Mayan rapi lah, walopun gak kliatan celananya sobek apa malah gak pake celana 😄😅
Dimas POV
Mom dengan segala kekhawatirannya. Bisa di bayangkan setelah kejadian di kamarku, aku benar-benar membuat mom freaking out.
Dalam waktu sebulan mom mempersiapkan segala hal soal pernikahan kami.
"You really make me worry big guy, mom gak mau kejadian serupa menimpa Jeni" Mom menatapku dengan suara nyaris tercekat.
Tanganku menggenggam kedua tangannya.
"Mom, trust me, I'm not dad, I can control my self" Kataku meyakinkan dirinya.
Mom masih menatapku dengan tatapan tidak percaya.
"Oh really? Control yourself? Tapi sebulan yang lalu di kamar kamu itu, mom bisa liat burung parkit kamu itu berdiri"
"Burung kakak tua mom" Ralatku.
Mom melotot ke arahku.
"Serius Dimas, mom tidak mau kejadian mom di masa lalu terulang lagi pada Jeni, tengat waktu 3 bulan harus mom perpendek"
Aku meringis.
"Jeni sudah cukup mengalami pelecehan seksual di masa lalunya, mom tidak mau Jeni sampai ha...."
"Mom, no, please don't think like I'm a bad guy, I'm your son, you raise me good" Potongku, genggaman tanganku mengerat.
Mom menatapku, tangannya mengusap pipiku lembut.
"I trust you big guy, but I don't trust your bird" Kata mom sambil melirik ke arah pangkal pahaku.
"Mom!"
Mom mengacak rambutku.
"Sekarang pakai jasnya"
Aku mengambil jas berwarna abu-abu yang mom ulurkan.
Mom menatapku dengan mata berbinar, mengamati gerakan demi gerakan aku memakai jas untuk acara resepsi pernikahanku.
"I never feel so happy to see you now Dimas, kemari sebentar big guy, let me hug you" Mom berdiri dengan tangan terentang.
Aku berhambur memeluk tubuhnya. Kurasakan tubuh mom berguncang, mom terisak. Aku mengusap punggungnya pelan.
Mataku berkaca-kaca, mengingat dua wanita yang membesarkanku terisak di pelukanku.
I make them happy, for sure.
°•°•°
Aku menutup pintu kamar apartmentku.
Meletakkan kotak setelan jas yang akan aku pakai besok lusa untuk acara pernikahan.
Dengan pelan aku duduk di tepian ranjang, mengusap wajahku lalu beringsut menyenderkan punggungku ke kepala ranjang.
Siapa yang menyangka di usiaku sekarang ini, aku akan melepas masa lajangku. Tidak pernah terpikirkan menikah dalam waktu dekat, tetapi hal ini akan terjadi.
Kurasakan getaran handphone di kantung jeansku.
Tersenyum melihat panggilan telepon yang masuk.
"Halo calon istriku" Sapaku sambil memiringkan tubuhku.
"Halo calon suamiku" Terdengar lembut suara Jeni di ujung sana.
Sunggingan senyum kembali terbit di wajahku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch You
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 23/3/18 - 12/5/18