9. mayday mayday

14.6K 1.9K 428
                                    

Elahhh, dia ngopi ga ngajak2, eta ngopi2 uang hasil dari jualin souvenir ya Dim? 😅😄

Jeni POV

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku mengingat apa yang tadi aku lihat di dalam mobil Dimas, begitu aku berada di kamar setelah selesai makan malam.

Memang dasar player, seharusnya tadi aku mengambil photo untuk bukti dan memperlihatkan photonya ke ayah Bill.

Dan menuliskan caption "Nih yah, ayah gak usah khawatir, mas Dimas seorang player murni menuruni gen nya ayah"

Eh sebentar, tapi bisa saja ayah Bill tetap khawatir kalau orientasi sex nya Dimas menyimpang, bukti celana dalam perempuan tidak terlalu kuat untuk membuktikan Dimas itu straight atau tidak. Iya kan?

Transgender juga pakai celana dalam kan? Tapi mereka pakai celana dalam perempuan apa pakai boxer ya? Atau gak pakai underwear? Pakai Lingerie? Thong? Frilly Knickers panties? G-strings? Kolor? Sempak?

Aku menggaruk-garuk rambutku frustasi dan bergidik ngeri. Yang tadi kulihat itu mungkin ada sekitar 4-5 celana dalam dengan berbagai jenis seperti yang tadi aku sebutkan, berserakan di atas bangku, entah kalau di bawah bangku atau mungkin ada yang terselip di sisi-sisi bangku.

Atau... Akan lebih banyak lagi celana dalam yang ku temukan di bagian belakang mobil.

Eww....

Ya ampun Dimas.

Tidak ku sangka sampai melakukan hal itu dengan perempuan-perempuan di dalam mobil.

Terus kalau mereka abis begituan, perempuannya pulang pada gak make celana dalam dong?

Double ewww...

Aku bergidik membayangkannya.

Apa mereka melanjutkan lagi di apartmentnya Dimas? Atau di apartmentnya para perempuan itu? Dan lupa membawa celana dalamnya karena sedang birahi tinggi, sehingga melupakan celana dalam yang mereka lepaskan di dalam mobil?

Aku kembali menggelengkan kepalaku untuk mengenyahkan pikiran-pikiran aneh yang bersarang di benakku.

Terserah Dimas aja lah, dia sudah dewasa, sudah cukup umur untuk melakukan itu, darah Western nya pasti lebih mendominasi.

Dan tidaklah heran mengingat kelakuan Dimas sedari dulu yang selalu kulihat berganti-ganti pasangan ngedate.

Pria semacam Dinas itu tidak akan pernah bisa masuk ke dalam kehidupan percintaanku, bagus Dimas hanyalah seorang abang berlainan orang tua, kalau dia beneran abang kandungku, sudah pasti dari dulu aku membedah otaknya atau lebih ekstrem aku meminta mama untuk memasukkan Dimas kembali ke dalam rahim. Jangan di keluar-keluarin lagi.

Memang bisa?

Paksain aja. Intinya aku beruntung tidak memiliki abang kandung Dimas yang seorang player pengumpul celana dalam perempuan.

Ya ampun, kasian bunda Dav, aku menepuk keningku.

Di mata bunda Dav, Dimas adalah seorang anak penurut dan manis, tidak mengikuti jejak ayah Bill.

Bagaimana kalau bunda Dav beneran melihat isi mobil Dimas ya?

Aku menekuk lutut dan melesakkan wajahku ke atas lutut.

Jadi kepikiran macam-macam, gara-gara ngeliat celana dalam, grrrr....

Tapi...

Aku mengusap wajahku gusar.

Catch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang