3

117 5 0
                                    

Selamat membaca 😊

Maisha pov...
Matahari menembus jendela kamar Maisha, perlahan Maisha mulai membuka mata dan begitu terkejut nya Mai saat melihat jam menunjukkan pukul 7 pagi, pantas saja sinar matahari sudah menyinari bahkan terpantul cermin di kamar Maisha.
"Ya Allah aku lupa shalat shubuh, ya allah maaf maafkan aku" ucap Maisha bergegas turun ke lantai bawah rumahnya dan menemui Bunda

"Bundaaa, kenapa bunda tidak bangunkan Mai? Mai kan jadi lupa shalat shubuh bunda" katanya panik

"Astaghfirullah sayangku, kamu lupa? Kamu kan datang bulan kemarin malam dan kamu sendiri yang meminta ayah membelikan pembalut untukmu sayang" jawab Bunda sambil menahan tawa

"Eh iya ya bun, Mai ko jadi lupa ya hehe"

"Udah sana kamu mandi dulu, tadi ada telepon dari Kayra dia telepon lewat telepon rumah karena no kamu ga bisa dihubungi, dia bilang hari ini mau ketemu sama kamu dia kangen sama kamu katanya" tutur Bunda coba menjelaskan

"Kay? Yahh bun tp Mai ada janji sama temen Mai yang lain bun, Mai gak bisa ketemuan sama Kay hari ini"

"Memangnya kamu mau ketemu sama siapa? Laki-laki atau perempuan?" Tanya bunda penasaran

"Mmm laki-laki bun, dia Ilham yang dulu pernah Mai ajak main ke rumah bareng Kay, bunda masih ingat?"

"Oh nak Ilham? Iya bunda ingat sayang, memangnya kalian mau janjian dimana?"

"Mai belum tau bun, nanti Mai coba kabari lagi Ilham, soal Kay nanti biar Mai yang jelaskan ya bunda" ucap Mai bergegas menuju kamar mandi

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi dan Maisha pun sudah siap untuk bertemu dengan Ilham, Mai mengambil handphone dan menghubungi Ilham.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Mai, bagaimana hari ini apakah jadi?"
"Insya Allah hamm, mau ketemuan dimana?"
"Di taman biasa ya Mai, aku tunggu kamu jam 10 pagi"
"Okee hamm, sampai nanti, wassalamualaikum"
"Waalaikumsalam Mai"

Setelah panggilan Ilham terputus, Mai menghubungi Kayra berusaha memberitahu bahwa hari ini Mai tidak bisa bertemu dengannya. Tak menunggu waktu yang lama akhrinya Kay mengangkat telepon.

"Mai, bagaimana hari ini? Ibumu sudah memberitahu kan?" Ucap Kay excited
"Assalamualaikum Kay"
"Waalaikumsalam Mai"
"Maaf hari ini aku gak bisa ketemu kamu Kay, aku ada janji dengan seseorang."

Seseorang? Siapa seseorang itu? Sampai-sampai Mai rela menolak ajakanku demi dia? Apa dia Ilham? Ah tidak Mai sudah bilang kalau dia tidak menyukai Ilham dan mana mungkin Mai dan Ilham bertemu lagi -batin Kay

"Memangnya kamu mau bertemu dengan siapa Mai?" Tanya Kay penasaran
"Ehh Kay sudah dulu ya aku dipanggil ayah, dahh, wassalamualaikum"
"Okee" Kayra kesal karena baru kali ini Mai menolak ajakannya untuk bertemu

"Iya yah?? Ada apa??"
"Kamu belum makan sayang"
"Eh iya yah Mai makan dulu ya yah:)"
"...."

Waktu sudah menunjukkan puluk 9.45 pagi, Mai pun pamit kepada kedua orang tua nya untuk menemui Ilham.

Ilham pov...
Betapa bahagianya hati Ilham, akhirnya dirinya bisa bertemu dengan Mai, gadis yang selama ini di idam-idam kan olehnya. Ilham bergegas menuju kamar mandi, memakai baju terbaik menurutnya dan tak lupa memakai parfume, Ilham tak pernah merubah jenis parfume nya bahkan Mai pun pernah memuji wanginya parfume Ilham.

Ilham sudah tiba di sebuah taman, taman ini adalah taman yang dulu pernah mereka kunjungi bersama saat sedang lelah dengan tugas sekolah yang menumpuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilham sudah tiba di sebuah taman, taman ini adalah taman yang dulu pernah mereka kunjungi bersama saat sedang lelah dengan tugas sekolah yang menumpuk.
20 menit berlalu Ilham sudah menunggu Mai sedari tadi dan kini waktu menunjukkan pukul 10:20, namun Mai belum juga menunjukkan tanda-tanda kehadiran. 30 menit berlalu kini matahari semakin menunjukkan sinarnya,

Kemana kamu Mai? Apa kamu lupa dengan hari ini? Tapi mana mungkin kamu lupa kita baru saling menghubungi satu setengah jam yang lalu -batin Ilham

Tak lama kemudia Mai datang dan berlari kecil...

