1. halo

44.8K 2.9K 740
                                    

Dimas POV

Perkenalkan namaku Dimas, nama panjang, umm... kalian tidak perlu tahu nama panjangku ya, karena gak terlalu penting.

Apalah arti sebuah nama. Yang penting kan otak, tampang, penampilan dan kekayaan, ya gak?

Atau kekayaan yang lebih penting? Jadi tidak perlu punya nama, asal punya uang banyak, manggilnya ehh, ehhh aja? Hehehe

Kalau kalian melihatku di jalan atau berpapasan denganku, kalian tidak perlu repot-repot memanggilku dengan nama panjang, cukup panggil aku Dimas, aku pasti akan menoleh dan melemparkan senyuman yang kata mommyku adalah senyuman mega watt yang bisa bikin nyetrum kejet-kejet.

Hehehe, entahlah apa arti perkataan mommyku itu.

Aku terlahir dari pasangan beda negara, daddyku berasal dari Chicago, Amerika Serikat, dan mommyku berasal dari Indonesia.

Sedikit rumit apabila aku menceritakan bagaimana kedua orang tuaku bertemu dan aku bisa lahir di dunia ini.

Hanya satu pesan yang selalu mommy tanamkan kepadaku sedari aku kecil sampai di umurku yang ke dua puluh delapan tahun ini.

'Mommy tidak melarang kamu menjadi player, tetapi apabila kamu memutuskan untuk menjadi player jadilah player yang bertanggung jawab dan hormati wanita, jangan seperti daddy mu, kalau perlu jadilah player santun'

Pesan yang selalu aku ingat dan aku jalani.

Karena masih membekas dengan jelas di memori otakku kejadian waktu ku kecil dulu, mommy kembali bertemu dengan daddy setelah 6 tahun daddy menghilang, melarikan diri dari tanggung jawabnya, meninggalkan mommy yang sedang mengandungku.

Rencana Tuhan sangatlah berbeda dengan rencana manusia.

Saat mommy bertemu kembali dengan daddy, mommy terlibat asmara dengan seorang pria, lalu memutuskan untuk bertunangan dengan pria itu, om Renzo, dia adalah sahabat daddy, tetapi pada akhirnya mommy menikah juga dengan daddy, om Renzo mengalah demi kebahagiaan mommy.

Dan bagaimana mommy bisa luluh kepada daddy, padahal daddy sudah menyumbangkan pengalaman buruk di kehidupan mommy?

Well, hanya mommylah yang tahu alasannya.

Rumit kan?

Biasa aja ya?

Aku dibesarkan dengan limpahan kasih sayang mommy dan sahabat mommy, tante Chika, walaupun tanpa figur ayah sampai umurku 6 tahun.

Oh iya, ngomong-ngomong soal tante Chika, beliau adalah orang yang sangat berperan penting di kehidupan ku.

Bagaimana tidak?

Kalau tante Chika tidak meyakinkan mommy untuk tidak menggugurkan kandungannya, aku tidak akan lahir ke dunia ini.

Aku tidak akan merasakan apa yang namanya puberitas, tidak akan merasakan apa itu ciuman pertama, tidak akan merasakan apa itu mimpi basah pertama.

Pokoknya.... Many thanks auntie Chikaaa, berkat kegigihanmu menemani masa-masa suram mommy selama 6 tahun, akhirnya aku dapat merasakan hal-hal tersebut di atas.

Suara getaran handphone di atas meja kerjaku menghentikan gerakan tanganku mengetik di atas keyboard.

Aku menggeser ikon menerima panggilan sambil tersenyum.

"Yes mom" Sapaku.

"Dimas, nanti malam kamu jangan lupa ya" Suara mommy terdengar di ujung sana.

Aku mengerutkan keningku untuk mengingat apa yang mommy bicarakan.

"Pasti kamu lupa deh, iya kan?" Desak mommy karena aku yang terdiam beberapa detik lamanya.

Catch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang