Pemandangan dihutan ini sangatlah sejuk,karena tempat ini juga berdekatan dengan gunung. Perjalan 3 jam lamanya kini sudah ditempuh. Capek?pasti. Tapi disetiap perjalanan zaira merasa senang.
Kini mereka sedang mendirikan tendanya perkelompok. Selama 1 jam mendirikan tenda,mereka diberikan waktu 30menit untuk istirahat. Zaira dkk memilih untuk tidur.
Berbeda dengan zikri, zikri dkk bertugas untuk mengumpulkan kayu-kayu yang untuk acara api unggunnya nanti.
"Woy kri,lo udah dapet berapa?" tanya faris sedikit berteriak karena jarak antarnya dengan zikri lumayan.
"Baru dapet 2" jawab zikri juga berteriak.
1 jam kemudian..
"Ayo anak-anak. Kita akan melakukan kegiatan yang lain yaitu penjelajahan. Kamu akan membagi kelompoknya. Jadi,kelompok ini diacak" ucap bu gita dengan semangat.
Usai menyebutkan kelompok 3 bu gita mulai menyebutkan anggota kelompok 4. "Kelompok 4 terdiri dari : zaira,nadia,dinda,lia,faris,alfan,zikri dan ciko" zaira tak percaya jika ia akan satukelompok dengan zikri. Disisilain alfan bersorak ria didalam hatinya,bisa satu kelompok dengan gadis yang ia sukai.
"Sekarang kita bagi tugasnya, lo sama gue sama lia" ucap dinda dengan menujuk alfan.
"Kalo ra,sama zikri" dinda memang sengaja menyusun rencana agar zaira dan zikri bisa berduaan.
"Lo sama faris" jari telunjuk dinda mengarah pada nadia.
Mereka mengangguk setuju,namun berbeda dengan alfan. Alfan menatap tajam zikri.
"Oke,sekarang kita kearah berbeda biar dapet pitanya" ucap lia.
"Gue kearah selatan,dan lo kearah barat" perintah dinda menunjuk zaira dan zikri. Zaira dan zikri kini sudah berjalan beriringan. Alfan menatap miris nasibnya.
Disetiap perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan,mereka hanya diam satu sama lain. Mereka hanya fokus kepada setiap pohon-pohon disampingnya. Zaira yang merasa canggung akhirnya mulai mengeluarkan suaranya. "Kita nyari apaan sih?" tanya zaira gugup, pertama kalinya zaira gugup didepan zikri. Zikri menoleh menatap zaira lekat.
"Nyari pita" jawabnya datar lalu berbalik meneruskan perjalanan. "Batas waktunya sampek kapan?" zaira mulai bertanya lagi kepada zikri.
"Jam 5" jawab zikri tetap datar tanpa menoleh sedikitpun kearah zaira. Zaira mendengus kesal lalu mengehentakan kakinya ketanah cukup keras.
Disisi lain,alfan bersama dinda dan lia sedang ribut. "Gue mau ikut sama zikri ah,gak enak ikut sama kalian berdua. Dikira gue banci laki sendiri" nyinyir alfan Memutar bola matanya jengah.
"Ini semua untuk kebahagiannya zaira sama zikri biar bisa berduaan" sahut lia. Dinda manggut-manggut menatap lia.
"Tau deh" alfan kesal lalu meninggalkan mereka berdua. Ia berjalan duluan.
"Idih,ngambekan kayak cewek. Untung sayang" celetuk dinda dengan mengelus-ngelus dadanya. Lia kaget dengan ucapan dinda. "Hah?apa?lo suka alfan?" dinda dengan cepat-cepat menutup mulut lia dengan tangannya.
"Stttsssss!diemmm yang tau ini cuman lo aja" ucap dinda dengan melepaskan tangannya. Lia hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
"Sejak kapan lo suka sama alfan,"
"Gatau" jawab dinda acuh.
Mereka tetap meneruskan perjalannya. Mereka sudah kehilangan jejak alfan. Disisilain zikri dan zaira sudah menemukan satu pita. Pita berwarna kuning ini sudah berada ditangan zaira.
Hari mulai gelap, suara jangkrik kini menemani mereka. Zaira dan zikri tengah mencari jalan keluar. Zaira sangat ketakutan dengan posisinya yang berada dibelakang zikri. "Gue takut" zaira bergumam namun dapat terdengar jelas ditelinga zikri.
Zikri berbalik badan dan langsung menggenggam tangan zaira. Zaira yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam dan menikmati. Kini mereka berjalan bersebelaham dengan kedua tangan yang bergandengan.
Zikri maupun zaira tak melepas pegangan satu sama lain. Hari semakin gelap,bulan mulai menampakkan sinarnya,bintang menemaninya.
Suara yang tak asing itu dapat zikri dan zaira dengar, ya. Itu adalah suara perut zaira yang ingin diberi asupan. Zikri menatap zaira beberapa detik lalu memalingkan wajahnya. "Lo laper?" ingin sekali zaira menampar pipi zikri,namun niat itu ia tepis dari pikirannya.
"Eh,iya" zaira menggaruk tekuknya yang tak gatal sama sekali.
"Sabar ya" ucap zikri kini lembut. Zaira merasa nyaman dengan sikap zikri yang lembut seperti ini. Zaira hanya mengangguk meng-iyakan.
Disisilain teman teman zaira tengah panik akan keadaan zaira dan zikri yang tak kunjung balik. "Aduhhh,kemana aja sih mereka berdua" cemas dinda dengan mencengkram lengan baju alfan kencang. Sontak membuat alfan geram menatap dinda.
"Kalo kesel jangan lo tumpahin ke gue" sinis alfan dengan menepis tangan dinda.
"Lo gak cemas sama mereka dua fan?" tanya dinda menatap alfan dengan mendongak. Karena alfan lebih tinggi darinya.
"Gue cemas sama zaira" ucapan alfan langsung membuat dinda mengerucutkan mulutnya. Ia cemburu mendegar ucapan alfan.
Disisilain zaira dan zikri tak ingin melepas genggamannya masing-masing. Zaira yang merasa perutnya sudah bergejolak ingin diberi asupan. Zikri terkekeh pelan menatap zaira disampingnya.
"Kri,gue takut," ucap zaira dengan menguatkan genggamannya.
"Tenang,habis ini ketemu koq jalan keluarnya." zikri menguatkan genggamannya.
Wajah pucat pasi itu dapat terlihat jelas diwajah zaira. Zikri takut akan zaira. Ketika sudah hampir menemukan jalan keluarnya,pandangan zaira mengabur seketika dan gelap. Zikri langsung menangkapnya dengan kedua tangannya.
"Eh ra,ra. Lo kenapa?" zikri panik. Ia menepuk-nepuk pipi zaira lembut.
Tak ambil lama,zikri langsung menggendong zaira dengan gaya bridal style-nya.
Teman-teman zaira melihat ada seseorang yang baru saja keluar dari hutan. Pikir mereka serempak dengan mengira itu adalah zikri. Dan ya,ketika sudah agak terlihat agak jelas. Teman-teman zaira langsung berlari melihat zikri menggendong zaira.
Sabtu malming nih, pada keluar kagak?
Jomblo mah pada dirumah ae ya😂Next ga nih?kalo next ya coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...