[25]•Salah paham•

4.2K 201 0
                                    

Zaira memakan somaynya dengan tidak minat. Dika yang melihatnya langsung menatap Zaira dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Loh..kenapa makanannya gak dimakan?" tanya Dika.

"Gak minat," jawab Zaira cuek.

"Lo suka sama cowok tadi?" tanya Dika langsung membuat Zaira mendongak dan menatap Dika tajam.

"Gak," balas Zaira cepat.

"Tapi kenapa ya perasan gue ngerasa kalo lo suka sama dia dan cowok tadi itu kayaknya juga suka sama lo," ujar Dika.

"Gue bilang gak suka ya gak suka!" bentak Zaira.

"Ohh oke-oke." Dika menenangkan Zaira dengan menepuk-nepuk bahunya.

"Gak usah pegang-pegang," sungut Zaira.

Zaira pun merasa tenang kembali dan mulai merakus makanannya. Dika yang melihatnya langsung bergidik ngeri.

'Apa dia lagi pms?' tanya Dika pada dirinya sendiri.

"Udah yok dik,gue uda selesai makannya nih" ajak Zaira.

"Oke," balas Dika. Lalu mereka berjalan beriringan dan mengundang banyak tatapan tak suka,iri dan juga merasa senang.

❤❤❤

Malam ini Zaira sedang duduk kursi taman belakang rumahnya. Pandangannya lurus dan kosong. Hatinya hancur,ditambah ia harus ditunangkan oleh Dika yang sudah dianggap Zaira sahabatnya.

"Kenapa dunia ini gak adil?" ucap Zaira dengan tak terasa bulir bulir cairan bening lolos dari matanya yang indah.

"Hati ini udah terlalu sakit untuk disakitin lagi tuhan," ucap Zaira dengan menakup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Seseorang yang baru saja datang dan melihat kejadian itu langsung berbalik dan tak ingin menggangunya.

"Loh Dika?kapan dateng?" tanya Vita yang berada dihadapannya. Lalu dika menjawab,"baru aja kok tan."

"Loh Zaira ada ditaman tuh,gak kamu samperin?" tanya Vita.

"Enggak tan,aku lagi banyak tugas," jawab Dika bohong,padahal ia tidak mendapat tugas sekalipun. Vita yang mendengarnya hanya ber-oh ria.

"Saya pamit dulu ya tan," pamit Dika dan menyalami tangan kanan Vita. Lalu Dika beranjak untuk pergi.

Zaira yang sedaru menangis tak henti-henti hingga matanya sebam dan hidungnya tersumbat.

"Gue terlalu jahat ya sama lo kri,sampek lo bikin gue kayak gini?" runtuk Zaira pada dirinya.

Drttt!Drttt!

Zaira langsung mengambil benda pipih yang berada disebelahnya. Ia membuka nontifikasi.

Matanya memicing ketika melihat nontifikasi dari seseorang yang bernama 'Zikri'.

Dengan gerakan cepat Zaira langsung membalasnya dan alhasil pesan itu langsung terikirim untuk Zikri.

Zikri hanya membaca pesan Zaira,dan membuat sang empuhnya kecewa dan menangis untuk kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zikri hanya membaca pesan Zaira,dan membuat sang empuhnya kecewa dan menangis untuk kesekian kalinya.

Dengan posisi terduduk Zaira tak tersadar jika ia tertidur dengan duduk dengan bercak air mata yang terlihat dipipi mulusnya.

Vita yang sedari mengamati putrinya hanya melihatnya iba. Ia berjalan mengarah kearah Zaira berada. Ketika sudah sampai didepannya,Vita langsung mendudukkan pantatnya disebelah Zaira dan mengusap rambut Zaira lembut.

Zaira merasakan usapan itu langsung membuka matanya perlahan dan menatap manik coklat milik Vita.

"Mamah?" Zaira kaget dan membelak melihat Vita ada disampingnya.

"Kok mata kamu sebam sayang?" vita tetap mengelus rambut Zaira lembut. Zaira enggan menjawab dan langsung memeluk tubuh mamahnya yang dari dulu sangat nyaman untuk dipeluk. Vita langsung membalas pelukannya dan mengusap punggung Zaira lembut. Vita tau bahwa putrinya kini sudah menangis dipelukannya.

"Kalau kamu hanya nangis,mama yakin bahwa masalahnya gak akan selesai sayang." Vita mengurai pelukannya lalu tangannya beralih menakup wajah Zaira yang sudah kacau.

"Zaira capek ma," ucap Zaira dengan sesegukan.

"Anak mama harus kuat," ucap Vita menyeringai.

"Ma,jatuh cinta itu kenapa harus sesakit ini?" tanya Zaura dengan menangis.

"Kalo kamu jatuh cinta berarti kamu harus siap untuk jatuh sedalam-dalamnya," ucap Vita dengan menatap Zaira lekat.

"Jika cinta itu menyakitkan,kenapa cinta itu harus ada?" ucap Zaira.

Vita yang melihat putrinya seperti itu langsung memeluk putrinya kencang dan Zaira menangis dalam pelukannya. Vita merasa tidak tega melihat putrinya tersakiti seperti ini.

Sudah 1 jam Zaira dan Vita berpelukan dan selama itu tidak ada yang mengurainya. Vita mendengar dengkuran halus yang berasal dari Zaira dan tandanya Zaira tertidur dalam pelukannya.

'Mama yakin,kamu bakalan kuat ngehadepin semua Zaira,' batin Vita dengan tersenyum tipis.

Hay hay!
Fix!baper bangett!
Kalian baper gak?
Coment dong😗

Zaira ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang