[21]•Masih Diem-Dieman•

4.3K 229 6
                                    

'Melupakan mantan tak semudah membalik tangan'
-Lia

Dengan nafas yang memburu,Zaira tetap berlari mengelilingi lapangan. Hari ini terik matahari sangat menyengat kulit.

"Gu-gue capek," ucap Zaira tersenggal karena berusaha mengatur nafasnya. Dinda yang melihat Zaira yang sudag pucat segera menghampirinya.

"Lo gak apa-apa?" tanya Dinda dengan menepuk punggung Zaira.

"Gue capek." Dinda menuntun Zaira agar  duduk di bangku dekat lapangan.

Pak Budi yang melihat Zaira dituntun Dinda segera mengahampiri mereka. "Loh?ini kenapa Zaira kok pucat sekali wajahnya?" tanya pak Budi terlihat cemas.

"Zaira kecapekan pak," ucapan Dinda langsung diberi anggukan oleh pak Budi.

Tangannya ia kalungkan dileher Dinda. Dinda memapah Zaira pelan-pelan. Saat sudah sampai ke tempat duduk yang dituju,Dinda mendudukan Zaira yang terlihat lemas.

"Gue beliin minum dulu ya ra," pamit Dinda. Zaira hanya mengangguk lemah.

Tidak butuh banyak waktu,10 menit berlalu Dinda datang dari kantin dengan membawa 1 botol aqua.

"Nih." Dinda menyodorkan botol itu tepat kearah Zaira.

"Makasih ya din,gue jadi gak enak deh sama lo," ucap Zaira dengan tersenyum Tipis kearah Dinda.

"Haduh,gak apa-apa kali ra,lagian apa gunanya sahabat?" balas Dinda.

2 jam berlalu

Kring!Kring!

Bel berbunyi tanda istirahat bagi SMA kencana. Surganya para siswa.

"Kalian sampek kapan sih diem-dieman gitu?gue berasa uda ga punya temen," Ucap Faris mendratisir. Alfan dan Zikri saling tatap.

"Au ah,dedek males sama abang." Faris menghentak-hentakkan kakinya kelantai lalu meninggalkan Alfan dan Zikri yang saling tatap.

10 detik berlalu ketika Faris sudah menghilang dari kelas lalu Zikri membuang muka tidak menatap Alfan.

Suasana semakin canggung. Kelas menjadi sepi karena seisi kelas pergi kekantin untuk makan. Namun berbeda dengan Alfan dan Zikri,mereka memilih untuk tetap di kelas.

Berbeda dengan Zaira bersama teman-temannya yang asik bercanda ria di kelas. Lia yang selalu curhat tentang bagaimana ia tidak bisa move on dari sang mantan.

"Aduhh!gue patah hati guys,liat mantan sama cewek lain," ucap Lia dengan ekspresi sedih.

"Aduh li,masih jaman apa mikirin mantan?udah deh li,saran gue lo harus lupain mantan dan cari penggantinya," Sahut nadia.

"Gue udah terlanjur sayang sama si Reno nad,ngelupain mantan gak semudah balik tangan," ucapan Lia seolah membuat Zaira berfikir. Zaira berfikir bahwa ucapan Lia memang benar,bahwa ngelupain Zikri gak semudah Membalik tangan.

"Lo tinggal cari penggantinya apa susahnya sih?" kesal Dinda terhadap Lia yang sudah ingin menangis.

"Membuka hati gak semudah membuka pintu." Balas Lia juga sama kesalnya.

"Tau ah,pusing pala aing" ucap Dinda dengan menepuk-nepuk jidatnya. Nadia hanya terkekeh.

Lia sedari sedih menatap ponselnya yang menampilkan gambar kemesraan mantannya dengan pacar barunya.

"Kalian gak ada rencana kekantin gitu?" ucapan Zaira langsung direspon dan mendapat jawaban dari Dinda. "Ayuk."

Semua langsung bergegas untuk menuju kantin. Mata mereka tertuju pada meja yang berada dipojok depan,dengan posisi membelakangi warung pak to.

Mereka membuat strategi untuk mengagetkan Faris yang sedang asik memakan baksonya. Mereka berjalan pelan-pelan dan ketika sudah berada dibelakang Faris.

"Dorrrr!" Ucap Zaira,Nadia,Dinda,dan Lia kompak dengan suara tingginya.

"Ampun jangan tembak gue!gue masih pengen hidup," ucap faris seraya memegang sendok dan memegangi telinganya.

"Hahahahahhahah," tawa mereka ber-empat menggema seisi kantin. Faris merasa kenal dengan suara tersebut akhirnya menoleh kebelakang dan matanya membelak ketika melihat Zaira,Nadia,Lia,dan Dinda.

"Anjer,ekspresi lo lucu banget pas kaget!" ucap Dinda dengan tawa disela-selanya.

"Shit!kalian kalo ngagetin gak bilang-bilang," kesal Faris.

"Yeee,masak ada ngagetin bilang-bilang," Balas Lia santai dan duduk didepan Faris. Lalu Zaira duduk disamping lia begitu pun dengan Nadia. Semuanya sudah muat,tinggal 1 bangku yang terisisa yaitu disamping Faris.

"Gue duduk mana?" ucap Dinda dengan memanyunkan bibirnya.

"Haduh,tinggal duduk samping Faris apa susahnya sih," ucap Lia santai namun membuat Dinda menatapnya tajam.

"Iya din,duduk aja samping Faris," imbuh Zaira dengan mata yang mengisyaratkan Dinda agar duduk.

"Mana sudih gue duduk sama dia," Ucap Dinda dengan melipat tangannya didada.

"Yee,emangnya gue sudih duduk sama lo?" Balas Faris.

"Udah deh,bertengkar mulu. Gue laper," ucap Nadia.

"Sama," Ucap Lia dan Zaira bersamaan.

Dinda akhirnya pasrah lalu duduk disamping Faris. Faris akhirnya juga pasrah menerima Dinda.

Next gak nih?gue bingung mau nulis apaan hehehe. Moga kalian suka💜 jangan lupa Vote+Comentnya ya!

Zaira ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang