"Selamat malam anak-anak,kita mulai aja yuk kegiatannya." bu gita tersenyum lebar.
"Horeeee" seru anak-anak serempak.
"Kita akan bagi setiap kelompoknya,jadi satu kelompok 2 orang yang terdiri pemrempuan dan laki-laki," ujar bu gita. Semua siswa nampak kebingungan dan cemas.
"Kita bagi aja ya,"
Bu gita mulai memanggil nama-nama hingga sampai kepada zaira. Jantung zaira berdegup kencang karena namanya dipanggil dan ia tak tahu akan dipasangkan oleh siapa.
"Zaira," panggil bu gita. Namun selang berapa detik tangan bu guta merogoh gelas yang berisikan nama para siswa. "Zikri" panggil bu gita selanjutnya. Semuanya bersorak sorai ketika zaira dan zikri dipertemukan kembali.
"Asekk asekkk!" celetuk faris dengan siulan yang dibuat-buat. Tangan alfan sudah mengepal dan ingin sekali menjadikan zikri sebagai samsaknya.
"Ini kebetulan atau disengaja sih?" ucap alfan pada dirinya. Ucapan alfan terdengar remang-remang oleh dinda. "Kalo jodoh ya gak bakal kemana koq" sahut dinda dengan tersenyum tipis.
"Dimohon untuk semua agar mencari pasangannya masing-masing," pinta bu gita. "Kalo jodoh mah gak usah dicari bu,kalo jodoh ya jodoh," sahut salah satu siswa yang berambut ikal. Bu gita dibuat terkekeh olehnya.
"Kri," panggil zaira saat melihat zikri kebingungan. Zikri langsung menoleh kesumber suara dan menghampirinya.
Zaira tersenyum sangat manis,dengan syal rajut yang bertengger dilehernya.
"Tugasnya apa?" tanya zaira. Zikri hanya mengendikan bahu tanda tak tahu. Dahi zaira mengekerut tanda tak mengerti.
"Bu,terus tugasnya apaan," tanya zaira ketika bu gita lewat didepannya. Bu gita menoleh dan menjawab pertanyaan zaira," jadi tugas kamu sama zikri adalah menampilkan bakat kalian," ujar bu gita.
"Bakat?emang lo punya bakat apa kri?" tanya zaira dengan mengangkat alisnya satu. Zikri mulai menjawab,"nyanyi sama maen gitar." zaira dibuat menganga oleh jawaban zikri.
"Seriusan?tapi koq gue gak pernah liat lo nyanyi?" tanya zaira. "Karena gue ga suka pamer," ucap zikri dingin dengan tatapan datar.
Terdengar suara bu gita yang sedang meneriaki semua siswa-siswi agar mulai berkumpul.
Ini adalah waktu yang tepat bagi siswa siswi untung menunjukkan bakatnya. Alfan yang tertekan saat berkelompok dengan dinda,dinda memang cantik. Namun bagi alfan selain cantik dinda cerewet.
"Oke anak anak,penampilan pertama akan dinyanyikan oleh alfan dan dinda. Horeee!beri tepukan!" sery bu gita dengan bertepuk tangan. Alfan dan dinda sudah berkeringay dingin sebelum dipanggil,dan sekarang malah ingin pingsan.
"Gue pengen pingsan fan," ucap dinda. Alfan menatap dinda. "Gue juga," sahut alfan. Keringat bercucuran dipelipis keduanya.
"Kalian kalau tidak maju,saya akan anggap kalian tidak ikut serta dan nilainya akan dikurangi." bu gita sudah berkacak pinggang dan tatapannya tak kalah tajam dengan tatapan preman pasar.
Dinda dan alfan berjalan berdampingan. Mereka berniat untuk menyanyi dan bermain alat musik. Suara dinda memang sangat indah dan alfan juga jago memainkan gitar.
Dinda mengambil alih mic yang dipegang bu gita. Dinda gugup,namun ia berusaha agar tenang. Alfan mulai memetik gitarnya dan dinda mengeluarkan suara emasnya. Lirik demi lirik mereka lewati dengan indah tanpa kendala,dan pada lirik terakhir dinda menghembuskan nafasnya kasar.
"Beri tepuk tangan yang meriah buat dinda dan alfan. Wah dinda suara kamu bagus sekali,kalo anak saya nikah saya undang kamu buat nyanyi ya," ucap bu gita mencoba menggoda dinda. Dinda hanya mengangguk lemah akibat gugup.
Tanoa diketahui alfan menepuk bahu dinda dan berkata,"suara lo emang harus diacungin jempol," ucap alfan dengan tersenyum tipis kearah dinda. Dinda dibuat terpesona olehnya,hingga tidak sadar ia menganggukkan ucapan alfan.
"Gue pergi dulu," imbuh alfan lalu mencubit pipi dinda yang gimbil. Dinda sudah ingin lompat-lompat dan bernyanyi-nyanyi kalo dibolehkan. Perasaan yang dinda alami saat ini berbeda dengan zaira.
Zaira yang gugup berada di dekat zikri. Berbeda dengan zikri,ia merasa semuanya tenang-tenang saja. Zikri melirik zaira dari ekor matanya. "Lo kenapa?" tanya zikri tiba-tiba sampai membuat zaira menoleh. "Gugup" jawab zaira jujur.
"Lo jangan gugup,kalo lo gugup ntar hasilnya jelek." baru kali ini zikri mengucapkan banyak kata seperti itu. Namun zikri pandai sekali menyembunyikan suasana hatinua dengan memasang muka datarnya.
"Emang lo gak gugup?" tanya zaira. Zikri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Zaira hanya ber'oh'ria.
"Wahhhh!tarian yang sangat bagus sekali. Tepuk tangan untuk dara dan azril" seru bu gita. Tak terasa kini sudah penampilan ke 3.
"Jadi penampilan ke 4nya adalah pasangan....." ucap bu gita sok misteri.
"Zikri dan zaira"
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...