Seulgi merasakan takut yang teramat, karena ia tahu semenjak mimpi itu sang adik memiliki trauma ketika melihat patung. Ia juga sepertinya belum sepenuhnya bisa menerima Seulgi, karena Seulgi tahu, di dalam mimpinya hanya dia yang memiliki peran besar dan paling berpengaruh.
Entah, apa yang harus ia katakan sekarang kepada adiknya. Kini, ibu dan ayahnya pun kerap menatapnya dengan pandangan yang berbeda.
"Eomma dan appa harus pulang. Sesulit apapun itu, kau harus tetap bicara dengan adikmu." Ucap sang ibu.
Kini ia bersama Gigi, anaknya. Anaknya yang nampak kebingungan pun bertanya
"Eomma, kenapa?." Tanyanya.
Seulgi hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersenyum kepada putranya itu.
01.00 P.M
Seungwan masih terpaku dengan tatapan kosongnya.
"Yeobo.." Ucap Chanyeol.
"Hmm?." Jawabnya.
"Sudah, jangan terlalu dipikirkan, aku tahu ini sulit tapi ini jauh lebih sulit jika kamu terus memikirkan hal tersebut." Ucapnya.
"O, aku bahkan masih bingung. Saat itu, aku tiba-tiba terlelap di rumah sakit, dan kalian bilang aku baru tersadar dari koma. Tapi, tak ada seorang pun yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padaku sebelum kejadian itu kan?"
"Aku merasa dibohongi, aku bahkan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padaku saat itu. Kau suamiku, tapi tak ada satu kalimat penjelasan apa yang terjadi pada istrimu ini!."
Melihat Yuri sedang tertidur dengan lelap, membuat Seungwan untuk memutuskan agar mereka berpindah tempat karena takut putrinya akan terbangun.
"Oke, tapi aku minta kamu tenang. Karena, aku juga bingung harus mengawalinya bagaimana."
"Waktu itu, 2 bulan setelah kita menikah, kamu masih harus menuntaskan kuliahmu. Saat itu kamu menuntaskan skripsimu bersama teman-temanmu saat itu. Kemudian, aku bilang bahwa aku akan menjemputmu, dan aku bilang "Kabari aku saat kamu masih berada di rumah temanmu." tapi kamu mengabariku saat kamu telah menunggu di jalan itu. Aku lantas bergegas menjemputmu."
"Kemudian, semuanya terjadi tepat ketika aku sedikit lagi tepat berada di depanmu. Ya awalnya, aku juga tidak mengerti. Aku melihat sosok berjubah hitam, melintas begitu saja saat kondisi jalan tengah ramai."
"Kemudian, kondisi jalan saat itu benar-benar kacau karena satu orang itu. Hingga akhirnya aku turun dari mobil untuk menjemputmu. Kamu bahkan saat itu tak berkutik karena memang kondisi saat itu benar-benar kacau."
"Setelah itu, sebuah mobil melintas dari kananmu, sebelum aku berhasil meraihmu. Kamu memang belum melihatku karena saat itu banyak mobil-mobil yang hancur tepat menghalangiku. Saat itu aku pun tak kalah hancur dari jalan itu, aku bergegas mengangkat tubuhmu dan pergi ke rumah sakit."
"Kemudian, aku bersyukur karena kau masih dapat terselamatkan meskipun hanya sebentar karena setelah itu koma menimpamu selama 2 tahun. Sebelum kamu koma, kamu sempat berbicara padaku, bahwa katanya kamu mengenal sosok itu. Katamu, sekilas terlihat seperti Seulgi dan kamu bahkan sempat memanggilnya saat itu."
"Begitu lah semuanya terjadi padamu, aku bahkan tidak dapat memastikan siapa orang itu, karena sampai saat ini ia masih dalam kasus pencarian. Aku memilih untuk bungkam karena aku membiarkan agar kamu dapat mengingatnya dengan sendiri, tapi karena tak kunjung mendapat hasil."
"Jadi, apa yang aku mimpikan saat aku koma adalah kelanjutan dari apa yang terjadi padaku?." Tanya Seungwan.
"Begini, aku sangat mengenalimu. Ketika kamu lelah, banyak pikiran, kamu dapat dengan mudah memikirkan atau melihat langsung kejadian yang tidak dapat dijelaskan secara langsung. Saat itu juga kamu pernah bermimpi bahwa orang tuamu tengah di sandera oleh seseorang, kemudian ketika kamu sampai di rumah mereka. Mereka tengah berada di sofa." Jelas sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mannequine - WenYeol
Mystery / ThrillerSudah banyak korban yang memasuki toko bernama "Store of Mannequine", seseorang hanya dapat melihat toko itu jika mereka memiliki kepribadian yang unik, dia dapat menelusuri dunia fantasy tanpa sepengetahuan mereka. "K-kau bisa hidup?" -Seungwan "Ya...