Zikri sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah, penampilannya sudah sangat rapi dan tak lupa ia menyemprotkan parfum ditubuhnya.
Zikri menatap pantulan wajahnya di cermin. Ia menyisir rambutnya dengan jarinya.
Lalu zikri keluar dari kamarnya dan langsung turun kelantaj bawah rumahnya,kamar zikri terletak dilantai 2.
"Pagi mi,pi" sapa zikri kepada kedua orang tuanya.
"Jugaa sayang, makin ganteng aja anak mami" ucap mami zikri dengan mengelus puncak kepala zikri lembut,lalu menyusuruh zikri duduk bergabung untuk makan pagi.
"Kamu mau makan roti apa sereal?" tanya gita mami zikri.
"Roti aja mi," jawab zikri. Sifat zikri jika dirumah dan disekolah sangatlah berbeda, zikri kalau dirumah tidak bersifat dingin namun bersikap seperti sewajarnya. Namun jika disekolah ia mengeluarkan sifat cueknya dan dinginnya satu lagi, perkatannya yang selalu datar.
🔥🔥🔥
"Selamat pagi anak-anak, saya rasa cuaca hari ini lumayan terik. Saya sebagai kepala sekolah ingin menyampaikan kepada kalian bahwa setelah ini akan terjadi UTS bagi semua siswa. Saya harap UTS disemester ini berjalan dengan baik," jelas kepala sekolah yang sudah berumuran separuh baya.
Semua siswa mendengus kesal karena berita yabg disampaikan kepala sekah baru saja.
"Aahhhhhhh,ga asik" suasana lapangan nampak gaduh, dengan suara riuh para siswa siswi.
"Dimohon untuk anak-anak agar diam selama upacara hari ini selesai" ucap pak narso dengan berteriak.
Lapangan yang tadinya riuh gaduh langsung hening atas ucapan pak narso. Pak narso adalah guru paling killer, jika ada suara yang menganggunya ia langsung tak segan untuk menghukumnya.
Upacara berlangsung sekitaran 1 setengah jam. Terik matahari kini semakin panas. Keringat para seluruh peserta upacara saling bercucuran. Bahkan 5 menit yang lalu sudah banyak yang absen ke uks.
" Saya tutup upacara hari ini,bagi seluruh siswa dimohon untuk meninggalkan lapangan." ucap pak narso. "Saya berharap tidak ada yang berlari" pinta pak narso dengan tegas.
Para murid meninggalakn lapangan dengan berjalan gontai. Upacara hari ini sangat melelahkan,waktu yang lama dengan terik matahari.
"Capek gue," bayangan zaira mulai mengabur,lalu tak lama tubuh mungil zaira ambruk ditengah-tengah kerumunan banyak siswa-siswi.
"Zaira!" pekik lia dengan duduk memangku kepala zaira dipahanya.
"Lo cowok kan!tolongin zaira dong!bopong dia ke uks!" suruh lia seraya menunjuk laki-laki yang mengenakan kacamata.
Laki-laki yang merasa ditunjuk tadinya langsung melangkah ke arah zaira dan tangannya langsung terulur ingin menggendongnya,namun tangan seseorang telah menepisnya kasar. Laki-laki yang berkacamata itu bernama bagas, bagas menatap seseorang yang menepisnya. Ia terbelak dengan kedatangan zikri tiba-tiba.
"Biar gue aja," pinta zikri dengan menggendong zaira ala bridal stylenya.
"Aaaaa...gue juga pengen di gituin sama zikri," pekik salah satu siswi yang berambut sebahu.
"Beruntung banget ya sih zaira bisa digendong sama zikri,"
Luna mengepalkan tangannya menatap kepergian zikri dan zaira yang sudah tidak terlihat lagi. Lorong sekolah yang tadinya sangatlah ramai sekarang sudah hanya beberapa saja yang berada disana. Sekarang adalah jam pelajaran.
Zikri mememani zaira yang sedari sudah pingsan selama 1 jam. Zikri bukannya ingin menusuk alfan dari belakang,ia hanya ingin menolong zaira saja. Di uks bukan hanya zikri saja yang menemani zaira tetapi ada dinda dan juga nadia.
Matanya terpejam,deruh nafasnya nampak tenang. Zaira sedang pingsan tak kunjung bangun. Seperti di dongeng-dongeng, sang putri sedang pingsan lalu pangeran datang untuk menciumnya. Sedangkan zaira, siapa yang akan melakukannya?.
Tangannya memegangi kepalanya yang terasa pusing, ia mencoba untuk bangun dengan sekuat tenaganya namun nihil, ia tidak kuat.
"Arghhhh!" ringis zaira yang merasa pusing yang sangat luar biasa dikepalanya.
"Zaira!" dinda langsung menghampiri zaira untuk membantunya.
"Lo gak papa ra?," tanya nadia yang kini sedang memegang segelas minuman yang berada ditangannya. Segelas minuman itu langsung disodorkan nadia kepada zaira.
Zaira menelan air minumnya agak susah. Matanya terbelak sempurna ketika zaira mengedarkan pandangannya kesetiap sudut,namun ada seseorang yang tak asing bagi zaira. Ya itu memang zikri, yang sedang sibuk dengan ponselnya.
Zikri menyimpan ponselnya disaku seragamnya. Ia berjalan kearah zaira, "lo gapapa?" ucapan zikri mampu membuat zaira tercenggang.
"Eh,gapapa" ucap zaira gelagapan.
"Kalo gitu,gue cabut dulu ya!" ucap zikri dengan berbalik membelakangi zaira lalu meninggalkan ruangan uks.
Setelah zikri tidak kelihatan lagi, zaira berniat untuk berbincang-bincang kepada teman-temannya. "Eh,koq zikri ada disini?" tanya zaira dengan menatap bergantian temannya.
"Kan dia sekolah ra," jawab dinda dengan polosnya. Zaira memutar bola matanya jengah,"maksud gue, kenapa dia bisa nungguin gue?."
"Soalnya dia yang gendong lo tadi," pipi zaira langsung memerah.
"Tuh pipi ngapain merah segala?" goda nadia.
"Apaan sih" ketus zaira.
"Lo suka sama zikri?" tanya dinda tiba-tiba.
"Eng-enggak" balas zaira bohong. Namun apalah daya jika zaira jujur, ia akan malu mengakuinya.
"Beneran?kalo gitu,zikri buat gue aja" goda dinda dengan tersenyum lebar kearah zaira. Senyum zaira memudar,hatinya sedikit sakit.
"Idihh,senyumnya langsung ilang" nadia menyijut lengan zaira lembut dengan terkekeh pelan.
"Apaan sih" zaira merasa terpojokan disini.
Aq bakal usahain tiap hari update!😘
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...