'Hati ini Gak bisa lo beli dipasar,namun lo bisa satuin serpihan-serpihan hati ini dengan cara lo berjuang'
-ZairaJam sudah menunjukkan pukul setengah 5 dan Zaira belum juga kembali ketempat perkemahan itu. Mata Zaira tetap enggan untuk membuka. Zikir mondar mandir menelusuri hutan dengan meneriaki nama zaira.
Disaat Zikri merasa lelah,dan akhirnya berhentu sebentar dengan duduk dibawah pohon. Nafasnya tersenggal-senggal dan ia mengedarkan penglihatannya menjelajahi hutan dan matanya memicing ketika melihat seseorang yang tergeletak tak berdaya dengan mata yang terpejam.
"Gue gak salah liat tuh?" ucap zikri dengan mengucek-ngucek matanya. Ia bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri orang yang tak berdaya itu.
Saat posisinya makin dekat dengan orang itu,Zikri langsung berlari seketika dan berhenti didepan orang itu dengan duduk.
"Zaira!" pekik Zikri dengan melihat wajah zaira yang pucat pasi dan suhu tubuhnya yang sangat panas dan juga terlihat bekas bercak air mata dipipi zaira.
Zikri memangku kepala Zaira dipahanya. Zaira yang sedari enggan dan terlihat dari bulu mata lentik Zaira yang mulai bergerak dan juga kelopak mata Zaira tebuka perlahan.
"Sukur deh lo udah sadar," ucapan Zikri langsung membuat mata Zaira membelak sempurna.
"Lo kenapa ngikutin gue?" suara serak Zaira yang dicampur dengan air mata yang tak hentinya turun.
"Ra,lo kenapa?" tanya Zikri. Zaira bangkit dan langsung berdiri membelakangi Zikri. Zikri pun ikut bangkit dan ingin menyentuh bahu zaira namun nihil,Zairs sudah berbalik menghadap kepadanya.
"Udah puas?lo udah puas sakitin hati gue?hah?jawab brengsek!" Tanya Zaira bertubi-tubi. Tubuhnya bergetar,ia menahan mati-matian air mata jatuh agar tidak jatuh. Namun nihil,air mata itu jatuh dan Zaira tidak bisa membendungnya.
Zikri tidak mengerti arah pembicaraan Zaira,Zikri hanya menatap Zaira dengan wajah tololnya.
"Hallah,lo gak perlu berlagak gak tau!gue udah tau semuanya!" ucap Zaira dengan nada tingginya.
Zaira menahan isakannya lalu berkata lagi,"Gue udah tau tentang taruhan itu!"
Seperti dihantam batu besar,hati Zikri hancur. Ia tak menyangka bahwa Zaira mengetahuinya.
"Gu-gue bisa jelasin ra," ucap Zikri dengan menyentuh bahu zaira,sayangnya itu langsung ditepis kasar oleh Zaira.
"Apanya yang salah paham?semua udah jelas Zikri!" bentak Zaira didepan wajah Zikri.
"Maaf." hanya kata itu yang Zikri bisa ucapkan saat ini.
"Sayangnya permintaan maaf lo gak bisa balikin perasaan gue yang terlanjur hancur." Tangis Zaira semakin menjadi. Zikri tidak twga melihat Zaira yang tersiksa seperti ini. Namun apalah daya,ia sudah membuat pertaruhan ini dengan Alfan.
"Ternyata perasaan cinta lo kalah sama ego"
"Gue gak tau harus gimana lagi ra,Alfan suka lo dan gue suka lo," ucap zikri dengan memeluk Zaira. Zaira mengangis di dada Zikri."Kalo Alfan sama Lo suka sama gue,kenapa harus ada pertaruhan?kenapa harus ngadain pertaruhan?lo kira gue benda apa,yang bisa lo perebutkan" ucap Zaira seraya memukul-mukul dada Zikri. Zikri tak merasa sakit sekalipun.
"Maaf ra,gue gak tau harus apalagi," ucao Zikri dengan tulus dan lembut. Zaira mencoba .
"Sorry kri,untuk saat ini gue pengen ngejauh dari lo,agar lo nyadar kalo hati gue gak bisa buat mainan lo," ucao Zaira penuh penekanan.
"Gue mohon kasih gue satu kesempatan lagi ra," pinta Zikri dengan membungkuk memegang kedua bahu Zaira. Zaira mengehela nafas lalu matanya menatap nata sayu milik Zikri.
"Gue akan beri lo satu kesempatan,tapi untuk beberapa hari lo gak usah muncul dihadapan gue," ujar Zaira dengan menatap Zikri lekat. Zikri hanya menganggukan kepalanya lalu memeluk Zaira sangat erat. Ia enggan membalas pelukan Zikri,hatinya terlanjur sakit.
Zaira mengurai pelukannya dan beralih menatap Zikri.
"Habis ini pukul 5 balik yuk,"ajak Zikri dengan mengenggam tangan Zaira. Apalah daya,Zaira menurut dan mengikuti langkah Zikri.
SKIP
Sesampai ditempat perkemahan,Zikri menggandeng Zaira dan mendapat bisikan-bisikan. Bu gita melihat Zikri dan Zaira langsung berkacak pinggang.
"kalian berdua!kemana aja?!kami nunggu kalian," ucap bu gita dengan nada marah. Zikri dan Zaira hanya menatap datar bu Gita seraya mengendikkan bahu acuh.
"Cepat kemasi barang-barang kalian,10 menit lagi kita kembali," perintah buGita dengan menatap tajam Zikri dan Zaira secara bergantian.
Next ga nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...