"Bisa."
"Tapi, apa Kakak tidak merasa capek?"
Yuda ikut andil dalam percakapan ini. Deva menanggapinya dengan senyuman.
"Tidak, Yud."
"Kalau begitu, aku akan ikut juga menemani Kakak."
"Iya."
Mengangguk cepat, Deva tetap tersenyum. Zu yang terdiam, turut menyahut.
"Aku juga ikut."
"Baiklah, mari kita pergi sama-sama!"
Freya tersenyum dengan wajah yang sangat cerah. Ketiga laki-laki itu mengangguk bersamaan.
Maka diputuskan, mereka pergi menuju Distrik 1 yang berada di bawah, karena saat ini mereka berada di Distrik 2.
Kota Deep Ocean dirancang secara bertingkat dengan lantai yang berjumlah 5 buah. Setiap lantai dinamai Distrik dengan angka 1-5. Ada lift khusus menuju ke setiap distrik yang digerakkan dengan tenaga kinetik.
Atas petunjuk arah dari Freya, mereka pergi menuju ke pusat Distrik 2, yang mana terdapat lift khusus menuju ke setiap Distrik. Lift itu berbentuk tabung dengan terowongan kaca yang berdesain futuristik yang mengagumkan.
"Jadi, kita naik lift?" tanya Zu yang kagum saat melihat lift tabung yang berada dalam terowongan kaca. Terowongan kaca itu berdiri kokoh bagaikan tiang listrik.
"Iya," jawab Freya yang tersenyum.
"Ayo, kita masuk!" ajak Deva yang masuk duluan ke lift itu.
Pintu terbuka otomatis saat mereka masuk. Lalu pintu tertutup otomatis saat mereka berada di dalamnya.
Ada kotak virtual digital yang terpasang di samping pintu lift. Freya menekan tombol virtual yang berangka 1, tapi tidak tersentuh olehnya.
"Kenapa?" Deva mendekati Freya.
"Ini... Aku tidak bisa menyentuh angka 1 ini," Freya tetap berusaha menyentuh angka 1 yang tertampil di monitor virtual digital, tapi tetap tidak bisa.
"Oh. Biar kubantu."
Deva membantu Freya untuk meng-klik angka 1 tersebut.
PIP!
Terdengar suara pelan yang berasal dari kotak virtual digital tersebut. Secara otomatis, lift tabung bergerak cepat ke bawah, mengikuti gerakan terowongan kaca.
Di dalam perjalanan ini, Freya sempat menggenggam tangan Deva karena takut terjatuh akibat guncangan. Deva menyadarinya. Wajah Deva merona seketika.
Tak lama kemudian, mereka tiba juga di Distrik 1. Lift tabung berhenti di pusat Distrik 1. Pintu terbuka otomatis saat mereka keluar.
"Akhirnya tiba juga di Distrik 1!" sahut Yuda yang sangat bersemangat. "Wah, pemandangan di sini, hebat!"
Bayangkan, pemandangan Distrik 1 ini. Dimana kamu akan menemukan berbagai jenis bangunan yang berdesain futuristik dengan pepohonan hijau genetik yang menghiasi di sisi-sisi jalan. Suasana lumayan dingin karena ada alat pendingin.
Deva dan Freya tersenyum melihat tingkah Yuda. Zu berwajah datar lalu berkata.
"Apa ini wilayah khusus untuk penelitian, Kak Freya?"
Melepaskan genggaman tangannya dari tangan Deva, Freya maju untuk menghampiri Zu.
"Iya. Buku penelitian tentang penciptaan Cumulonimbus ada di sini juga."
"Begitu ya?" Zu mengangguk mengerti. "Aku akan pergi mencari buku itu. Kak Deva dan Kak Freya pergi berdua saja ya."
"Apa? Jadi, aku ikut denganmu, Zu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cumulonimbus
Ficção CientíficaApa jadinya jika Bumi dikuasai kelompok awan Cumulonimbus yang menjadi monster? Para manusia tersingkirkan dan memilih hidup di kota bawah tanah. Seorang mahasiswa bernama Deva Praditia, sedang melakukan penelitian agar mencari cara untuk melawan ke...