"Halo?"
💎💎💎
Seulgi tengah mengasuh putra kecilnya, mereka bermain bersama di ruang bermain putranya itu. Kemudian, beberapa saat geraknya terhentikan seakan ia mengingat sesuatu.
"Tolong jaga Gigi sebentar ya?." Ucapnya pada pengasuh Gigi.
"Sebentar ya, sayang."
Kakinya perlahan menyusuri tangga menuju lantai bawah, kemudian ia membuka suatu ruangan rahasia di belakang lemari besar tepatnya di dapur.
💎💎💎
5.30 P.M
Pekerjaan Chanyeol di kantornya sudah selesai. Ia bekerja sebagai penulis sekaligus penerbit buku, dan tak jarang ceritanya diangkat secara langsung dan dikembangkan menjadi sebuah film.
Seungwan
Begitu lah sedikit tulisan yang tertera jelas di layar laptopnya itu. Apakah ia membuat sebuah kisah mengenai istrinya itu?.
Ia bergegas melangkahkan kakinya keluar kantor, dan tak lupa untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para pekerja lain.
----
Sesampainya di rumah sakit, ia lantas bergegas turun dari mobilnya dan masuk ke dalam.
Namun, ketika ia sampai di depan ruangan istrinya, suatu hal mengejutkannya hingga ia terhenti tepat berhadapan lurus dengan istrinya, yang tengah berbincang dengan seseorang.
Ya, Seungwan bersama Dr. Yerim, seorang psikolog yang pernah Chanyeol perkenalkan pada istrinya waktu itu.
"Yeobo! (sayang)." Ucap istrinya yang menyadari kedatangan Chanyeol.
Dr. Yerim lantas meninggalkan tempat duduknya dan membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.
Chanyeol pun membalasnya dan masuk dengan langkah perlahan.
Saat ia mendekati istrinya itu, tangannya diraih dan digenggam erat oleh Seungwan.
"Gomawo (terimakasih)." Ucapnya sembari tersenyum.
Sementara suasana haru, sedih, bahagia bercampur aduk, menyatu, menyelimuti hati Chanyeol.
"Aku sudah menceritakan semuanya, dan aku merasa lebih baik sekarang." Jelasnya.
"O, Gomawo." Ucapnya
Matanya pun berkaca-kaca sembari terus tersenyum kepada Seungwan.
Setelah Dr. Yerim meninggalkan ruangan, sesaat kemudian ruangan menjadi hening dengan rasa canggung antara mereka berdua. Sehingga, Chanyeol memutuskan untuk membalikkan tubuhnya, dan berjalan keluar. Namun,
"Ya!" Panggilnya.
"Jangan seperti ini, aku tidak benar-benar mengatakan hal itu kepadamu, dan lihat lah, berkatmu aku merasa jauh lebih baik sekarang! Jangan pergi, kumohon." Kata Seungwan.
Seungwan meraih tangan suaminya, kemudian menariknya perlahan agar lebih dekat dengannya. Kemudian ia memegang kemeja yang dipakai suaminya itu, dan meraih tas yang dibawa olehnya.
" Suamiku pasti sangat lelah, maafkan aku." Ucapnya.
Chanyeol pun tersenyum lebar, dan mengusap lembut rambut istrinya.
2 tahun kemudian...
Suara tangisan pun terdengar dari dalam ruangan operasi. Chanyeol lantas bangkit dari duduknya kemudian tak henti untuk mengucapkan rasa syukur.
Setelah beberapa saat, seorang suster memberi bayi itu kepada Chanyeol, dan dipersilahkan untuk masuk ke dalam.
Ia melihat Seungwan yang terbaring di atas kasur sembari melihat kearahnya. Chanyeol lantas menghampirinya dan mencium kening Seungwan.
5 tahun kemudian...
"Selamat ulang tahun, Yuri, putriku." Ucap Chanyeol
"Putriku juga." Sahut Seungwan, yang kemudian menyandarkan kepalanya ke atas bahu suaminya.
Ya ini acara ulang tahun Yuri yang dibarengi juga dengan Gigi, mereka merayakannya di rumah Seulgi karena jarak rumah Ibu dan Ayah Seungwan cukup jauh, jadi ia memutuskan untuk merayakannya disini.
"Ayo cucu-cucu nenek dan kakek, kesini." Ucap Jiyeon, ibunya Seungwan.
"Kita main petak umpet, bagaimana? Mau? Tapi, sembunyinya jangan jauh-jauh yaaa. Nenek dan kakek yang jaga dan kalian sembunyi yaaa." Ucapnya.
"10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1!!! Nenek mulai mencari kalian yaaa." Ucapnya ketika menghitung mundur.
"Yuri-ya! Jangan jauh-jauh ya sayang." Ucap sang ibu.
Sekitar 10 menit, Jiyeon berhasil menemukan Gigi yang bersembunyi di kamarnya. Namun, Yuri tak kunjung ditemukan padahal sang kakek pun ikut bantu untuk mencari.
Seketika Seulgi merasa khawatir, gerak-geriknya mencurigakan seakan hatinya tak tenang.
Eomma!!!!
Terdengar tangisan kencang, itu persis suara Yuri, Seungwan dan Chanyeol bergegas menghampiri sumber suara yang dimana mengarah kearah dapur.
Seulgi pun mengikuti dari belakang, dan bergegas mendahului mereka semua. Ia membuka ruangan itu dihadapan keluarganya.
Yuri lantas berlari dan menghampiri ayahnya, dengan rasa ketakutan.
Ketika ruangan itu terbuka, pandangan pertama yang ia tangkap bukanlah putrinya, melainkan banyak sekali patung yang berada disana.
"Ini ruangan aku menyimpan patung yang biasa aku pajang di Butik." Ucapnya.
Terlihat senyum sarkas yang terukir di wajah Seungwan.
"Ayo kita pulang, Eomma, Appa, maaf kita harus pulang lebih dulu." Ucapnya sebelum pergi.
Seungwan memilih untuk pergi mengajak suami juga putrinya.
Sementara, Seulgi. Ia dipenuhi dengan rasa takut sekarang.
💎💎💎
YEAYYYYY BESOK ENDING GUYSSSS!❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mannequine - WenYeol
Mystery / ThrillerSudah banyak korban yang memasuki toko bernama "Store of Mannequine", seseorang hanya dapat melihat toko itu jika mereka memiliki kepribadian yang unik, dia dapat menelusuri dunia fantasy tanpa sepengetahuan mereka. "K-kau bisa hidup?" -Seungwan "Ya...