muncul dihadapan pria itu secara langsung.
Hari ini Althea sudah menyelesaikan pekerjaannya, dan ia memilih untuk menghampiri Jessica ke dapur daripada pergi tidur dan beristirahat, padahal ini sudah larut malam. Ada sesuatu yang ingin Althea tanyakan pada temannya itu.
"Katanya ada yang ingin kau tanyakan padaku? Kenapa malah diam saja?" suara Jessica mengusik keterdiaman Althea.
"Aku tidak yakin..." ucapnya, meringis menatap Jessica yang masih sibuk dengan kegiatannya menata sayuran dan segala bahan pangan pada rak dalam gudang penyimpanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Sleeping Alpha
Werewolf"Seperti halnya sang Putri Tidur dalam cerita dongeng Anak-anak, yang harus mendapat ciuman magis dari sang Pangeran, cinta sejatinya, agar terbangun dari kutukan. Begitupun Arthur, ia memerlukan Mate nya, belahan jiwanya, cinta sejatinya u...