Part nano-nano!
Aku yang nulis panas dingin, coy. Semoga yang baca aman-aman aja ya 😳Btw, aku ngga bertanggung jawab sama efek yang ditimbulkan abis baca part ini, yaw! 🙈
✨✨✨✨✨✨
Seorang perempuan yang mengenakan kacamata hitam berjalan dengan angkuh sambil mendorong trolinya keluar dari arrival gate bandara Soekarno Hatta. Ya, dia adalah Gita.
Gita melepas kacamatanya dan tersenyum sinis memandang sekeliling bandara.
"Aku kembali.." gumamnya. Dia lalu memakai kembali kacamatanya dan berjalan menuju mobilnya yang sudah menunggu.
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Gita kembali menyusun rencananya yang sempat berantakan. Semua itu gara-gara papa. Papa mendadak pergi ke luar negeri, katanya untuk mengurusi perusahaan mereka disana. Tapi belakangan Gita tau kalau itu hanyalah alasan saja.
Papa ternyata sedang memberi kesempatan bagi Fildan untuk bisa menemukan perempuan lain dan menikahinya. Hah, itu satu lagi yang membuat Gita kesal. Papanya malah membebaskan Fildan dan om Hutama dari segala tuntutan dan pernikahan dengan dirinya asal Fildan bisa menikah dengan perempuan lain sebelum waktu yang ditentukan untuk pernikahan mereka tiba.
Tck, seharusnya dia terus mengawasi perjanjian itu hingga tak sampai kecolongan. Pantas saja papanya berkeras untuk tetap tinggal di luar negeri lebih lama, ternyata untuk memberi waktu pada Fildan agar bisa mencari calon istri lainnya.
Gita tersenyum sinis. Tak sadarkah mereka bahwa itu tak akan mudah? Dia kenal Fildan, dan dia tahu pria itu masih belum bisa berpaling dari mantan kekasihnya yang sudah terkubur lama. Lagipula dia tak akan membiarkan Fildan dekat dengan wanita manapun. Hanya dirinya lah yang boleh memiliki Fildan!
Untungnya dia cepat mengetahui maksud papa, karna itu dia segera pulang ke Indonesia untuk mengurus persiapan pernikahannya. Dia berhasil membujuk -atau lebih tepatnya mengancam papa, untuk ikut pulang dan segera melaksanakan pernikahannya dengan Fildan. Papa memang baru akan pulang minggu depan, tapi tak apa.. Setidaknya papa tak lagi menunda. Toh, seminggu bukan waktu yang lama.
Dia juga harus menyiapkan pesta pernikahannya dulu. Bukan hal yang rumit karena dia punya banyak kenalan dan bawahan, biarkan saja mereka yang mengurus semuanya. Gita tinggal duduk manis dan mempersiapkan dirinya.
Tapi sebelum itu, dia harus menemui calon suaminya lebih dulu...
✨✨✨
Hutama pias mengingat percakapannya dengan Thamrin barusan.
"Gita sudah mengetahuinya, dia tahu kalau aku sengaja keluar negeri untuk mengulur pernikahan itu."
"Dia marah dan mendesak pernikahannya segera dilaksanakan. Sekarang dia kembali ke Indonesia untuk mengurus pernikahannya. Aku berhasil memintanya menunda sampai minggu depan, menunggu aku pulang. Tapi hanya itu waktu yang bisa aku berikan."
"Apa Fildan sudah mempunyai calon istri pilihannya? Dia harus segera menikahinya minggu ini, paling lambat minggu depan. Kalau tidak aku tidak bisa membantu lagi. Gita benar-benar serius.."
"Aku akan pulang hari sabtu depan."
Hutama menghela nafas berat. Fildan masih saja sendiri, belum menemukan perempuan yang bisa jadi calon istrinya. Perusahaannya memang sudah pulih, tapi masih berusaha bangkit. dia belum punya cukup uang untuk membayar semua hutang suntikan dana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?