"Gue alfan," ucap siswa itu dengan mengulurkan tangannya.
"Ooh" zaira tak berniat membalas uluran alfan,ia memilih untuk diam.
'Judes amat,untuk sayang.hehehe' batin alfan.
"Btw,lo kelas apa?" alfan mencoba mencari topik pembicaraan.
"Kepo" sudah tau mood zaira ancur malah, dibikin ancur.
"Ooh" alfan ber oh ria.
"Lo ngapain sih kesini?!" ketus zaira dengan menatap tajam alfan.
"Gapapa,gue kira disini gak ada orang. Eh ternyata ada lo" alfan mencari alesan agar dia tidak ketauan bahwa mengikuti zaira.
"Alesan" suara zaira kecil,namun alfan daoat mendengarnya remang-remang.
"Apa?"
"Gapapa" jawab zaira ketus.
"Mending lo pegi dari sini!" suruh zaira.
"Ngapain gue pergi?" alfan geleng-geleng kepala. "Kalo bilang pergi ya pergi!" teriak zaira. Alfan bergidik ngeri dengan sikap zaira jika sudah marah.
"Oke-oke,sellow" ucap alfan langsung beranjak meninggalkan zaira. Sepeninggal alfan,zaira tertidur
Bel berbunyi lebih cepat. Zaira masih tertidur dengan posisi duduknya. Setelah menangis,zaira merasa lelah pada matanya dan akhirnya menidurkannya.
Drtt
Ponselnya berbunyi tanda ada suatu panggilan, zaira merogoh ponselnya yang berada disaku roknya. Tertara di ponselnya zaira nama 'Lia cantik' pasti lia sengaja menamai itu saat ia bermain dengan zaira.
"Apa li?"
"Lo dimana?"
"Dirooftop"
"Gue otw sama dinda kesana"
Zaira langsung menutup ponselnya dengan malas.
Zaira mendengar suara langkah seseorang,zaira menebak pasti teman-temannya. Zaira berbalik dan matanya langsung membuka ketika zikri berjalan kearah zaira.
"Lo ngapain ra?" ucap zikri dingin. Zaira yang ditanya hanya mengendikan bahu acuh. Zikri mengelah nafas kasar.
Zaira berniat untuk meninggalkan zikri,namun tangannya dicekal oleh zikri. Zaira meronta dengan menggoyang-goyangkan tangannya agar terlepas dari cekalan itu,namun nihil cekalan itu sangat kuat.
"Lo kenapa sih?" ketus zaira. Zikri menatapnya dengan senyum.
"Duduk" pinta zikri. Zaira memutar bola matanya malas,lalu menuruti kata zikri.
"Lo besok ikut kemah keluar sekolah?"
"Ikut" jawab zaira tetap dengan ketusnya.
Zikri hanya ber-oh ria.
"Ekhemm-ekhemm, lanjutin aja. Gue sama dinda ga bermaksud ganggu koq" ucap lia berniat untuk menggoda zaira.
"Eh,gue gak ada apa-apa koq sama zikri" ucap zaira. Zikri tetap menggenggam zaira layak seorang yang takut kehilangan.
"Lepasin!" zaira mencoba untuk melepaskannya dan akhirnya cekalan itu terlepas. Zikri sengaja untuk membebaskannya.
'Mungkin sekarang gue lepasin ra,tapi besok gak bakal gue lepas.'
ZikriAkbarHamizan
🔥🔥🔥
Hari ini adalah hari dimana sekolah SMA Kecana mengadakan kemah keluar sekolah. Banyak siswa-siswi berhamburan mencari kelompoknya. Sebelum mereka berangkat,kepala sekolah mengadakan pembagian bis.
"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak," sapa pak doni,selaku ketua panitia penyelenggara kegiatan ini.
"Walaikumsalam pak,selamat pagi juga" jawab semua serempak.
"Saya disini akan membagikan bis,sesuai dari urutan kelas." pak dino membuka selembar kertas berwarna putih yang berisikan data.
Pak dino membacakannya dengan lantang, mulai dari kelas X1 Ipa sampai X1 bahasa.
"Kelas bahasa 1 bergabung dengan kelas bahasa 2. Jika ada yang tidak kebagian silahkan berpindah ke bis 4 kumpulan dari kelas Ipa 1." pak dino menutup lembaran itu. Siswa-siswi berhamburan kesana kesini mencari bis-bisnya. Hal itu juga dilakukan dengan zaira dkk.Zaira akhirnya menemukan bisnya,yang bertuliskan 'Bis3' zaira langsung melangkah lebih masuk kedalam bus. Zaira memilih duduk nomer 5 dari depan yang berisikan 2 bangku. Untuknya dan untuk dinda.
"Din,sini sama gue" seru zaira ketika melihat dinda kebingungan.
Dinda pun akhirnya berjalan menuju kearah zaira tempati. Sebelum sampai di tempat,dinda dikejutkan dengan zikri dkk yang sebaris duduk dengan zaira.
"Woy!cepetan elah din" zaira tak sabaran.
Zikri yang mendengar suara tak asing itu langsung menoleh ke sumber suara. Matanya membuka sempurna mendapati zaira yang berdiri disampingnya dengan berkacak pinggang. Zaira tak mengetahui jika disebelahnya ada zikri yang tengah berduduk sembari melihat zaira tanpa kedip.
Setelah itu zaira langsung menyuruh dinda untuk duduk dipinggir jendela dan ia akan duduk dipinggir. Dinda yang disuruh pun tak merasa keberatan.
1 jam perjalanan
Perjalanan menuju tujuannya memerlukan waktu 3 jam lebihnya. Merasa bosan,zaira memainkan ponselnya. Ia masih tak mengetahui jika sebelahnya adalah zikri. Pandangan zaira tak luput dari benda pipih itu.
Faris yang tadinya diam saja sekarang sudah merasa bosan,dan akhirnya ingin mengeluarkan canda tawanya. "Hai semua,cogan mau bicara nih" ucapnya dengan berdiri. Suara mengganggu zaira,akhirnya zaira menoleh kearah suara. Dan ya,matanya bertemu dengan mata zikri.
"Ekhm" deheman itu langsung membuyarkan acara tatap-menatap zikri dengan zaira. Deheman itu berasal dari alfan.
"Enakin," nyinyir alfan dengan berbisik.
"Apa sih" zikri yangmerasa tak enak langsung memalingkan wajahnya,tak mau menatap zaira.
Senyum yang tadinya terukir jelas dibibir zaira kini perlahan memudar dengan seiring tatapan alfan. Zaira memutuskan untuk tidak menatap alfan.
Faris yang memulai gurauannya kini sudah membuat seisi bis sakit perut dengan hiburannya.
"Ini masih lama ya?" tanya zaira kepada dinda yang menatap pemandangan dari jendela.
"Kurang 1 jam setengah lagi"
Zaira hanya ber-oh ria.
Next? Coment+vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...