25. Bertemu dengan Yuda

82 4 0
                                    

DEEP OCEAN CITY, 7 MARCH, 2101

Pada akhirnya, Deva dan dua temannya tiba di sebuah kota. Kota bertingkat yang berada di dalam lautan.

Itulah kota yang bernama Deep Ocean.

Kota yang indah dengan bangunan-bangunan yang menyerupai batu karang, disusun secara berbaris-baris. Terdapat jalan kecil berbatu-batu yang tersebar di berbagai sudut kota. Pepohonan genetik juga ditanam untuk memberikan oksigen yang cukup bagi penghuni yang tinggal di sini.

Ada bola kaca yang membalut kota. Bola kaca yang sangat kuat dan tahan terhadap apapun. Bahkan kamu bisa melihat pemandangan dasar laut dari sini.

Menginjakkan kaki di jalan berbatu kecil, Deva dan Zu terpaku saat memperhatikan keadaan sekitar. Freya tersenyum dan berkata.

"Selamat datang di kota Deep Ocean. Kota impian masa depan bagi para pencinta laut."

Deva tersentak dari keterpakuan lalu menjawab perkataan Freya.

"Jadi ini kota Deep Ocean itu?"

"Iya."

"Baru pertama kali aku datang ke sini."

"Aku juga...," sahut Zu yang andil dalam percakapan ini. "Para ilmuwan sangat hebat menciptakan tempat ini."

"Iya. Benar."

Freya mengangguk sambil tersenyum. Pandangan matanya tertuju ke atas. Dimana banyak ikan yang sedang berenang di atas sana, yang terlihat sangat jelas di bola kaca transparan yang melindungi kota.

"Dulu... Sewaktu kecil, ibuku sering membawaku ke sini karena ibuku seorang ilmuwan. Kami tinggal selama dua tahun, hanya untuk mempelajari tentang kehidupan biota laut," ungkap Freya yang mengenang masa lalunya. "Kota ini menyimpan berbagai penemuan penting rahasia pemerintah, termasuk penelitian tentang penciptaan Cumulonimbus. Karena itu, tempat ini dirahasiakan dari khalayak umum."

"Oh, begitu," Deva mengangguk mengerti.

"Hn. Selama lima tahun ini, aku tinggal di sini lagi dan selalu pergi ke permukaan laut untuk mengecek keadaan. Apakah ada seseorang yang diserang Cumulonimbus lagi? Kalau ada, aku akan menolongnya dan membawanya pulang ke tempat asalnya."

"Ternyata rumor itu benar."

"Rumor apa?"

"Kalau kamu yang menolong orang-orang yang mengalami bahaya di lautan. Gadis bersyal merah kotak-kotak. Benar, kan?"

"...."

Freya terdiam sejenak. Sedetik kemudian, ia tersenyum. Bergegas berjalan menuju ke salah satu bangunan yang menyerupai batu karang.

Deva dan Zu langsung mengejarnya.

"Freya! Tunggu kami!!" seru Deva dengan keras.

"Cepat! Yuda ada di sini lho," ucap Freya yang menoleh di sudut bahu kanannya. Ia tetap tersenyum.

"Yuda?"

Mendengar nama itu, Deva merasa sangat senang. Ia terharu.

Dua laki-laki itu mengikuti arahan Freya. Hingga mereka sampai di depan bangunan batu karang yang berbentuk kubah.

Bangunan itu berwarna coklat. Memiliki satu pintu dan dua jendela besar di dua sisinya. Ada pohon-pohon rimbun yang berdiri di halaman depan. Memberi kesan sejuk bagi yang memandangnya.

Freya berdiri di depan pintu yang terbuat dari besi. Ia memencet tombol merah yang berada di sisi kanan pintu.

Bunyi yang nyaring terdengar setelah Freya memencetnya. Deva dan Zu tidak sabar untuk menunggu.

CumulonimbusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang