28~ -Prison-

148 27 0
                                    

"Ya, kami pernah memiliki hubungan."

💎💎💎

"Maksudmu?." Tanyaku

Jelas saja aku heran, bagaimana bisa mereka memiliki hubungan, lantas mengapa aku tidak mengetahuinya?.

"Ya, memang salahku. Orang tuaku memiliki rencana untuk menjodohkanku dengan wanita lain. Saat itu aku memang benar-benar bingung harus bagaimana. Sementara, itu rencana orang tuaku. Kakakmu, langsung beranggapan bahwa itu akan terjadi. Padahal, itu baru rencana."

Seketika aku melihat matanya memandangi Kakakku.

"Hubungan kami memang tak pernah direstui orang tuaku. Tapi bagaimanapun juga saat itu aku berusaha keras untuk tetap mempertahankannya meskipun, pada akhirnya semuanya berakhir."

"Aku rasa sekarang aku keliru. Aku tidak paham, kau muncul di toko itu, dan mengaku kau terkutuk di sana selama berpuluh-puluh tahun, dan sekarang kau bilang kalian pernah berhubungan? Lantas, mengapa aku tidak mengetahui hal ini sama sekali?."

"Bukankah waktu itu aku sudah katakan padamu, Seungwan. 50 tahun berada di sana sama seperti satu hari di sini." Tegasnya.

"Ah, tidak bisa percaya. Bahkan awalnya aku terkesan dengan ceritamu, dan kini seakan semuanya berubah." Ujarku.

"Bukan berubah, tapi mungkin memang kau yang belum sepenuhnya mengerti."

"Bukan. Kau tidak mengetahui ini semua karena aku." Sahut Seulgi.

Dahiku mengernyit, alisku berkerut, seakan aku tengah berada dalam suasana penuh tanya.

"Aku menyembunyikan semua ini dari semuanya. Terutama kamu, Seungwan. Karena aku tahu, usia kita tidak terlampau jauh. Hanya berkisar 2 tahun. Saat itu, aku hanya takut kamu merebut Chanyeol dariku." Jelasnya.

Seketika mulut ini terbuka, dan menimbulkan suara. Ya aku tertawa, dan menurutku ini lelucon terlucu yang pernah aku dengar.

"Sehina itu aku di matamu, Seul?." Tegasku.

"Aku yakin kamu juga pasti pernah merasakan bagaimana rasanya di posisi seperti itu. Sama halnya Yoongi yang tiba-tiba menyukaiku, bagaimana responmu?."

"Ya sudah. Semua orang punya selera masing-masing, kalau memang dia menyukaimu mungkin itu yang sesungguhnya. Tapi, bagaimanapun juga sesayang apapun aku kepada pasanganku, aku tidak pernah tertutup soal itu. Apalagi kepada keluargaku sendiri."

"Dan kamu, hanya hal seperti itu, kau lakukan semua ini? Termasuk orangtuamu, iya?!." Lanjutku.

Aku menatap tajam matanya yang tiba-tiba melebar membalas tatapanku.

"Hanya? Kau bilang hanya? Bagaimana rasanya jika kau merasakan jadi seorang Seulgi yang malang!."

"Tidak ada yang malang, hanya saja pikiranmu pendek!. Oke kalau memang kamu sakit hati atas semuanya, tapi apakah harus melibatkan orang tuamu sendiri? Ya? Harus seperti itu?."

"Ya, menurutku mereka pantas---."

"Kau bilang pantas? Ha? Pantas?! Kenapa bukan aku saja Seulgi! Kalau memang segalanya di dalamku ini kau jadikan bahan dengki dan iri!."

Tanpa sadar air mata ini menetes, mengalir deras di pipiku, membasahi bulu mataku. Suara ini pun terisak, parau, remuk.

Chanyeol meraih tubuhku yang hampir terjatuh ke lantai. Ia memelukku, dan berusaha menenangkanku.

(Suara mobil polisi)

Tangisku perlahan berhenti ketika aku mendengar suara mobil polisi mendekati rumahku.

Ketika mereka berjalan mendekati rumahku, Chanyeol hendak melarikan diri. Karena, aku ingat dia masih memiliki urusan dengan para polisi.

Aku melihat Yoongi, kurasa ia yang membawanya kesini.

"Bagaimana bisa?." Ucapku pelan.

"Lokasi handphone terlacak, dan aku ingat bahwa handphonemu dirampas oleh kakakmu sendiri. Jadi aku bergegas datang kemari." Ucapnya.

Chanyeol menatap kearahku seakan bertanya apa yang harus ia lakukan.

"Jangan takut. Aku tahu ini bukan karena adanya niat dalam dirimu. Tapi, kamu sudah terlanjur melakukan semua ini, Chanyeol. Jadi, pergilah." Ucapku.

Para polisi lantas membawa pergi mereka berdua. Meninggalkan aku dan Yoongi disini.

Seketika tangisku kembali pecah, dan menjadikan bahu kekasihku sebagai sandaran atas rasa sedihku saat ini.

💎💎💎

Next, aku upload abis shubuh yaaa!!!

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang