34~ -Alone-

161 24 0
                                    

"Bagaimana aku bisa melakukan semuanya sendirian?."

💎💎💎

-Chanyeol's pov-
Kudengar suara tangisan dari dalam, aku lantas bergegas menghampiri seorang perawat yang jaraknya tidak jauh dariku.

"Bolehkah saya meminta pertolonganmu?."

Syukurlah, meskipun ia sempat menolak penawaran perawat itu untuk menyuapinya, tapi akhirnya ia menerima penawarannya.

"Bagaimana anda tahu bahwa saya menjatuhkan sendok?."

Aku rasa Seungwan selalu bersikap curiga tentang semua yang terjadi hari ini.

"Ah, itu -- suara sendoknya terdengar sampai ruangan sebelah, ya begitu."

"Chanyeol tidak menitip apapun padamu?."

Dia menyebut namaku! Apa dia merindukanku? Lagi dan lagi senyum ini melebar ketika mendengar itu.

"Beliau hanya berpesan agar saya terus menjaga anda."

"Apa dia tidak akan kembali?."

"Saya tidak tahu soal itu, hanya itu yang beliau sampaikan."

Setelah selesai, perawat itu keluar dari ruangan istriku kemudian tak lupa ku ucapkan banyak terimakasih kepadanya.

-Author's pov-

Chanyeol fokus pada laptop yang sedang ia gunakan. Namun, ia tak lupa untuk terus menyelinap melihat ke arah dalam. Untuk memastikan bahwa istrinya akan baik-baik saja.

Sepertinya Seungwan tertidur, Chanyeol menutup laptopnya kemudian membawanya masuk ke dalam secara perlahan. Ketika Seungwan terlihat menggerakkan tubuhnya, Chanyeol bergegas menyari tempat untuk sembunyi. Namun, beruntung saja istrinya tidak terbangun sama sekali.

Chanyeol menghampiri istrinya, sembari tersenyum, dan terus memandang wajah istrinya itu. Ia pun perlahan mengusap lembut tangan istrinya yang terbaring di samping tubuh mungilnya itu. Namun, lagi dan lagi Seungwan menggerakkan tubuhnya dan mengigau

"Buat apa kamu disini, aku tidak membutuhkanmu, benar-benar tidak membutuhkanmu. Aku bisa melakukan semuanya sendirian, hahaha."

Langkahnya terhenti saat hendak bersembunyi di bawah ranjang istrinya, ketika mendengar dan menyadari bahwa istrinya hanya sedang mengigau. Ia pun menghela napasnya, dan berjalan melangkahkan kakinya keluar ruangan.

"Apa kau tidak bisa membedakan mana perkataan jujur dan dusta, hah? Ya! Aku tidak benar-benar mengatakan itu, tetaplah disini."

Seketika langkahnya terhenti, dan membalikkan badannya menatap ke arah istrinya yang masih menutup rapat matanya dan kini senyum terukir lebih lebar dari biasanya. Namun, ia tetap melangkahkan kakinya keluar ruangan.

07.00 A.M

Seungwan terisak dalam tangisnya, ia sangat menyesal telah berbicara seperti itu kepada Chanyeol. Ia bahkan tak henti memikirkan Yoongi, ia benar-benar tidak bisa untuk percaya dengan mudah dan cepat.

Namun, seketika ia menghentikan air matanya. Ia menurunkan kakinya dari atas kasurnya. Kemudian menuntun infusan yang masih melekat padanya.

Ia memeriksa beberapa laci, dan celah-celah pada sofa. Karena ia ingat saat itu, dia meletakkan kartu namanya di sekitar laci-sofa.

Hingga akhirnya ia temukan di pinggiran sofa. Ia bergegas meraih telepon genggam yang terletak di atas laci. Menekan beberapa nomor disana, kemudian meletakkannya pada telinganya.

"Halo?."

💎💎💎

Selamat membaca semuanyaaa💕

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang