Sick

2.1K 146 7
                                    

Fildan baru saja selesai mengunjungi salah satu pasiennya yang baru selesai operasi jantung. Keluarga pasien tak henti mengucapkan terimakasih padanya.

"Selamat ya bro, operasi kemaren sukses. Wah, makin hebat aja nih dokter Fildan!" ujar Aufar yang menemaninya.

"Thanks, tapi mujinya biasa aja gak usah lebay."

"Gue serius kok. Liat aja deh report pasien lo yang makin lama makin naik. Lama-lama bisa di transfer ke rumah sakit pusat nih lo!"

Rumah sakit tempat mereka bekerja memang merupakan salah satu cabang dari rumah sakit internasional yang berpusat di Jerman.

Fildan terkekeh, dia lalu mendorong gelas kopi plastik yang ada ditangan Aufar ke mulutnya. "Ngopi aja deh lo, lo lebay kalo belum ngopi."

"Dibilangin juga lo.." dokter Aufar mencebik.

"Eh, lo lagi gak sibuk kan? Temenin gue bentar yuk" ajak dokter Aufar.

"Hm, kemana?"

"ke UGD. Lo inget anak koas yang baru masuk kemaren, gak? Yang awalnya mau masuk ke tim bedah lo tapi akhirnya dipindah?"

"Viona?"

"Nah, itu dia! Gue kemaren belom sempet minta kontaknya." dokter Aufar nyengir seraya memainkan alisnya.

"Ah, males gue. Lo pergi aja sendiri sana! Mau modus kok bawa temen." tolak Fildan.

"c'mon bro.. Bantuin temen lah sekali-kali."

"Gue males bantuin lo modus. Ntar kalo ceweknya patah hati, ngomelnya sama gue" omel Fildan.

Dokter Aufar terbahak, namun dia tetap menarik Fildan menuju UGD.

"Siang, dok.."

Fildan tersenyum pada suster yang menyapanya. Tapi dalam hati dia mengomel, Aufar yang katanya cuma sebentar malah lanjut ngobrol sama Viona, meninggalkannya sendirian.

Dia memutuskan untuk pergi dari sana, biarin aja Aufar sendirian!

Saat dia akan keluar dari UGD, ada seorang pasien yang akan dipindah ke ruang inap. Fildan terkejut saat melihat siapa pasiennya.

**********

Putri berlari di lorong rumah sakit, langkahnya terhenti saat melihat Fildan berdiri di depan salah satu ruang rawat.

"Kak Fildan!"

Fildan menoleh, Putri bergegas menghampiri kakaknya.

"Lesti-nya mana, kak? Dia gak apa-apa kan?" tanya Putri.

"Gak apa-apa, dia cuma kecapekan aja."

"Ya Allah, tuh anak ya.. Kegiatannya emang padat banget belakangan ini kak, pasti dia jadi lupa makan deh!" Putri mengomel.

Berbeda dengan Putri, Lesti memang aktif di kegiatan kampus. Dia adalah wakil ketua BEM dan juga ketua panitia ospek.

"Ya udah, kamu masuk gih. Tapi jangan ribut, dia lagi tidur." ujar Fildan.

"di dalam ada siapa?" tanya Putri

"Gak ada orang, tadi temennya barusan aja pulang. Makanya kakak telpon kamu."

Putri mengangguk, "Oke kak, aku masuk dulu ya."

Fildan melihat Lesti yang terbaring lemah dari balik pintu. Dia kaget sekali tadi saat melihat Lesti yang akan dibawa ke ruang rawat. Kata temannya dia pingsan saat rapat, sebelumnya juga sempat mimisan.

Love Story [End] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang