24~ -Mom&Dad-

215 29 0
                                    

💎💎💎

Hatiku lantas bertanya-tanya sembari kutatap matanya yang meyakinkanku bahwa tak ada yang ia sembunyikan.

06.00 A.M

Dering telponku membangunkanku dari tidur lelapku semalam. Dan akupun segera melaksanakan ritual rutinitasku ketika pagi hari, yaitu membuat roti sandwich kesukaanku juga kakakku.

Setelah selesai, aku lantas mengantarkannya ke kamar kakakku yang dimana terletak dilantai atas.

Aku lantas mengetuk pintu kamarnya dan menunggu jawaban dari dalam, aku tak ingin membuatnya merasa terganggu hingga murka kepadaku.

Namun.. tak ada sedikitpun yang dapat ku dengar dari dalam. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk membukanya dan masuk kedalam.

Ku letakkan roti dan susu diatas lemari kecilnya. Yang dimana ada banyak sekali buku-buku bersejarah. Ku buka satu-persatu.

"Apa maksudnya?."

Perasaanku campur aduk, ketika melihat foto ayah dan ibuku yang disilang memakai spidol berwarna merah. Apa maksudnya dari semua ini? Aku tidak bisa terus menerus seperti ini.

"Buat apa kau disini, Wendy?."

Suaranya mengejutkanku hingga aku membalikkan tubuhku menghadapnya.

"Ini maksudnya apa? Ayah, Ibu. Kau sembunyikan apa dariku, Kak?!."

"Ah.. t..tidak bukan begitu, aku hanya tidak sengaja mencoret wajah mereka. Tidak ada maksud apa-apa."

"Pembohong!!!."

Ku lempar bukunya ke lantai, seketika emosiku memuncak dan air mataku mulai berderai di pipi.

"Atau.. Ayah dan Ibu sebenarnya bukan sedang bekerja, tapi kau yang menyembunyikannya iya kan?! Jujur!."

Tangisku pecah, suaraku parau, hatiku hancur. Itu yang aku rasakan.

"Oke. Kalau memang benar aku yang membunuhnya, apa yang bisa kamu lakukan, Wendy?." Ucapnya dingin, sarkas, dan tajam.

Seketika tubuhku lemas, kaku, hatiku semakin hancur berkeping-keping ketika mendengar semua perkataannya.

"Kau membunuh mereka? Kenapa Seulgi?! Kenapaaa!!!."

Aku berteriak dan bergegas mencari ponselku untuk menelpon pihak kepolisian.

"Aku tidak bisa membiarkan penjahat hidup setenang ini, aku akan tunjukkan rasa jera padamu!."

Tanganku merogoh saku dan sekeliling kamar itu. Dan seketika..

"Kau mencari ini?." Ucapnya menunjukkan handphoneku yang sudah ada pada genggamannya.

"Kembalikan padaku, cepat!."

"Kau pikir semudah itu aku akan mengembalikan benda ini?."

Dia berjalan kearah jendela kamar melalui aku yang tengah pecah.

"Ibu dan Ayahmu sebenarnya masih hidup."

"Beritahu aku dimana mereka!."

"Hsshhhh." Ucapnya sembari menutup mulutku dengan jari telunjuknya.

"Asal kau mau memenuhi semua syarat dariku." Ucapnya serius.

"Katakan."

Dia berjalan mendekatiku, dan membisik ke arah telingaku.

"Berikan Chanyeol padaku."

Mataku terbelalak.

"Kau tahu darimana soal Chanyeol?."
Tanyaku padanya.

"Tentu saja aku tahu. Tidak usah banyak tanya berikan saja padaku. Atau kau ingin disebut anak durhaka yang tidak mampu menolong kedua orang tuanya?."

Entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Tapi bagaimana ia tahu tentang Chanyeol? Sementara akupun tidak dapat mengetahui dimana ia berada sekarang.

💎💎💎

Happy reading guys! Btw cerita ini mungkin tamat sekitar 2-3 part lagi yaaa, stay tune guys!❤

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang