10. Centipedes Tenebris

85 8 0
                                    

"Aku belum pernah mendengar tempat itu."

"Ya. Kota itu dibangun diam-diam oleh pemerintah. Masyarakat dunia tidak boleh mengetahuinya karena ada proyek besar yang sedang dikerjakan di sana."

"Proyek besar apa?"

"Proyek penciptaan Cumulonimbus."

"...!"

Deva terkejut setengah mati usai mendengarnya. Freya menambahkan.

"Aku dengar juga, ada buku catatan penelitian tentang cara memusnahkan Cumulonimbus di kota Deep Ocean. Aku pernah mencoba mencari buku itu, tapi tetap tidak pernah ditemukan. Entah dimana para ilmuwan itu menyimpannya."

Wajah Freya menjadi kusut. Ia masih menggenggam kedua tangan Deva. Berpikir ingin mencari buku itu sekali lagi.

"Kalau begitu, aku akan membantumu mencari buku itu!"

Deva mengatakannya dengan wajah yang sangat serius. Freya terpana. Mulutnya terbuka.

"Kamu yakin?"

"Yakin sekali."

"Kalau kamu bilang begitu, mari kita sama-sama berjuang untuk mencarinya!"

"Ya. Tentu!"

Deva mengangguk dengan penuh antusias. Begitu juga dengan Freya. Lalu Freya menyadari jarak wajahnya dengan wajah Deva semakin dekat hingga mengakibatkan wajahnya merona merah.

"A-Ano... Ma-Maaf."

Secara refleks, Freya menjauh dan berdiri membelakangi Deva. Ia mengatupkan kedua tangannya serta didekapkan ke dadanya. Kepalanya tertunduk. Wajahnya merona merah seperti kepiting rebus. Merasakan debaran jantungnya yang semakin kencang. Perasaan bergetar menguasai tubuhnya.

Ya Tuhan, kenapa jantungku selalu berdetak kencang ketika di dekat Deva? Tolong jawab aku, perasaan apa ini? batin Freya.

Ia tidak berani berbalik ataupun bersuara. Perasaan aneh yang bernyawa, mengunci mulut dan menahannya di tempat.

"Freya!"

DEG!

Freya tersentak tatkala Deva memanggil dirinya dengan suara yang sangat keras. Kedua matanya terbelalak keluar. Wajahnya pucat seketika.

Deva juga begitu. Bahkan Deva tidak bisa bergerak dari tempatnya berpijak. Perasaan takut mulai menguasai dirinya.

Apa yang terjadi?

Di antara cahaya putih yang remang-remang, tiba-tiba muncul sosok yang sangat besar dari arah atas. Ia berjalan di langit-langit lorong. Berkaki banyak. Warna tubuhnya hitam. Matanya yang berwarna merah bersinar terang.

Secara perlahan-lahan, ia berjalan mendekati Deva dan Freya. Freya berjalan mundur dan berhenti saat menabrak Deva. Deva sudah berdiri dengan ekspresi horror.

"A-Apa itu!? Dari bentuknya seperti... Lipan!!" kata Deva yang bergetar.

"I-Itu... Centipedes Tenebris. Monster rekayasa genetika yang diciptakan untuk menyerang siapa saja yang melewati tempat ini. Mereka akan menggigitmu sampai kamu mati keracunan," jelas Freya yang menyipitkan kedua matanya. "Deva, kamu tunggu di sini!"

CumulonimbusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang