Because this is a love story
It's not just about you and me
It's also about love of a family
✨✨✨✨✨
Lesti celingukan di pelataran minimarket dekat kampus, menunggu taksi online yang sudah dipesannya.
3 hari yang lalu mereka pulang dari Bogor, dan hari ini kuliah kembali dimulai. Tapi Putri tak bisa masuk karena sakit, motornya pun lagi-lagi berulah, makanya Lesti pulang dengan taksi online.
Sebuah pesan masuk ke handphonenya. Lesti lekas membuka pesan itu, lalu mendengus kesal saat membaca isinya.
Pesan dari supir taksi online yang meminta Lesti membatalkan saja pesanannya karna dia mendadak sakit perut.
Lesti menggeleng tak percaya. Sakit perut? Memang ada-ada saja.
Dia membatalkan pesanan itu dan mencoba memesan lagi. Tapi belum sempat jarinya menyentuh tanda 'cari', sebuah mobil berhenti tepat di depannya.
Lesti memandang handphonenya dan mobil itu berbarengan. Loh, siapa? Bukannya dia belum pesan? Apa supir yang tadi? Nope, dia kan udah cancel pesanan itu.
Lesti terkejut saat sosok yang dikenalnya keluar dari mobil itu dan menghampirinya. Rani.
Dia langsung berbalik ingin pergi dari tempat itu, tapi Rani menahannya. "Lesti! Tunggu dulu!"
Rani menahan tangan Lesti, membuat gadis itu langsung menepisnya keras.
"Les, please.. Kita harus bicara. Ada yang mau aku jelasin sama kamu, dan kamu harus dengerin ini dulu." lirihnya.
"Aku janji aku cuma bakal ngajak kamu ketemuan dan ngobrol gini sekali ini aja, kalo emang kamu gak suka, abis ini aku gak bakal ganggu kamu lagi!"
Lesti terdiam melihat Rani yang sungguh-sungguh.
"Aku mohon.." pinta Rani lagi. Dia tiba-tiba berlutut di depan Lesti, membuat Lesti kelabakan. Beberapa orang mulai melihat kearah mereka.
"Aish, kamu apaan sih!" gerutu Lesti.
Karena tak ingin menjadi tontonan Lesti pun menyetujui permintaan Rani. Mereka pergi ke cafe yang ada di dekat sana.
✨✨✨
Sejak mereka memasuki cafe ini, Lesti hanya menatap jalanan lewat jendela. Sebenarnya dia malas untuk berhubungan lagi dengan orang-orang dari masa lalunya, tapi dia sadar, setelah kejadian di rumah kemarin mustahil ayah atau Rani tak menemuinya.
Dia juga pernah bilang kalau dia akan menghadapi mereka, kan? karena itu dia memberi kesempatan pada Rani untuk berbicara.
"Makasih ya Les, kamu mau bicara sama aku." ujar Rani membuka percakapan.
"Lima menit," tukas Lesti. "Aku kasih kamu lima menit untuk ngomong apapun itu, setelah itu kita selesai."
Rani keberatan, tapi dia tetap mengangguk.
"Oke.. Ehm, aku gak tau harus mulai dari mana. Banyak banget sebenarnya yang pengen aku ceritain sama kamu.."
"Tapi yang pasti mewakili mama aku, aku pengen minta maaf sama kamu, sama Aa' Eja, dan sama tante Hanifa. Aku tau mungkin permintaan maaf ini cuma omong kosong buat kamu, karna gak sebanding sama apa yang udah mama perbuat sama kalian, dan ini juga udah telat banget. Tapi aku harap kamu bisa maafin mama, Les.. Biar mama tenang disana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?