Putri masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam dan langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa. Tak perduli dengan tasnya yang terlempar ke sembarang arah.
"Eh, kenapa sih dek?"
Bunda mengernyit melihat putri bungsunya yang bertekuk wajah.
"Mput lagi kesel nih, bun!"
"Hm? Kesel? Sama siapa?"
"Sama Lesti sama Rani!"
Kedua alis bunda terangkat. Lesti? Tak biasanya..
"Kok bisa kesel sama Lesti?" bunda menghampiri Putri sambil membawa dua gelas lemon tea.
"Sejak Lesti baikan sama saudaranya itu, dia gak pernah lagi bareng sama Mput.." adunya.
"Loh, bukannya tadi pagi kalian berangkat bareng, ya? Semalem juga kalian ngumpul di kamar kamu, kan?"
"Iya sih.. Tapi sekarang Lesti gak bisa nemenin Mput jalan-jalan lagi, kalo pulang juga jarang sama Mput. Itu gara-gara Rani! Tiap pulang kampus atau lagi ada jam kosong, muncul aja tuh anak di parkiran, trus ngajak Lesti pulang bareng atau jalan." ujar Putri sebal.
Bunda tersenyum mendengar penuturan putrinya itu. "Ya bagus dong kalo mereka akrab.. Maklumin aja dek, mereka kan baru ketemu lagi setelah sekian lama."
"Ya, tapi kan.. Tapi kan Mput kesel, bun. Gara-gara dia Lesti jadi sering ninggalin Mput."
"Jangan-jangan.. Nanti Rani sama ayahnya bakal bawa Lesti pindah, bun! Balik ke rumah lamanya!" Putri menatap bunda cemas. Sementara bunda hanya mengendikkan bahunya santai.
"Yah kalo itu bunda gak tau. Bisa jadi, sih.. Tapi semua kan tergantung Lestinya juga."
"Enggak! Pokoknya gak boleh!" ujar Putri berapi-api. "Mereka gak boleh bawa Lesti pindah dari rumah sebelah! Ntar kalo Lesti pindah, Mput gak ada temen lagi.."
"Put, itu kan hak nya Lesti mau tinggal dimana. Mau dia tinggal jauh di kutub utara sekalipun, bunda yakin dia gak bakal ngelupain kamu kok." bunda tersenyum geli.
Putri masih menggeleng tak rela. Dia kembali teringat saat dulu pertama kali berkenalan dengan Lesti. Dia senang sekali saat ada gadis seumurannya yang pindah ke rumah sebelah, sebelum Lesti datang Putri tak punya teman di kompleks itu. Mereka sangat dekat bahkan sudah seperti saudara.
Memang terdengar egois, tapi dia tak rela melihat sahabatnya punya teman baru. Apalagi orang itu sampai mengambil seluruh perhatian Lesti. Bahkan tadi malam saat mereka berdua kumpul pun, Lesti masih saja bercerita soal Rani dan Rani!
✨✨✨
Lesti baru saja sampai di rumah. Dia segera membersihkan diri, berganti baju, dan pergi ke rumah Putri.
Sejak pulang kampus siang tadi Putri tak membalas satu pun pesannya, sepertinya gadis itu marah. Apalagi saat melihat dia pergi dengan Rani tadi.
Lesti menghela nafas mengingat kejadian tadi siang. Sejak pagi Rani sudah mengirimnya pesan duluan, mengajak Lesti menemaninya untuk mencari kado pernikahan teman kantornya. Dan saat pulang kampus Rani sudah menjemputnya, tapi saat itu Putri bilang kalau dia juga mau mengajak Lesti ke mall.
Lesti mengajak Putri untuk ikut dengan mereka, tapi dia menolak. Dia langsung meninggalkan Lesti, membuat gadis itu tak enak.
Selesai bersiap Lesti pun keluar dari rumah, tapi baru saja lima langkah, dia kembali berlari masuk ke dalam rumah, lalu mengintip dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?