Rapih jali, kek org bener lu dek Dim 😅😄🏃🏃🏃
Jeni POV
Krekk... krekkk...
Aku sedari tadi membolak-balikkan bantal dan bergerak dengan gelisah di atas ranjang tempat tidurku, menyebabkan suara berisik gesekan besi tua ranjang reyotku di kesunyian malam ini.
Menutup wajahku dengan kedua tanganku karena tidak bisa memejamkan mata, padahal malam sudah sangat larut.
Lalu kembali membuka telapak tanganku karena malah teringat kejadian beberapa jam yang lalu.
Aku merengut.
Apanya yang abang-adik?
Apanya yang mau jagain aku dari player?
Nyium aku gitu bentuk kepedulian sama tanggung jawabnya ya?
Bilang orang player, padahal dia sendiri lebih dari player, malahan buktinya pun sangat nyata. No hoax.
Player si pengumpul celana dalam perempuan.
Player tetaplah player, memang sudah bakat alamnya dari bayi seperti itu, ayah Bill boleh tenang, Dimas berkembang seperti harapannya.
Aku memukul bantalku dengan kesal.
Tanpa melibatkan lidah dia bilang? Dasar pembohong besar!!!
Seharusnya tadi aku membiarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku dan aku gigit sampai putus, biar sesuai seperti yang dia bilang, ciuman tanpa melibatkan lidah.
Kalau tadi aku juga terbawa suasana, kemungkinan besar celana dalamku akan terlepas dan nasib celana dalamku berakhir teronggok di dalam mobilnya itu kan?
Dan bunda Dav akan menemukan celana dalamku berserakan dengan celana dalam perempuan-perempuan yang lain.
Aku meringis membayangkan hal itu terjadi. Duhh, mau di taruh di mana mukaku ini?
Dimas sekarang ini pasti merasa bangga karena bisa mencundangi aku, yang di akuinya sebagai saudaranya sendiri tapi bisa takluk oleh pesona playernya itu.
Dimas pasti juga berpikir kalau aku sama seperti perempuan-perempuan yang mengejar dirinya.
Gampangan.
Berciuman dan sesaat kemudian celana dalam akan beralih posisi berada di atas bangku mobilnya.
Ya ampunnn, betapa lemahnya diriku ini.
Pelecehan terjadi karena lemahnya si korban kan?
Dan si pelaku yang sudah professional pasti bisa membaca gelagat target si korban.
Dimas itu player professional, lihat saja hasil celana dalam yang dia dapatkan, sembilan celana dalam yang kami temukan saat itu pasti hanya segelintir dari total yang dia dapatkan di hari-hari sebelumnya.
Aku menyesal tidak meninggalkan kesan kalau aku tidak menyukai apa yang Dimas lakukan terhadapku.
Seharusnya tadi aku mencolok kedua matanya atau menarik lubang hidungnya ke atas dengan kedua jariku, atau membenturkan keningnya ke setir mobil, atau....
Aku menghela nafas lewat mulut, percuma, sudah terjadi, masa aku minta siaran ulang, yang benar saja!
Aku bergerak duduk di atas ranjang dengan gerakan pelan, takut menimbulkan bunyi derik ranjangku, meraih handphoneku yang tergeletak di atas bangku.
Membuka passwordnya dan melihat lebih 20 miss call dari Dimas.
Aku sengaja menyetting handphoneku ke mode silent.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch You
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 23/3/18 - 12/5/18