Bi Surki melihat Lesti cemas. Sejak tadi Lesti melamun, makanan dihadapannya sama sekali tak tersentuh. Entah apa yang dipikirkan majikan mudanya itu.
Lesti sedang mengingat kembali percakapannya dengan kak Fildan semalam.
"Kak?" Lesti menatap tangan Fildan yang menggenggamnya erat.
"Ini pasti terdengar aneh, tapi.. Kamu mau gak jadi istri kakak?"
Lesti melepaskan tangannya dari genggaman Fildan. "Kak, maaf. Kalau permintaan kakak ini cuma karena perjodohan kakak.. Lesti gak bisa nerima, kak."
"Lesti sayang kak Fildan, Lesti juga pengen banget bantu kakak dari perjodohan itu. Tapi gak gini caranya, kak. Ini namanya kita saling membohongi diri sendiri. Nanti ujung-ujungnya kita juga yang sakit."
"Maaf yah, kak. Please kak Fildan jangan marah sama Lesti. Lesti.. -"
"Kakak gak marah sama kamu.." potong Fildan. "Justru kakak yang harusnya minta maaf. Kamu bener, ajakan kakak ini bukan hal yang main-main."
"Kak..."
"Hehe, gak usah dipikiran yah omongan kakak barusan. Anggep aja kakak cuma becanda. Pft, kayaknya kakak udah ketularan demam kamu nih, dek!" Fildan tersenyum dan mengacak rambut Lesti.
Lesti hanya balas tersenyum kecil.
Lesti bingung. Sebenarnya dia senang mendapat ajakan kak Fildan, tapi kalau dia langsung setuju rasanya juga.. Aneh.
Logikanya berkata dia benar sudah menolak permintaan kak Fildan itu, tapi entah kenapa hatinya tak rela. Dia bahkan takut akan menyesal dengan keputusannya.
"Woy!"
Lesti tersentak kaget. Hampir saja dia melempar sendok ditangannya.
"Apaan sih, Mput!" sungut Lesti.
Sementara Putri terkikik dan langsung duduk disebelahnya.
"Kamu sih ngelamun mulu. Kenapa? Kamu masih sakit?" Putri menempelkan tangannya dikening Lesti.
"Enggak, aku udah sembuh kok."
"Trus mikirin apaan sampe diem kayak gitu?"
"Mikirin tugas kuliah. Berapa hari gak masuk tugas kuliah aku jadi numpuk."
"Hmph.. Cuma tugas kuliah aja kok ribet." sahut Putri santai. "Eh, ntar malem aku numpang tidur disini, ya? Males tidur sendirian dirumah."
"Kok sendirian? Emang bunda kemana?"
"Bunda sama ayah ke pesta temennya di bogor. Katanya sih mau nginep."
"Kak Fildan?"
"Kamu gak tau ya? Emang kak Fildan gak ngomong pas liat kamu kemaren?"
"Enggak, ngomong apaan?"
"Kak Fildan lagi di Palembang. Ada pertemuan dokter bedah gitu. Tau ah, Mput juga kurang paham."
"Perginya tadi?"
"Enggak, semalem siang. Abis dari rumah kamu trus pergi deh dia."
"Oohh..."
***
Beberapa hari kemudian..
Bandara Soetta"Fildan! Tungguin kenapa, sih? Jalan kok cepet amat."
"Yaelah, kamu aja tuh yang ribet banget jalannya. Padahal koper udah aku yang bawain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?