27~ -Relationship-

179 24 0
                                    

Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan saat ini?

💎💎💎

Aku melepas paksa tanganku yang sedari tadi tergenggam erat oleh Chani atau pun Chanyeol atau siapapun itu.

Jika memang Chanyeol aku harus membiarkannya untuk pergi, karena Seulgi pernah berpesan kepadaku untuk menyerahkan Chanyeol padanya.

Aku memberanikan diri untuk menghampirinya, ku dongakkan daguku agar ia tahu bahwa aku tidak pernah takut untuk melawan tindak kejahatan.

"Kau pikir, setelah Chanyeol berada disini. Aku akan dengan mudah melepasnya? Jika kamu bisa, hadapi aku dulu. Aku memang terlihat lemah, tapi sejujurnya jauh dari hal yang kau pikirkan, bahwa kamu jauh lebih lemah daripada aku. Karena, tidak ada satupun pelopor kejahatan di dunia ini yang pada akhirnya akan menaklukan dunia atau apa pun yang ia inginkan." Ucapku panjang lebar, sembari membalas tatapan tajamnya.

Matanya terbuka jauh lebih besar dari sebelumnya, ku rasa ia takut dengan perkataanku. Napasnya pun terdengar terengah-engah. Benar saja bukan? Bahwa ia jauh lebih lemah daripada aku.

Namun, ada kejadian yang benar-benar tidak terduga bagiku. Tubuhnya seketika terbanting, tangannya menutup erat matanya seakan kesakitan. Aku lantas menghampirinya dan memastikan apa yang terjadi padanya.

Namun, ia mendorongku hingga Aku terjatuh. Apa yang terjadi?

Aku menengok ke arah Chanyeol memberi isyarat apa yang sebenarnya terjadi padaku.

Ia menunjuk matanya dan berkata.

"Biru." Ucapnya.

Aku lantas terkejut, mata ini kembali berubah warna, yang dimana aku ingat bahwa ketika mataku berubah menjadi biru, suatu hal terjadi untuk melindungiku.

Aku menengok ke arah Seulgi yang masih menutup matanya kesakitan.

"Ambil cincinmu yang ada di jarinya! Cepat!." Perintahnya.

Bagaimana caranya aku bisa merampasnya?

Baiklah, aku tidak takut sama sekali. Aku memberanikan diri menghampirinya, berlutut, kemudian secara cepat tanganku meraih jari manisnya.

Namun, tangannya jauh lebih cepat untuk menarik bajuku.

"Kau pikir aku selemah itu? Berikan dia atau aku akan membunuh orang tuamu!." Ucapnya dengan sarkas.

Namun, ku balas perkataannya dengan tertawa. Aku tertawa keras, kemudian membalas perkataannya.

"Jika aku bisa mempertahankan keduanya? Lalu, mengapa aku harus mengorbankan salah satunya? Atau, aku bahkan bisa mengorbankanmu demi menyelamatkan mereka." Ucapku

Aku melepas paksa kepalan tangannya yang mencengkram dan menarik bajuku.

"Kenapa kau tidak ingin mengorbankan salah satu diantara mereka?. Hmm?." Tanyanya

"Baiklah, sekarang giliran aku yang bertanya. Apa alasanmu melakukan semua ini?." Tanyaku padanya

"Tidak mungkin kalau kamu tidak mengetahuinya. Kita tinggal bertahun-tahun, dari kecil, lahir dari rahim yang sama. Pertanyaan bodoh seperti itu masih saja kau tanyakan padaku?."

Ia menjauhiku, tangannya menyentuh beberapa vas juga bingkai yang berada di ruang tamu.

"Anak emas. Laki-laki berkhianat. Ya, mungkin seperti itu intinya." Ucapnya.

"Apa maksudmu anak emas? Aku? Ya? Kasih sayang orang tua tidak melulu diperlihatkan secara langsung. Bahkan, mungkin saja mereka menunjukan itu saat kamu tidak mengetahuinya." Ucapku

"Asal kamu tau, setiap malam ibu selalu pergi ke kamarmu untuk memastikan kamu mengenakan selimut dan suhu kamar tidak terlalu dingin. Setiap kali kamu lelah melewati semuanya seharian, ibu selalu bertanya padaku apa makanan kesukaanmu hari ini." Lanjutku.

"Ibu pernah cerita, saat kamu kecil kamu hampir tak bernyawa lagi. Ya, mobil bahkan nyaris menabrakmu, jika saja ayah dan ibu tidak ada saat itu, mungkin saat ini kamu tidak akan tega melakukan ini semua pada orang tuamu sendiri!." Ucapku dengan tegas.

Seketika langkahnya terhenti, tubuhnya melemah hingga akhirnya dia berlutut. Tangannya membungkam mulutnya berusaha untuk menahan tangis.

"Aku bahkan sudah tidak percaya tangisan orang jahat sepertimu! Bahkan, aku sampai berpikir bahwa sebaiknya aku tidak perlu menganggapmu lagi."

"Lalu apa maksudmu dengan laki-laki berkhianat? Ayah maksudmu?." Tanyaku

"Aku."

Tiba-tiba Chanyeol menjawab pertanyaanku.

"Dulu, aku menyakiti kakakmu."

"Maksudmu?."

"Ya, kami pernah berhubungan."

💎💎💎

Happy reading! Semangat puasanya! 😇❤ Hope u like it!

Mannequine - WenYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang