20. curhat dong bun

13K 1.8K 529
                                        

Dek Dimmmm, dah sore, masuk, mandi, ayo sini tante mandiin 😅😅🏃🏃🏃

Jeni POV

"Gue gak akan patah semangat buat ngedapetin elu Jen"

Yang kulihat malah sebaliknya. Bener kan dasar jiwa player cangcut, mana mungkin bisa beneran jatuh cinta sama 1 perempuan.

Player tetaplah player.

Aku mencibirkan bibirku sambil mengunyah coklat batangan pemberian ayah Bill.

Mendingan ayah Bill kemana-mana, seberengseknya ayah Bill, tetapi akhirnya bertekuk lutut juga sama bunda Dav.

Pernikahannya pun langgeng sampai sekarang.

Dimas yang ngaku-ngakunya gak pernah make out, bercumbu, berciuman tidak melibatkan lidah tapi aku rasa pemecah rekor player yang mengumpulkan celana dalam perempuan paling banyak.

Ayah Bill pasti kalah.

Aku kembali mengunyah coklat yang masih tersisa satu keping.

Teringat kejadian di mana aku di suruh bunda Dav memanggil Dimas untuk makan makan, aku tidak sengaja mendengarnya menerima telepon dari seseorang.

Dimas bilang sudah punya girlfriend, dan meminta siapapun yang menelponnya itu untuk tidak menelpon, mengirim-ngirim pesan dan meminta untuk menghapus nomornya.

Apa Dimas sudah pensiun menjadi player ya?

Hmm...

Aku kembali termenung.

Kemarin lusa itu bagaimana bisa Dimas tiba-tiba muncul di cafe tempat aku dan Bryan bertemu ya?

Apa Dimas mengikutiku?

Ahh gak mungkin, ngapain player itu ngikutin aku, kurang kerjaan banget.

Kasian Bryan, sampai kena uppercut mentah, bagus gak bikin Bryan muntah-muntah.

Siang ini Bryan mengajakku makan siang lagi. Sudah aku tolak, tetapi Bryan tetap memaksa.

Kalian pasti bertanya-tanya kan, kenapa aku masih mau menemui orang yang sudah memberikan pengalaman buruk kepadaku?

2 minggu setelah aku berada di Yogya, Bryan muncul di rumah eyangku.

Dia sampai berlulut meminta maaf karena hampir mempekosaku.

Saat itu aku tidak percaya dengan permintaan maafnya, bagiku teman-temannya Dimas sama playernya seperti Dimas. Malah mungkin ada yang lebih parah dari Dimas.

Tetapi melihat wajahnya dan usahanya yang berkali-kali datang ke rumah eyangku untuk meminta maaf, akhirnya membuatku luluh.

Bryan tidak sebejat yang ku pikirkan, tindakannya yang hampir memperkosaku itu memang tindakan pengaruh alkohol yang terlalu banyak dia konsumsi pada malam itu.

Bertahun-tahun Bryan berusaha menjadi wali untuk masalah biaya pendidikanku, tentu saja aku tolak.

Bryan tidak perlu merasa harus bertanggung jawab sampai seperti itu.

Tubuhku memang sudah terjamah olehnya.

Tetapi apakah Bryan mengingat rasanya menodaiku dalam keadaan mabuk berat seperti itu?

Yang ada malah si player cangcut itu tuh, menciumi bibirku dengan melibatkan lidahnya.

Coba tanya bagaimana rasanya? Bohong kalau Dimas jawab tidak merasakan apa-apa, padahal dia sampai mengerang.

Um..

Hehehe

Hehe

Aku juga sampai mendesah sih.

Catch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang