#5

2.1K 142 6
                                    

Keempatnya menoleh bersamaan. Fildan terkejut, Putri langsung melengos tak suka, sementara Lesti dan Dini bingung.

"Gita?!"

Perempuan yang dipanggil Gita itu menghampiri mereka.

"Kok kamu gak balas chat aku sih? Tadi diajakin makan siang katanya sibuk lagi ada tindakan. Lah ini kamu malah makan bareng disini." Gita langsung mengomel.

Lesti mengernyit, Gita? Sepertinya dia pernah mendengar nama itu..

Dia teringat saat Putri bercerita soal rencana perjodohan kak Fildan. Oh, jadi ini perempuan yang akan jadi istri kak Fildan? Cantik juga.

"Suka-suka kak Fildan dong mau makan sama siapa. Lagian situ berisik amat sih, gak liat kita lagi makan?!"

Semua terkejut karna Putri yang membalas ketus.

"Mput.." Lesti mencoba menenangkan.

Gita menatap tajam Putri, tapi kemudian pandangannya beralih ke Dini dan Lesti.

"Git, kita ngobrol dulu." Semua terkejut saat Fildan berdiri dan menarik Gita menjauh dari mereka.

"Ehm, cewek itu.. Siapa?" tanya Dini memandang Putri dan Lesti.

"Kuntilanak nyasar! Gak tau waktu, udah tau masih siang bukannya balik ke... -"

"Mput!" Lesti menyela omelan Putri. "Gak baik ah ngomong gitu."

"haish! Kamu kan tau aku bawaannya emosiii mulu kalo liat muka tuh orang!"

Lesti menggeleng lalu menyodorkan segelas air putih yang langsung diteguk habis sama Putri.

Dini masih mengernyit heran. Apaan sih? Dia sama sekali gak ngerti. Siapa perempuan tadi? Kenapa sepertinya dia dekat dengan Fildan?

Tapi saat dia akan bertanya lagi, Fildan kembali menghampiri meja mereka.

"Maaf, ya. Jadi keganggu deh makannya." Fildan kembali duduk di tempatnya.

Putri, Lesti dan Dini kembali melanjutkan makan. Tapi kemudian mereka melongo saat Gita datang ke meja mereka seraya menyeret sebuah kursi. Dengan santainya dia duduk disebelah Fildan dan tersenyum penuh kemenangan kearah Putri.

***********

"Pokoknya Mput kesel banget sama kak Fildan!"

"Udahlah, Mput.. Ngapain sih masih dibahas?"

"Ngapain?! Kak Fildan! Kakak tau kan aku antiiii banget sama mak lampir satu itu?! Trus kenapa tadi kakak malah ajakin dia makan sama kita?! Kakak liat kan gimana mukanya sama Mput tadi?! Liat kan kak?!" Putri mengomel.

"Kalo gak karna Lesti nih ya, mungkin dari tadi aku udah kabur jauh-jauh!"

"Eh, kok aku?" Lesti protes karna namanya ikut diseret.

"Sama kalo gak mikir tuh restoran temennya kak Dini, mungkin udah Mput uyel-uyel tuh cewek disana!" sambung Putri berapi-api.

"Lah.. Kok kakak juga ikutan kena?" kali ini Dini yang protes.

Namun Fildan tetap santai dan malah tersenyum menanggapi kekesalan adiknya. Dia terus berjalan menuju parkiran mobil, tak perduli Putri yang mencak-mencak dibelakangnya.

"Au ah! Mulai sekarang Mput gak mau ngomong sama kakak lagi!" seru Putri yang kesal karena tak ditanggapi.

"Mput, udah ah marahnya.. Gak enak diliatin orang, lho." ujar Lesti menenangkan. "Sekarang kita pulang aja, yuk! Ntar kamu bisa ngomel sepuasnya deh di rumah."

Love Story [End] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang