-Selamat membaca-
Sudah 5 hari Sam menghilang tanpa kabar sedikitpun, Daff sudah berusaha menghubungi bahkan mengunjungi apartment Sam namun kosong. Ada yang mengatakan bahwa Sam sudah 4 hari tidak pulang ke apartment, lalu kemana Sam? Pergi begitu saja meninggalkan tanggung jawab pekerjaan.
Daff kesal karena Sam tak menghubunginya sekali pun, pekerjaan menumpuk dan masih banyak yang terabaikan. Pertemuan dengan klien pun sudah dua kali dibatalkan karena Sam lebih ahli dalam berbicara bahasa asing dengan klien luar negeri dan ini membuat perusahaan merugi dengan proyek yang sudah dibatalkan begitu saja dari pihak lawan.
Daff kehilangan sosok Sam, ia baru menyadari bahwa Sam adalah orang yang paling berpengaruh dalam hal menjalin hubungan dengan negara lain. Kini Daff hanya bisa pasrah berharap Sam menghubunginya dan datang kembali membangun proyek-proyek baru kedepannya.
Hari ini adalah hari libur, seperti biasa Daff selalu nge-gym pagi. Tak ada yang berbeda dengan olahraganya kali ini yang berbeda hanyalah kehadiran Sam. Biasanya Sam selalu ikut berolahraga bersama Daff, menikmati masa liburan dan bermain golf di sore hari.
Baru kali ini Daff merasa bosan di hari minggunya, karena itu Daff berniat untuk mengajak Mai ke restoran untuk makan siang bersama.
"Assalamualaikum Mai"
"Waalaikumsalam Daff, ada apa menelpon?"
"Siang ini aku ingin mengajakmu makan siang bersama, bagaimana?"
"Ayoo"
"Baiklah aku bergegas menjemputmu cantikku"
"Hmm apasii Daff"
"Hahaha, aku otw yaa"
"Iya, hati-hati di jalan, wassalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Daff sudah sampai di depan rumah Mai, beranjak keluar dari mobil, melangkahkan kaki menuju rumah Mai dan mengetuk pintu rumahnya. Tak lama kemudian sang Ayah yang membuka pintunya, menyambut hangat kedatangan Daff selaku bosnya Mai.
"Eh nak Daff, ayo ayo masuk nak"
"Terimakasih pak" balas Daff kemudian melangkah masuk rumah Mai
"Tunggu ya saya panggilkan dulu Mai nya" kemudian meninggalkan Daff sendiri di ruang tamu
"Ayo Daff aku sudah siap"
Daff dan Mai kini sudah berada di dalam mobil, langsung saja Daff menginjak gas dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Mai tidak nyaman berada di mobil dengan kecepatan tinggi "Daff tolong kurangi kecepatannya!!" pinta Mai.
Daff tidak mendengar permintaan Mai, bahkan Daff menaikkan kecepatan mobilnya.
"Daff berhentii!!!" Ucap Mai dengan nada marah
Daff terkejut mendengar kalimat yang dilontarkan Mai, Daff pun menginjak rem dengan cepat dan ini membuat Mai semakin kesal dengan tingkah Daff.
"Ada apa Mai?"
"Ada apa? Kenapa kamu malah tanya ada apa?"
"Ya kenapa kamu suruh aku berhenti?"
"Aku mau turun disini Daff, lupakan acara makan siangnya" balas Mai kemudian beranjak membuka pintu mobil
"Tunggu" Daff menutup pintunya kembali
"Apa lagi Daff?" Tanya Mai kesal
"Maaf, aku memang seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Three Little Words
Romance#440 - ChickLit "Ayolah Mai, katakan, katakan padaku jika kau juga jatuh cinta padaku, aku akan mengakhiri pendekatan ini dan menjadikannya suatu hubungan" batin Daff "A.. aku... aa.. ak.. kuu" Daff gemas dibuatnya, apa sangat sulit mengeluarkan kal...