"Jadi gini bu,saya itu deket deket sama Zaira soalnya ada hewan kecil yang ada dirambut Zaira," ujar Zikri dengan tatapan datar. Ia tak peduli pada sampingnya yang sudah berwajah merah merona.
'Udah kri,udah. Ini hati kri,hati juga punya dosisnya.' batin Zaira.
"Bilang saja kalau kamu modus mau deketin Zaira" ucap bu Wawa tak percaya. "Yasudah kalau tidak percaya" balas Zikri dengan acuh. Bu wawa tak heran dengan sikap Zikri yang dingin,bu Wawa hanya mengelus dadanya dan bersabar.
Zikri meninggalkan bu wawa dan zaira dengan acuh. "Ummm,bu saya pergi dulu ya" pamir Zaira sopan deseringai senyuman hangat. Bu Wawa hanya menganggukan kepala tanda setuju.
"Zikri!tungguin gue!" pekik Zaira seraya mengejar Zikri. Zikri menoleh menatap Zaira yang ngos-ngosan dan terlihat bulir-bulir keringat yang menetes dipelipisnya. Zikri menaikkan alisnya,Zaira langsung berjalan lebih dekat kearah Zikri.
"Makasih," ucap Zaira hangat. Zikri tercenggang menatap zaira lekat namun Zikri cepat-cepat menetralkan wajahnya kembali menjadi datar.
"Why?" Zaira tercenggang dibuatnya. Ia meremas treningnya kuat kuat. Ia berkata membalas pertanyaan Zikri,"ummm...buat yang tadi." Zikri tau apa maksud zaira dan mengangguki-nya saja.
"Ra,lo mau jalan-jalan ga?" tanya Zikri tiba-tiba. Mata Zaira bergerak cepat menatap Zikri yang jauh lebih tinggi darinya.
"Hah?"
"Gue kira lo gak tuli" ucap Zikri dengan mengendikkan bahunya acuh.
"Eh-eh, gue mau koq" Zaira menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Zikti melihatnya ingin sekali terkekeh.
"Yaudah." Zikri mengulurkan tangannya kearah Zaira. Jangan ditanya bagaimana perasaan Zaira sekarang. Ia sudah ingin pingsan dibuatnya. Tak lama Zaira membalas uluran tangan Zikri dan berjalam berdampingan layaknya sepasanh kekasih.
"Emang kita mau kemana sih?" ucapan Zaira membuat Zikri menoleh cepat.
"Kesuatu tempat," balas Zikri.
Zaira hanya ber-Oh-ria.
Mereka berjalan menelusuri pepohonan yang besar dan tinggi. Mata Zaira memicing ketika melihat danau yang indah ditambah lampu yang meneranginya. Zaira menutup mulutnya tak mampu berkata-kata.
"Zikri!ini bagus banget!" pekik Zaira dan langsung tiba-tiba memeluk Zikri. Zikri diam dan tak membalas pelukan zaira. Zaira menguarai pelukan dan menundukkan kepala.
Zikri mengerti jika zaira sedang tersipu malu. "Why?" tanya Zikri kini dengan nada lembut. Zaira langsung menatap Zikri dengan tatapan sulit diartikan.
"Makasih." Zaira menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.
"Buat apa?"
"Nunjukin tempat indah ini ke gue." Zaira mengatakannya dengan tersenyum indah.
Zikri senang melihat Zaira yang seperti ini,sangat menggemaskan dimata Zikri.
"Lo mau duduk disana?" Zikri menunjuk bangku kosonh didekat lampu. Tanpa seijin Zaira,Zikri menarik pergelangan tangan Zaira agar mengikutinya.
Ketika Zaira dan Zikri berhadapan dan sudah menduduki bangku tersebut mereka enggan membuka mulutnya.
"Gue mau ngomong sama lo ra," ucapan Zikri langsung membuat desiran dijantung Zaira.
"Apa?" tanya Zaira dengan wajah polosnya.
"Lo harus tau satu hal"
"Apaan?"
"Kalo ada seseorang yang suka sama lo" ucapan Zikri langsung membuat hati zaira seakan copot.
"Ma-maksud lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaira ✔
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA!!! kisah yang berawal dari tabrakan kecil yang mampu membuat kedua insan itu saling suka, bahkan cinta? akankah mereka memperjuangkan kisah mereka? meskipun ada tembok besar yang mengahalangi mereka berdua? Kepo?baca yok! Ma...