Hari ini hari sabtu, Putri dan Lesti sedang bersantai di kamar Lesti. Hari ini Putri tak ada jadwal kuliah, sementara Lesti masih izin sakit. Ah ya, baru saja semalam Lesti pulang dari rumah sakit.
"Biasa aja kali kamu meluk gulingnya." ujar Putri yang melihat Lesti sedari tadi terus memeluk gulingnya dengan erat.
"Aku seneng banget tau gak, Mput.. Bisa balik ke rumah lagi. Lima hari di rumah sakit kayak di penjara."
"Heuh, lebay."
Lesti hanya balas menjulurkan lidahnya.
"Eh Mput, aku mau protes nih sama kamu!" Lesti bangkit dari tidurnya.
"Protes kenapa?" tanya Putri sambil tetap membolak-balik majalah ditangannya.
"Kamu kok gak cerita sama aku sih, kalo kak Hanani udah nikah?!"
"Heheh.. Maap, aku lupa!" Putri meringis, jarinya membentuk tanda peace.
"Subhanallah yaaa.. Suaminya ganteng banget! Bening kayak air mineral." puji Lesti.
"Iya, senyumnya juga manis banget lagi kayak gula jawa. Tapi ya, kak Hanani juga cantik sih. Pokoknya enak banget lah kalo liat couple mereka." Putri ikut antusias.
"Eh, tapi.. Gimana jadinya soal kak Fildan?"
"Sekarang agak tenang, sih. Om Thamrin lagi sibuk ngurus bisnisnya yang di luar negeri. Jadi urusan nikah itu di pending dulu." jelas Putri.
"Tapi masih tetep lanjut?"
Lesti menghela nafas melihat anggukan Putri.
------
Mobil itu terus melaju dengan kencang, padahal hujan masih cukup deras untuk membuat pandangan mengabur. Jalanan juga licin, terlebih ditempat penuh kelok itu.
Wajah dua orang yang ada di mobil itu sama-sama tegang. Sang perempuan menahan nafas melihat jalanan di depannya, sesekali dia melirik cemas kearah pria disebelahnya. Sementara sang pria berusaha fokus mengemudi, sambil melirik spion mobil.
"Aa' sayang sama dde.."
Perempuan itu berjengit saat si pria menggenggam tangannya erat.
"Aa'.." dia menggeleng sambil menatap pria itu berkaca-kaca. Dia tak suka ucapan itu, walaupun pria itu sering mengucapkannya, tapi kali ini dia tak suka. Kali ini ucapan itu terdengar seperti salam perpisahan.
Pria yang dipanggil Aa' itu menoleh kearah si perempuan, tersenyum kecil.
"Kalau kita gagal.. Kalau ini gak berhasil.. Janji sama Aa', dde harus tetep kuat dan jaga ibu. Dde harus bertahan!"
Perempuan itu tak menjawab, dia sudah terisak. Genggaman ditangannya menguat.
Sinar lampu mobil dari belakang kembali membuat pria itu melirik ke spion. "Aa' juga minta maaf, karna udah ngajak dde buat ikut Aa'." lirih pria itu.
Hujan semakin deras, jalanan semakin licin. Ternyata dua orang itu sedang dikejar oleh sebuah mobil lain tak jauh dari mereka.
Perempuan itu memberanikan diri menoleh ke belakang, mobil yang mengejar mereka sudah mendekat.
"Aa' Eja.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [End] ✔️
FanfictionSejak kematian ibunya, Lesti Hanifa Andriyani harus hidup seorang diri. Beruntung dia punya seorang sahabat, Putri, yang sangat menyayanginya seperti saudara sendiri. Putri pun berniat menjodohkan Lesti dengan Fildan, abangnya. Berhasilkah?