Rintikan hujan kini menemani zaira, termenung,saat ini zaira sedang melakukan itu.
"Pokoknya gue benci sama dia!," umpat zaira.
"Udah nabrak, sok cool banget." zaira mulai kesal lalu akhirnya mengambil ponselnya diatas nakasnya.
"Namanya siapa sih?," tanya zaira pada dirinya. Zaira mulai mengingat nama lelaki itu dan akhirnya zaira mengingat nama itu.
"Ahaa!namanya adalah zikir, ya itu namanya. Ngeselin orangnya, sok ganteng tapi emang ganteng," cengir zaira saat mengucapkan kata kata terakhirnya.
Zaira sedari tadi mengoceh ngoceh tidak jelas. Zaira memang memiliki sifat jutek,namun dibalik sifat juteknya zaira pasti ada sifat imut dan lucunya zaira.
"Dek,buka pintunya." mama zaira sedari mengetuk pintu kamar zaira. Zaira mendengar ketukan itu langsung berlari membukakan pintu.
"Ada apa mah?," tanya zaira malas.
"Kamu itu ya,disuruh makan lama banget." vita,mama zaira langsung mencubit kecil perut zaira.
Zaira mengerucutkan mulutnya satu senti lalu wajahnya seperti orang melas.
"Okey." zaira langsung mendahului mamanya yang sedang berkacak pinggang melihat sifat putri kesayangannya tidak berubah-ubah.
Zaira menuruni anak tangga rumahnya dengan hati-hati sebab ia pernah terjatuh dari tangganya waktu ia masih kecil.
"Hay pa,bang,mbak," sapa zaira sopan kepada semua orang yang ada diruang makan.
"Gak kerasa ya,rara bisa se gede ini," ucap ririn kakak ipar zaira.
"Namaku zaira mbk." zaira memutar bola matanya malas lalu menyeret kursi yang akan diduduk i nya.
"Iya iya,makin cantik aja za," puji ririn yang duduk bersebrangan dengan zaira.
"Udah udah, mending kita makan gue udah laper," sahut fahri kakak zaira.
Vita berjalan kemeja makan sembari membawa beberapa piring yang sudah berisi lauk pauknya. Vita mulai meletakkannya dan langsung membagikannya kepada zaira.
"Segini cukup sayang?," ucap vita lembut dengan tersenyum kepada zaira.
"Cukup koq mah." zaira membalas vita dengan senyuman manis miliknya.
"Aku enggak nih sayang," ucap ferdi papa zaira.
"Hemm,iyaa" jawab vita dengan menyodorkan sepiring yang berisikan nasi ditambah lauk pauknya.
"Sebelum kita makan,kita berdoa dulu" ucap fahri.
Sesudah mereka berdoa,mereka langsung menyantap makannya dengan santai,berbeda dengan zaira yang masih menatap nanar piringnya dengan tatapan kosong.
"Kamu kenapa sayang?," tanya mama zaira sembari mengelus pundak zaira lembut.
"Eh,gapapa koq mah," balas zaira dengan gelagapan.
"Yaudah kalau gitu,cepet dihabisin" ucap vita dengan tersenyum. Zaira mengangguk-anggukan kepalanya.
🔥🔥🔥
Pagi yang cerah, pagi ini menunjukkan pukul 06.00 waktu zaira mandi dan anehnya zaira masih belum terbangun dari mimpi indahnya.
KRING!KRING!KRING!
Jam wekker zaira berdering sangat keras sehingga mampu membuat zaira terbangun.
"Arghhh." zaira mengucek-ngucek matanya yang terasa gatal.
"Udah jam berapa nih?," tanya zaira dengan setengah sadar. Tangannya meraih jam wekker yang berada disamping tempat tidurnya dan melihat jarum jamnya,matanya membulat sempurna ketika melihat sekarang pukul 6. Zaira langsung meloncat dari tempat tidurnya dan berlari kearah kamar mandi.
Tak butuh waktu lama bagi zaira untuk bersiap-siap, kali ini zaira hanya mencepol rambutnya dan membiarkan teruarai dan tak lupa polesan lipglosh. Penampilan zaira nampak natural sekali.
"Gini kan cantik," pujinya sambil bercermin.
Zaira langsung mengambil tas ranselnya dan langsung bergegas turun kebawah untuk sarapan.
Sampai dianak tangga terakhir zaira langsung berlari memeluk mama tercintanya.
"Selamat pagi mah," ucap zaira dengan melilitkan tangannya dipinggang vita.
"Juga sayang," ucap vita dengan mengurai pelukan zaira.
"Ma,aku pergi dulu ya,"
"Gak makan dulu sayang?"
"Makan dikantin aja mah." zaira berlari meninggalkan mamahnya dan tak lupa sebelum ia meninggalkan,ia berpamitan kepada mamanya karena papanya sudah berangkat bekerja lebih pagi.
"Hati-hati" ucap vita setengah berteriak.
"Anak jaman now,kalo urusan ketemu doi diduluin," imbuhnya dengan geleng-geleng kepala.
🔥🔥🔥
Zaira melajukan mobilnya dengan kecepatan dibawah rata-rata. Sedari menyetir zaira bersenandung kecil. Tak butuh waktu lama jarak yang ditempuh zaira kesekolah hanya 15 menit.
Zaira memakirkan mobilnya diparkiran khusus yang sudah ia singgah i sejak dulu. Namun ia heran,ada 1 mobil yang terpakirkan sempurna disamping mobil zaira.
'Mobil sapa nih' batin zaira.
Akhirnya zaira keluar dan mendapati seseorang yang bertengger didepan mobil sport merah.
'Ck,cowok nyebelin ini lagi' batin zaira dengan lamat lamat menatap zikri.
"Woy zikir!ngapain lo kesini?" ucap zaira menantang,matanya menyipit tanda tak suka.
"Sekolah," balasnya enteng.
Balasan zikri mampu mengundang emosi zaira. Zaira terpancing emosi.
"Gue gak salah denger ya?nama gue zikir?," sinis zikri.
"Lah?emang kan nama lo zikir" zaira memutar bola matanya malas.
"Hahahah," tawa zikri meremehkan,dan zaira menautkan satu alisnya tanda tak mengerti.
"Ngapain lo ketawa,emang ada yang lucu?" sinis zaira.
"Lo lucu!" ucap zikri setelah memberhentikan tawanya.
"Maksud lo?" kerutan dikeningnya menandakan bahwa zaira kebingungan dengan apa yang dikatakan zikri.
"Kalo belom lulus TK itu jangan langsung SMA jadinya ya gini," ucap zikri enteng.
"Maksud lo?" zaira semakin tak mengerti apa yang dimaksud zikri.
"Nama gue zikri bukan zikir" balasnya lalu meninggalkan zaira dengan pipi merah padam karena malu.
Next part? Coment! Vote juga💜
Happy satnight😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...