"Ilham maafin aku aku telat tadi di jalan ada kecelakaan gitu jadi taksi nya juga ikutan berhenti dulu tadi, maaf ya" ucap Mai masih mengatur nafas nya

"Tapi kamu gapapa kan Mai?" Tanya Ilham spontan menyeka keringat yang ada di kening Mai

"Ehh maaf biar aku aja, makasih ya sapu tangannya, mm aku gapapa ham"

"Syukurlah"

Keduanya kini saling terdiam dan ntah apa yang terjadi dengan Ilham dia pun ikut terdiam tak ada kata yang mampu diungkapkan padahal sebelum Mai datang dia sudah punya banyak pertanyaan untuk Mai. Akhirnya Ilham yang memulai bicara setelah beberapa menit berlalu sia-sia tanpa sepatah katapun.

"Hmm Maii"
"Iyaa ham?"
"Apa sekarang kamu udah punya pacar?"

Mai terdiam dan
Aaarrgg sial kenapa harus pertanyaan itu duluan yang ku tanyakan, aku kan bisa tanya pertanyaan yang lain dulu sebelum itu, aaahhh dia diem kann jadinyaa -gerutu Ilham dalam hati

"Belum ham, aku belum punya pacar dan sedang tidak ingin memikirkan itu sekarang, kamu?"

"Aku pun sama sepertimu, lebih baik kita jalani dulu saja kesibukan kita masing-masing dan masih banyak hal yang belum tercapai yang ingin ku lakukan"

"Kamu benar ham, tapi sepertinya aku membutuhkan sosok itu sekarang"

"Sosok itu? Maksud kamu? Kamu udah buka hati kamu buat laki-laki sekarang?" Tanya Ilham excited

"Iya ham kamu benar, aku pengen rasain apa yang pernah Kay rasain dulu, diperhatikan oleh kekasihnya dan aku rasa dulu Kay bahagia bersamanya walaupun kini hanya kenangan"

Ini kesempatan bagus untukku, aku tak akan melewatkan kesempatan ini. Aku yakin Mai akan membalas cintaku -batin Ilham

"Bagaimana jika kita mencoba itu Mai?"

"Maksudmu?"

"Tadi kamu bilang kamu ingin miliki kekasih kan? Dan apa kamu mau mencobanya denganku? Aku janji aku tak akan menyakitimu Mai, aku sudah menyukaimu sejak lama bahkan sebelum kita sedekat ini semua rasa itu sudah ada dan mungkin ini saatnya ku tunjukkan semuanya padamu"

"Tapiii... "

"Tapi apa Mai?"

"Aku tidak bisa bersamamu ham"

"Kenapa?"

"Karena ada yang menyukai mu dan aku rasa aku tidak akan pernah memiliki rasa yang sama denganmu karena bagiku kamu hanya seorang teman"

"Siapa yang menyukaiku? Tapi aku tak menyukainya, dan aku rasa kita bisa mencobanya terlebih dahulu Mai, kita coba jalani hubungan ini dan jika kedepannya kamu masih belum bisa menerima ku, mungkin benar jodoh tak akan kemana"

"Baiklah akan ku coba untuk membuat rasa ini sama seperti yang kamu rasakan padaku, tapi jika suatu saat rasa itu tidak ada maafkan aku"

"Tak apa tak masalah, jadi kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih hari ini? Ditaman ini? Dan ini tepat pukul 12:00 Mai"

"Yaaa akan kucoba"

"Terimakasih Mai, kau milikku hari ini dan mungkin kedepannya hehe"

Mereka berdua pun menghabiskan hari ini berdua, mereka tertawa gembira, mereka saling melempar candaan. Dan Mai bahagia, ya, Mai merasa bahwa dirinya sedang bahagia. Bagaimana tidak? Ilham adalah lelaki yang dapat membuat bahagia dirinya, apalagi kini mereka adalah sepasang kekasih.
Hingga Mai lupa pesan Ayah, Ayah berpesan untuk pulang sebelum adzan ashar, kini waktu menunjukkan pukul 17:00 Mai dan Ilham masih saja asik dengan aktivitas mereka berdua yang kini sedang berada di Caffe, hingga akhirnya Mai teringat akan pesan Ayah.

Bersambung ...

Jangan lupa vote + follow nya ya :))
Terimakasih..

Those Three Little WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang