👧: ayok, cepetan update cing! Reader udah pada nungguin tuh.
😽: ashiyaaapp bosque!!
✨✨✨✨✨
Lesti dan bude berbicara ditempat tidur Lesti. Lesti senang sekali bisa bertemu lagi dengan pelayan lamanya dulu. Sesekali dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar.
Bude adalah orang yang selalu mengurusnya sejak dia kecil dulu. Dia adalah perempuan kedua yang menyayanginya setelah ibu.
"Ya Allah, non.. Bude gak nyangka bisa ketemu non lagi. Non Lesti kemana aja?" isak bude sambil memeluk Lesti erat. Sesekali dia melepas pelukannya dan menatap Lesti tak percaya.
"Lesti gak kemana-mana kok, bude."
"Non sehat, kan? Baik-baik aja, kan?"
Lesti mengangguk. "Lesti baik-baik aja. Bude apa kabar?"
"Bude baik, tapi bude kangeeeenn banget sama non, sama mas Reza, sama ibu!"
"Lesti juga kangen sama bude." Lesti mengusap air matanya. "Lesti seneng bisa liat bude lagi, bude sehat-sehat aja."
Bude tersenyum. "non Lesti udah besar sekarang, tambah cantik aja."
"Bude, Lesti boleh minta tolong satu hal?"
"Apa non?"
"Jangan bilang sama ayah atau Rani kalo Lesti kesini. Abis ini Lesti mau pulang."
Bude menatapnya sedih. "non Lesti pulang kemana? Bude kira hari ini non Lesti sengaja pulang kerumah ini."
"Enggak, bude. Aku diajak sama temen buat datang ke acara ini, tapi aku baru tau kalo ayah yang ngadain acaranya." Lesti berkilah. "ayah gak tau kalo aku datang, jadi please... Jangan kasih tau ayah, ya?"
Bude keberatan, tapi dia tetap mengiyakan. "tapi non Lesti kasih tau bude, non tinggal dimana? Biar bude bisa dateng ke tempat non. Jangan khawatir, bude janji bude gak bakal ngasih tau alamatnya sama siapapun!"
Lesti mengangguk. Tapi tak lama kemudian pintu kamar itu terbuka, beberapa orang masuk ke dalam. Lesti dan bude sama-sama terkejut.
✨✨✨
"Kenapa ditutup ini pintunya?!" tanya pak Andri pada pelayan yang berdiri di depan pintu.
"Eee.. itu, tuan.. ngg.."
Pak Andri berdecih kesal. "bude masih di dalam?"
Pelayan itu mengangguk.
"Penyusup itu?"
"masih di dalam juga, tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?