Mukanya ngegemesin bgt deh dek Dimmm, bawaannya tante jadi mo ngelempar pake celana dalam aja 😅😄😆🏃🏃🏃
Dimas POV
Kami memasuki sebuah restaurant dan di sambut oleh pramusaji yang tersenyum ramah ke arah kami.
Aku berjalan menempel di sisi kanan Jeni dan menunduk.
"Sebenarnya tuh bangke mau ngapain sih ngajak-ngajak kamu ketemuan terus?" Bisikku pelan.
Terlihat ringisan di wajah Jeni.
"Kemarinan sih Bryan bilang katanya ada perlu, mau minta tolong, cuma ngomongnya gak jelas, dan gak mau ngomong via chat, maunya ngomong langsung" Jawabnya.
Aku mengusap rahangku yang sudah tercukur, berpikir keras memikirkan motif Bryan yang mengajak Jeni bertemu lagi setelah sekian lama.
Bryan berdiri di sebuah meja menunggu kami yang berjalan ke arahnya.
"Kalian langsung pesan aja, ntar gue balik lagi ke sini, mau ke dalam sebentar" Bryan menepuk pundakku.
Keningku mengernyit menatap punggungnya yang menghilang di balik sebuah pintu.
"Bawaan gue jadi curiga deh, kenapa perasaan gue jadi gak enak ya" Gumamku.
"Kalo perasaannya gak enak ya banyak doa, makan yang enak-enak, minta maaf ke semua orang hehehe" Kata Jeni.
Aku menoleh ke arahnya yang kulihat sibuk membuka-buka buku menu.
"Barusan maksudnya ngelawak ya?" Tanyaku.
Matanya melirik menatapku.
"Gak, cuma ngomong bener aja" Jawabnya lalu kembali menekuri buku menu.
Aku terkekeh.
"Aku kayanya mau nyobain makan ini deh" Lanjutnya lagi sambil menunjuk ke arah tulisan daftar makanan.
Aku menarik buku menu di hadapannya.
"Kayanya enak, aku pesan yang sama" Kataku.
Jeni mendelik.
"Ihh, pesan yang lain mas, biar kita nyobain makanan-makanan di sini, kita makan meja aja" Kata Jeni.
Aku menghela nafas lewat mulut.
"Jen, aku tuh masih suka makan makanan, belum minat makan meja" Kataku.
Jeni terkikik.
"Makan meja itu maksudnya makan bareng-bareng mas, kita pesan makanan yang beda-beda terus nanti saling nyicipin" Sahutnya.
Mataku beralih melirik ke balik pundakku, melihat ke arah pintu di mana Bryan tadi menghilang.
"Mas makan ini aja nih" Tunjuknya.
Aku melirik sekilas ke daftar makanan pilihan Jeni, mengangguk mengiyakan, maksudku menerima ajakan Bryan ke sini bukannya ingin makan tetapi karena penasaran dengan motif Bryan menemui Jeni kembali.
Jeni menatapku dengan mulut ternganga begitu aku memutar tubuhku kembali ke posisi semula.
"Mas, beneran deh, dari tadi tuh mas emang gak konsen, mas beneran mau makan salad? Mas kan gak suka, sukanya gado-gado"
Aku meringis, lalu kembali menarik daftar menu dan melihat ke arah yang tadi Jeni tunjuk.
Aku cengengesan.
"Ganti sama angus beef steak sandwich aja" Kataku lalu mengedarkan pandanganku ke penjuru restaurant yang lumayan ramai dengan pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch You
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 23/3/18 - 12/5/18