"Oke, satu masalah udah selesai! Tinggal satu lagi nih yang perlu di interogasi.." ujar Putri.
Di ruang tamu tersisa Fildan, Lesti, Putri dan Hanani. Rara dan Nabila sudah pulang dijemput abang mereka.
"Hm? Interogasi kita? Emang kenapa?" tanya Lesti.
"Iya, emang kita kriminal?" tambah Fildan.
"Kalian udah bikin kita cemas, tau gak." jawab Hanani. "Mput sampe nelfon aku karna kamu juga gak bisa dihubungi, dan."
"Hehe.. Iya maaf, kan dibilang aku gak liat handphone."
"Tck, udahlah gak bawa oleh-oleh.. Emang kalian kemana sih? Kok jam segini baru balik?" gerutu Putri.
"Ehm.. Jalan-jalan!" jawab Fildan.
"Apa? Jalan-jalan?! Udah bikin kita khawatir, tapi ternyata malah asik jalan-jalan." omel Putri.
Sementara Hanani malah menatap Lesti dan Fildan bergantian sambil tersenyum jahil.
"Ahem! Jadi.. Ada yang nge-date nih ceritanya tadi." goda Hanani seraya menyenggol Putri.
"Heh? Nge-date gimana? Orang kita cuma jalan biasa aja kok. M- maksud kak Fildan itu... abis dari makam ibu, Lesti sama kak Fildan keliling bentar sambil pulang." bohong Lesti.
"Ah masa? Itu ditangan.. Masih ada cap masuk. Sama itu juga pak Fildan, hadiah dari siapa itu jam tangan? Sayang banget kayaknya sampe dipake kiri kanan. Itu juga bonekanya imut banget, Les.."
Fildan dan Lesti sama-sama terdiam salah tingkah mendengar sindiran Hanani. Sementara Putri sudah tergelak.
"Ah, udah ah.. Udah selesai kan ini pembahasannya? Aku mau mandi dulu." Fildan menggaruk keningnya yang tak gatal. Lalu cepat-cepat pergi meninggalkan ketiga wanita itu.
Sementara Lesti langsung meneguk air minumnya dan pura-pura cuek dengan godaan Hanani dan Putri.
-----
"Aku nggak nyangka ternyata Lesti punya masa lalu kayak gitu."
Dokter Hanani dan Fildan sekarang ada diruangan CT Scan melihat hasil scanning salah satu pasien mereka, sambil Hanani menanyakan soal Lesti.
"Iya, dia emang selalu terlihat kuat dan ceria kayak gak punya beban."
Hanani mengangguk. "Kasian banget. Kalo aku di posisi dia mungkin aku udah.. Hhh, aku gak bisa bayangin gimana sedihnya. Aku kira yang kayak gitu cuma ada di sinetron, tapi ternyata di kehidupan nyata ada juga, ya."
Fildan memandang Hanani sekilas dan tersenyum.
"Keluarga yang awalnya bahagia.. Terus tiba-tiba ayahnya selingkuh sama perempuan lain. Bukannya sadar, ayahnya malah ngajak pelakor itu tinggal di rumahnya. Terus - ...."
"Pelakor?" potong Fildan.
"Iya, kalo sekarang kan perempuan itu namanya pelakor! Coba waktu itu pelakor udah viral, bisa abis dia di bully sama emak-emak satu Indonesia!" ujar Hanani berapi-api.
Fildan hanya menggeleng dan tersenyum geli.
"Tck, kenapa ibunya Lesti malah pergi, sih?!"
"Ibunya Lesti lebih milih pergi dibanding tinggal serumah sama perempuan itu. Tante Hanifa itu perempuan yang lembut, dia gak suka keributan. Mungkin dia pikir lebih baik dia ngalah." ujar Fildan.
"jadi Lesti dan kakaknya pun ikut ibunya pergi dari rumah itu. Mereka pindah ke rumah sebelah itu. Kalo Lesti sama Reza berharapnya, dengan mereka pergi dari rumah, ayahnya bisa sadar dan ninggalin perempuan itu. Tapi ternyata enggak." sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?