13~ -Aneh?-

531 80 0
                                    

Mataku berhasil menatap lolos keheningan ketika kakakku seketika pergi begitu saja, apakah ini hanya sekedar halusinasi dalam benakku, atau ini semua nyata?

"Seungwan~ Ada apa denganmu? Tidak ada siapa-siapa disini, percayalah."

Tatapanku seolah tidak percaya akan semua ini. Tapi, jika aku berbicara lagi akan hal ini padanya, pasti dia tidak akan percaya padaku.

"Tidak, aku baik-baik saja."

Dia menangkup tubuhku, dan dia memelukku begitu erat. Namun, sesuatu berhasil membuat dahiku berkerut dalam. Aku melihat Seulgi seolah memanggilku ke arahnya. Saat ini aku sangat senang, tapi apa Chanyeol akan mengizinkan aku?.

Aku melepaskan tubuhku, lalu aku berjalan menuju kakak perempuanku.

Namun, tanganku kini berhasil di genggam erat olehnya.

"Kau ingin kemana?" Ucapnya, ketika pandanganku berhasil masuk kedalam matanya.

"Tolong, izinkan aku kali ini, Seulgi memanggilku."

"Apa yang kau pikirkan hah?! Disini hanya kita berdua, apa kau tidak melihat? Tidak ada siapa-siapa disini, hentikan semua imajinasi mu! Aku tahu kau kehilangan saudara mu, tapi itu bukan dia! Dia tidak ada disini!."

"Jika kau tidak melihatnya tidak apa, aku harus bersamanya, tolong jangan hentikan langkahku."

"Tidak, ku mohon, Seungwan~"

Matanya berkaca-kaca, seolah tak ingin aku meninggalkannya, tapi bagaimana? Aku harus kembali bersama kakak perempuanku.

"Aku harus pergi."

"Seungwan!. Baiklah, tapi izinkan aku tetap bersamamu, aku tidak ingin kau meninggalkanku, kau yang menyelamatkanku."

Dia berkata sungguh.

"Baiklah. Ayo." Ucapku sembari tersenyum ke arahnya.

Namun, ketika aku berbalik arah, dia tidak ada disana, pandanganku semakin heran, siapa dia? Atau ini hanya halusinasi yang aku perbuat?

Dia menghilang.

"Ada apa?"

"Dia menghilang lagi."

"Biarlah, Seungwan. Asalkan, bukan kau yang menghilang dariku."

"Maksudmu?"

"Apapun keadaannya, aku akan tetap bersamamu."

Hatiku luluh, senyum ini semakin melebar, seketika perasaanku begitu senang dan ingin terus tersenyum bersamanya.

"Aaaaa!!"

Sesuatu menarik keras tubuhku, hingga berhasil melepas genggaman tanganku bersama Chanyeol.

"Seungwan!!!"

Aku terbangun.

At. Seungwan's bedroom
16.02 P.M

Mengapa aku bisa sampai di kamarku?

"Chanyeol?! Chanyeol!!!"

Aku berteriak, apa ini sebuah mimpi? Tidak. Aku memakai pakaian yang sama. Ini bukan mimpi, seseorang berhasil membawaku kemari.

"Chanyeol!!! Chanyeol!! Chanyeol! Chanyeol~ Chan..yeol~"

Perlahan air mataku turun. Aku menangis di depan pintu, tangisku semakin menjadi. Tangisku menimbulkan suara isakkan yang cukup kuat.

"Chanyeol~ jangan pergi~"

Ting tong~

Aku mendengar suara bel dari luar rumahku, wajahku berseri, aku segera berlari membuka pintu kamarku, lalu kembali menutupnya dan berlari hingga ke balik pintu.

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang