Fildan baru saja keluar dari kafe favoritnya saat sebuah pesan dari Putri masuk.
• Putri
- kak fildan dimana? Bisa jemput mput gak?
- Mput abis dari kampus, mau pulang tapi mobil Mput mogok
- skrg Mput lagi di kafe biasa tempat Mput suka nongkrong
- pliiss jemput mput yaa kakaakk 😭😭😭Fildan menghela nafasnya. Perasaan semalam dia bertemu dengan pak Ujang yang baru saja pulang dari bengkel untuk service mobil Putri, kenapa hari ini sudah mogok lagi?
Tapi akhirnya dia tetap melajukan motornya menuju ke kafe langganan Putri.
Tak lama kemudian Fildan sampai di kafe itu. Setelah memarkirkan motornya dia lalu menghubungi Putri.
"halo?"
"Halo, assalamualaikum, dek.."
"W- waalaikumsalam, kak.. Kenapa kak?"
Fildan mengernyit heran mendengar pertanyaan Putri. Bukannya tadi dia yang menyuruh Fildan menjemputnya disini?
"Kok kenapa, sih? Kan kamu sendiri yang chat kakak minta jemput. Kakak udah di depan nih, buruan gih keluar!"
Putri terdengar gelagapan, membuat Fildan sedikit curiga.
"Mput.. Kamu beneran lagi di dalam, kan?"
"I- iya, kak.. Mput cuma.. Cuma kaget aja, kakak cepet banget sampenya. Kak Fildan pasti ngebut, ya?!"
"Nggak.. Ya udah sekarang kamu keluar, kakak tunggu di depan."
"eh, kak Fildan masuk aja, Mput traktir minum deh!"
"Nggak usah, kakak abis dari tempatnya kak Vino kok tadi."
"Yaah.. Kalo gitu, kakak masuk bentaarr aja! Mput.. Mput masih nyelesain tugas nih, dikit lagi."
"Tck, kamu ini kebiasaan deh, kerjaannya belum siap tapi udah minta jemput. Ya udah, kakak tunggu di motor aja, ya."
"Tunggu di dalem aja deh, kak.. Masa nunggu di luar sih, panas loh kak."
Fildan menghembuskan nafas kesal. Putri kalau sudah punya keinginan memang susah ditolak.
"Ya udah, kakak masuk. Tapi inget yaa.. Pokoknya kamu harus cepet selesaikan tugasnya, trus kita langsung pulang!"
"Horeee.. Oke deh, Mput ngebut nih ngetiknya!"
Sambungan telpon ditutup, Fildan menyimpan handphonenya kembali lalu melangkah masuk ke dalam kafe. Sesampainya di dalam dia celingukan mencari sosok Putri, tapi tak nampak wajah adiknya disana.
'kemana sih tuh anak?' gumamnya.
Pandangannya tertuju pada meja yang biasa ditempati Putri, ada seseorang yang sedang duduk disana. Tapi sayangnya orang itu duduk membelakanginya, jadi dia tak bisa melihat wajahnya. Fildan memutuskan untuk menghampiri meja tersebut.
'kayaknya bukan Putri, deh. Di mejanya gak ada laptop. Bukannya tadi Putri bilang dia lagi ngerjain tugas?' Batin Fildan.
Fildan sudah hampir sampai di dekat meja itu, tapi dia mengurungkan niatnya. Sepertinya Putri tak ada disini. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling cafe. Hari itu pengunjung kafe lumayan sepi, hanya ada 5 orang termasuk perempuan di dekatnya sekarang.
"Kak Fildan?!"
Fildan menoleh mendengar seseorang memanggilnya.
"eh, Lesti?!"
Ternyata perempuan yang duduk dimeja itu adalah Lesti. Fildan pun mendekatinya.
"Hmm.. Putri mana?" tanya Fildan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?