"Licik."
💎💎💎
-poV Seungwan-
Aku memulainya dari ruangan yang terletak tepat di pojok kiri dari letak tangga.Aku berjalan, langkah demi langkah ku tempuh. Tanpa menimbulkan suara. Awalnya ragu sekali untuk membuka pintu rapuh dan kusam ini. Namun, bagaimanapun juga aku harus mengeluarkan seluruh keberanianku demi orang tuaku.
Perlahan jari ini menggenggam daun pintu tersebut, dan ku dorong ke bawah agar terbuka.
Tiba-tiba aku terjatuh akibat terdorong oleh banyak orang yang berhamburan keluar dari ruangan tersebut.
Entah, mereka sangat banyak. Apakah mereka korban atas perbuatan Kakakku juga?.
Aku mencoba untuk menyingkirkan tubuhku dari kerumunan itu. Hingga akhirnya ku kenali satu orang, yaitu Irene.
"Irene!?." Sapaku dengan tegas.
Ia menghampiriku dengan cepat kemudian memelukku. Aku hampir memeriksa seluruh tubuhnya, yang bahkan seakan baik-baik saja. Padahal, aku sangat ingat di ruang bawah tangga tersebut ada mayat yang tergantung dan dia adalah Irene.
Kami mengasingkan diri dari kerumunan. Ia menceritakan semuanya padaku, dan ternyata Kakakku sengaja melakukan semua ini kepada semua orang yang setidaknya pernah menyakitinya walaupun sedikit.
Ya, benar saja siapapun yang berada disini pasti disiksa. Seperti Irene. Aku ingat bahwa Kakakku tidak menyukainya karena takut Chanyeol dirampas olehnya. Padahal, Irene adalah sahabatnya sedari kecil.
"Dimana Kakakmu?." Tanyanya.
"Dia di penjara. Karena, saat ia mengaku semua atas perbuatannya aku lantas melaporkannya ke polisi. Walaupun, ia baru tertangkap sekarang." Jelasku.
Aku melihat wajahnya seakan sesuatu sedang terjadi.
"Ada apa?." Tanyaku untuk memastikan.
Ia meraih tanganku untuk bergegas mencari orang tuaku. Karena katanya, orang tuaku berada di ruangan yang berbeda.
Kami berlari menyusuri tangga, memeriksa semua ruangan yang ada di sana. Namun, nihil hasilnya. Aku kembali menangis, rasanya seperti apakah orang tuaku baik-baik saja?.
"Seungwan! Ini bukan waktunya untuk menangis! Ayolah."
Aku menghapus air mata ini dan kembali melangkahkan kakiku dan berpikir positif bahwa orang tuaku akan, dan pasti baik-baik saja.
Kami pergi menuju ruang bawah tanah. Ya, ruang yang kusebut 'ruang penyiksaan'. Meskipun aku tahu, jika aku kemari sama saja aku berpikir bahwa mereka telah disiksanya.
Kami menjatuhkan diri untuk tepat turun disana dengan menggunakan tali. Tali ini kami kaitkan dengan sebuah paku yang tidak tertanam ke dalam kayu ini.
Saat aku turun, aku langsung mengecek semuanya.
"Seungwan-ah!."
Seseorang memanggilku. Itu suara ibuku! Aku yakin itu!. Aku lantas berlari untuk meraih suara tersebut.
Namun, saat-saat yang kutunggu. Mereka lebih dulu menghampiriku. Aku sangat bersyukur saat ini.
"Eomma, Appa!!!."
Aku lantas memeluk mereka, dan mereka memelukku. Ya Tuhan, jika saja saat itu semuanya belum terbongkar. Apa aku akan membiarkan orang tuaku mendekam disini?.
Aku memeriksa mereka, memandangi mereka dari ujung rambutnya hingga ujung jemari kakinya. Syukurlah kurasa mereka baik-baik saja.
Hanya saja keadaannya tidak terawat, sama seperti kerumunan yang tadi menimpaku.
"Apa yang terjadi, Eomma, Appa?! Mengapa kalian bisa berada di lingkungan seperti ini!." Ucapku sembari menangis.
Entahlah, hati ini ingin mengungkapkan rasa senang, sedih, ataupun kecewa. Namun, hati ini tak berhenti bersyukur karena mereka baik-baik saja.
Appa mengusap lembut rambutku sembari tersenyum. Tak sengaja, aku menengok ke arah kananku.
"Irene?! Aku tadi bersamanya disini!."
Hah? Dimana orang tuaku!! Mengapa mereka menghilang tiba-tiba, sungguh aku bahkan menengok tidak lebih dari 1 detik, tapi mengapa semuanya bisa terjadi seperti ini.
Aku berlutut, rasanya entah apakah ini sekedar khayalan? Tidak! Ini nyata, sungguh nyata! Aku memeluk mereka, aku bersama temanku hingga sampai berada di tempat ini.
"Eomma, Appa, Irene~~."
💎💎💎
Akhirnyaaaa! Udah menuju ending guys! Menurut kalian, langsung dibikin ending aja apa dibikin beberapa part lagi? Komen yaaa. Btw terimakasih buat yang sdh vote dan stay di ceritaku ini. I purple u😄❤😻
KAMU SEDANG MEMBACA
Mannequine - WenYeol
Misterio / SuspensoSudah banyak korban yang memasuki toko bernama "Store of Mannequine", seseorang hanya dapat melihat toko itu jika mereka memiliki kepribadian yang unik, dia dapat menelusuri dunia fantasy tanpa sepengetahuan mereka. "K-kau bisa hidup?" -Seungwan "Ya...