[26]•Rindu•

3.8K 192 3
                                    

Pagi ini sangat cerah namun tidak bagi Zaira. Ia melangkahkan kakinya lesu menuju kelas. Dinda yang melihat Zaira seperti itu merasa iba kepadanya. Ia mengerti permasalahan Zaira,namun ia juga tidak bisa membohongi hatinya untuk cemburu kepada Zaira.

"Ra,lo kenapa?" tanya Dinda. Yang ditanya hanya menatap lurus kedepan tanpa menjawab atau memberi isyarat apapun.

"Ra!" Dinda mengguncang-guncangkan tubuh Zaira kecang memberi kesadaran padanya.

Zaira tetap sama,yaitu enggan untuk berakata apa-apa namun kini langsung memeluk Dinda erat,Dinda langsung mengurai pelukannya saat semua orang menatapnya dengan tatapan yang berbeda-beda.

Dinda membawa Zaira ketempat duduk mereka. Dinda menatap Zaira dengan tatapan iba.

"Lo harus kuat ya ra," ucap Dinda dengan menepuk-nepuk bahu Zaira.

"Gue rapuh Din," balas Zaira ditengah-tengah isaknya. Tak ambil waktu lama Dinda langsung memeluk Zaira erat memberi kenyamanan.

"Makasih ya din." Zaira berkata dengan menelusupkan didada Dinda.

❤❤❤

Langkah kaki Zikri begitu cepat seperti dentunan jantungnya. Entah kenapa sejak melihat Zaira bersama lelaki lain perasaan Zikri sedikit sakit.

"Hey" sapaan itu membuat Zikri menoleh dan mendapati sosok laki-laki yang verdiri tegap dengan tangan yang melambai.

Zikri menautkan alisnya. Lalu lelaki itu berjalan cepat menghampirinya dan menepuk bahunya.

"Gue pengen ngomong sama lo." lelaki itu langsung menggandeng lengan Zikri.

Setelah tiba ditempat yang lelaki itu tuju langsung saja Zikri meronta dan melepaskannya.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Lelaki itu santai.

"Apa?" balas Zikri.

"Gue mau kalo kita sudahi pertaruhan kita," ucap Alfan.

Ya,orang itu adalah Alfan.

"Bukannya lo suka sama Zaira?" tanya Zikri.

"Gue udah gak suka sama dia,gue juga udah deket sama adek kelas." segaris senyuman tipis itu timbul dari bibir Zikri.

"Gue mau lo perjuangin Zaira,jangan sampai Zaira diambil orang lagi," kata Alfan menyeringai.

"Thankyou" balas Zikri.

"Yoi bro,btw kita masih sahabatankan?" tanya Alfan.

"Yap!" jawab Zikri dengan tersenyum kearah Alfan.

✨✨✨

Pertunangannya bersama Dika semakin dekat. Zaira sebenernya tidak menyukai Dika namun ia sudah berjanji pada mamanya bahwa ia akan menuruti semua kemauan mamanya.

Lagian Dika adalah jalan satu-satunya melupakan Zikri. Tidak salahnya juga bahwa Zaira akan mulai untuk menyukai Dika.

Sudah 1 bulan lamanya semenjak kejadian dikantin itu Zaira dan Zikri tidak berbicara dan tidak lagi chattan.

"Bolehkah gue rindu sama orang yang gak pasti itu rindu apa gak sama gue?" gumam Zaira.

Posisi Zaira sekarang adalah sedang duduk ditepi ranjang dengan menggenggam ponselnya.

Lalu tak selang beberapa waktu terdengar dengkuran halus dari bibir mungil Zaira.

Assalamualaikum!
Marhaban ya ramadhan💗
Besok dah puasa💜
Maapin aku yah kalo ada salah sama kalian😚
Btw sorry lama update..
Jangan bosen sama ceritaku yaw!
Aku bakalan berusaha update tiap hari🙏
Doain aja😆
Btw ada yang nunggu cerita Zaira gak nih? Coment dibawah yaw😊

Zaira ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang