"Perasaan ini lama-lama tumbuh begitu saja tanpa terpikirkan oleh otak namun bisa dirasakan dari hati ."
ZairaAurelSyahira
Zaira bosan jika harus dirumah selama 3 hari, ia sedari tadi bolak-balik mengecek ponselnya yang tidak ada nontifikasi.
"Arghhhh!gue bosen"
Drttt
Getaran itu berasal dari ponsel zaira yang begetar. Ia langsung mengambilnya dengan cepat,lalu ia membuka nontifikasi.
2 pesan dari 1 chat
Zikir : hi
Zikir : ngapain lo gak sekolah?masih sakit?Zaira : emmm..enggak koq hehehe
Zikir : ooh
Zaira : emang lo gak sekolah apa?
Zikir : kepo!
Read
Zaira hanya berniat untuk membacanya, ia kesal dengan zikri.
Bosan, itulah yang sedang dirasakan zaira. Ia hanya menatap langut-langit kamarnya. Lamunannya terbuyar karena mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya.
Tok!tok!tok!
"Za,buka kali. Gue temen-temen lo gak bakal ngapa-ngapain koq," ucap lia dengan mengetuk-ngetukkan tangannya kepintu kamar zaira yang bercat kan putih.
Zaira membukanya dengan malas, ia tau bahwa kedatangan teman-temannya hanya membuat kegaduhan didalam kamarnya.
Ceklek
"Idih,lama bener deh" lia bekacak pinggang menatap penampilan zaira mulai atas hingga bawah.
"Gila! Kaki lo putih bener ra," ucap dinda menggeleng-gelengkan kepala.
Zaira merasa tak enak mendengar perkataan teman-temannya langsung berlari kearah lemari dan langsung kekamar mandi.
"Ngapain malu cobak?kalo gue sih biasa-biasa aja." lia melangkah masuk kedalam kamar zaira.
Teman-teman zaira hanya diam duduk disofa kecil di dekat meja belajar zaira. Sembari menunggu siempunya datang mereka menghindari bosan dengan cara memainkan ponselnya masing-masing.
Zaira akhirnya keluar dengan balutan kaos hitam dengan celana selutut tidak dengan yang tadi, ia hanya memakai celana diatas lutut.
"Lo ganti celana apa bab si" tanya nadia.
"Kepo!"
"Idih,galak bener" ucap nadia. "Btw,lo tau gak?" tanya dinda dengan menatap mengikuti arah gerak zaira.
"Lo aja belom ngasih tau, gimanague bisa tau?" jawab zaira ketus.
"Si zikri" saat mendengar kata 'zikri' zaira langsung mengehentikan aktivitasnya. Dan langsung menatap dinda.
"Kenapa sama zikri?" ucap zaira serius dengan menatap teman-temannya secara bergantian.
"Dia itu ganteng" jaeab lia dengan polosnya.
"Udah tau" zaira keceplosan dan langsung menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya.
"Apa?gue gak salah denger ra?" tanya dinda dengan mengguncang-guncangkan tubuh zaira.
"Eh,enggak koq"sikap zaira kembali seperti semula lagi,seperti tidak apa-apa yang terjadi.
" lo suka sama zikri ra?" tanya dinda dengan menangkup wajah zaira. Dinda dengan menatap zaira dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Dan yang ditatap hanya merasa gugup dan malu.
"Emmm"
"Kalo lo gamau jawab, gue anggep lo suka sama dia ra," ucap dinda dengan mantap disetai cengiran khasnya.
"Gue gak suka!" jawab zaira dengan ragu.
"Ahh,masak sih?" dinda mencoba menggoda zaira yang sedang berwajah merah seperti tomat.
"Ihh,iya" zaira menjadi emosi dan langsung meninggalkan teman-temannya dengan keluar dari kamarnya menuju taman dibelakang rumahnya.
🔥🔥🔥
Disinilah zaira saat ini,di taman belakang rumahnya. Taman itu memang selalu membuat zaira tenang,bahkan setiap ada masalah zaira langsung lari ketempat itu. Bagi zaira tempat itu sangatlah istimewa baginya saat dirumah.
Zaira memejamkan matanya yang sangat panas, ia lelah.
"Masalah apa lagi ya allah,yang kau berikan kepada hambahmu?" tanya zaira yang sudah membuka matanya perlahan. Ia menetekan air matanya dengan diam.
"Perasaan apa ini?ada perasaan yang ganjal di hatiku saat berada didekat zikri" ini adalah pertama zaira memanggil zikri tidak dengan nama 'zikir'.
"Apakah ini yang namanya cinta?tapi ini adalah kali pertama gue jatuh cinta"
"Apa ini hanya suka atau cinta?" ucap zaira dengan menangis tanpa sesegukan ia hanya meneteskan air matanya yang sudah lama ia tahan.
Zaira mengusap matanya dengan lembut, ap bercak air matanya.
Next ga nih?sengaja buat dikit dulu ya!😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...