[14]•khawatir•

4.8K 264 2
                                    

Zikri lari tergopoh-gopoh dengan menggendong zaira. Bulir-bulir keringat membanjiri wajahnya. Banyak sorot mata yang melihat kejadian langkah itu. Ada yang menatap iri kepada zaira. "Zairaa!" teriak lia dengan berlari mengahampiri zikri dan zaira. Zikri tetap berlari menuju tenda yang dipergunakan sebagai tempat bagi yang terkena sakit mendadak.

"Ya ampun zikri!ini koq zaira bisa gini,kenapa?" pekik bu Gita dengan berjalan mengikuti zikri. Zikri meletakkan tubuh zaira ditenda yang lumayan besar,ketika ia berbalik ia tak sadar bahwa tangan zaira mencengkram baju zikri kuat-kuat dan bergumam tidak jelas.

"Gue mohon jangan tinggalin gue," gumam zaira tetap dengan mata yang terpejam.

"Ini gimama bisa terjadi sih?" tanya bu gita cemas. Zikri menjawab,"dia belum makan bu,mangkannya dia pingsan." mulut bu gita membentuk huruf 'O' tanda mengerti.

"Kamu jaga zaira dulu ya,ibu mau ambil kompres. Kayaknya badan zaira anget deh," pamir bu gita seraya menepuk bahu zikri.

Zikri tetap memandang zaira yang tengah terpejam. Lamunannya terbuyar ketika faris berteriak,"zaira!zikri!kalian ngapain hayo" selidik faris dengan nada jenakanya.

"Ck!apaan sih lo. Gue sama zaira gak ngapa-ngapain," ucap zikri dengan menoyor kepala faris. Faris meringis kesakitan. Tak lama kemudian para gerombolan cewek-cewek,yang lebih tepatnya teman-teman zaira datang.

"Awas!minggir!gue mau lihat keadaan temen gue," usir dinda. Faris yang tengah berada ditengah-tengah langsung terjungkal akibat dorongan dari dinda.

"Ck!lo itu cewek apa cowok sih!. Tenaga lo gede bener," sinis faris dengan memegangi lututnya yang sakit akibat jatuh menempel tanah. Dinda cengengesan dengan menampilkan sederet gigi putihnya,"gue cewek lah," dinda langsung menoyor kepala faris. Faris tak terima dengan perlakuan dinda,langsung menjambak rambut dinda pelan.

"Untung lo cewek," cibir faris. Lia yang merasa udaranya pengap didalam tenda langsung melerai pertengkaran antara dinda dan faris,"udah-udah,lo itu mau bikin zaira tambah sakit lagi apa?."

"Enggak."ucap faris dengan dinda bersamaan tanpa dikomando. Lia dan nadia hanya terkekeh.

"Oh ya, koq bisa sih zaira pingsan?" tanya nadia.

"Dia belum makan," ucap zikri dingin. Mulut nadia,lia,dinda,alfan dan faris hanya ber-oh ria.

"Awas minggir," seru bu gita. Semua minggir kecuali zikri, zikri tetap pada posisinya yaitu,berada disebelah zaira. Sakit hati?ya,itu yang sedang alfan rasakan saat ini. "Gue mau pergi dulu," ucap alfan dengan melangkahkan kakinya keluar dari tenda. Zikri sudah menebak bahwa alfan cemburu kepadanya.

Zikri ingin mengejar alfan namun,tangannya dicekal oleh zaira. Zikri tetap diam dengan melihat wajah zaira yang cantik jika terpejam.

"Zaira lumayan mendingan sekarang, jadi kalian semua tidak perlu menghawaturkan keadaannya. Silahkan kalian keluar,dan setelah ini akan ada acara api unggun." bu gita tersenyum lalu keluar meninggalkan mereka.

"Gue cabut dulu ya," ucao dinda dan lia bersamaan. "Gue cabut juga," ucap faris. Dan nadia?ia langsung ikut dibelakang dinda dan lia.

'Terus gue?' batin zikri tersenyum hambar. Perlahan mata zaira sedikit terbuka. "Gue ada dimana?" tanyanya dengan memegang kepalanya yang pusing. "Lo ada ditenda,lo sakit," ucap zikri datar. Zaira hanya membentuk huruf 'O' dimulutnya.

"Aw!" ringis zaira dengan mencoba untuk duduk. Zikri langsung membantu zaira dengan berkata,"gue bantu," kata-katanya memang dingin namun terlihat dari nada bicara zikri, ia khwatir. Zaira tersenyum saat posisinya kini sangat dekat dengan zikri.

Hening,tidak ada pembicaraan lagi setelah itu. Hanya terdengar suara deru nafas yang memburu dan hati yang berdetak sangat kencang.

"Ummm..lo gak keluar?" zaira mencoba untuk membuka suaranya. Zikri tertoleh menatap zaira lekat,yang ditatap sudah merona. "Nunggu lo," singkat,hanya itu yang diucapkan zikri.

Zaira merona dibuatnya,meskipun hanya 2 kata, bagi zaira itu sangat manjur bagi hatinya. Zaira tak bicara lagi,ia diam seribu bahasa dengan tetap menatap zikri. Zikri merasa jika ada yang memperhatikannya akhirnya menatap zaira. Mata zaira kini terkunci dengan nata indah milik zikri. Mereka pun terhanyut dengan suasana sampai tidak mengetahui jika ada yang mengintipnya.

"Apa-apaan ini," ucap bu gita dengan geleng-geleng kepala. Zikri dan zaira menileh bersamaan menatap bu gita dengan tatapan datar. "Apa?" bu gita dibuat bertanya-tanya oleh mereka.

"Gapapa sih bu, b aja kali bu," ucap zaira dengan tersenyum menampikan giginya.

"Udah-udah,mendingan kalian siap-siap. Habis ini ada acara api unggun." perintah bu gita. Zikri mengangguk begitu juga zaira.
"Anak muda jaman sekarang,berani tatap tatapan," ucap bu gita dengan menatap kepergian zaira dan zikri.

Langkah mereka samaan,banyak pasang mata yang memperhatikannya. Zikri tetaplah zikri yang dingin dengan tatapan datarnya. Zaira tetap menampakkan wajahnya yang jutek andalannya.

"Gue duluan ya kri," ucapnya dengan senyuman. Zikri hanya mengangguk dan berdehem.

Wajahnya yang jutek itu adalah cover bagi zaira. Zaira adalah gadis yang rapuh,namun ia tak mau mengelihatkan kalau dia rapuh.

Sorry baru update:)


Zaira ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang