-Selamat membaca-
"Alhamdulillah udah waktunya shalat dzuhur" ucap Mai melihat ke arah Sam dan Daff
"Ayo Sam Daff kita shalat dulu, udah itu baru kita makan siang""Hehe duluan aja ya Mai aku ada urusan sebentar" balas Daff kemudian merangkul bagian pundak Sam
"Urusan apa yang lebih penting dari shalat?" Tanya Mai penasaran
"Ada lah pokoknya bentar ya Mai" jawab Daff kemudian memaksa Sam keluar ruangan Mai
Mai yang melihat tingkah kedua rekan kerjanya itu hanya bisa menggeleng kepala
Daff memaksa Sam untuk memasuki ruangan Daff,
"Ihh apaan sii lo pake rangkul-rangkul pundak gua segala" ucap Sam risih kemudian melepaskan tangan Daff melekat dipundaknya"Ssstttt ikut gua" Daff memimpin jalan di depan menuju arah ruangan Daff, diikuti dengan Sam yang berjalan terpaksa karena permintaan Daff.
Sesampainya di ruangan Daff "lo tadi mau ngomong apa sama Mai" tanya Daff mengintrogasi
"Apa urusannya sama lo?" Jawab Daff jutek
"Lo mau ngomong tentang seseorang yang masuk ke ruangan Mai dan berpaspasan sama lo di lift?"
"Kok lo tau?" Tanya Sam curiga
"Otak lo emang gak akan pernah berkembang ya" jawab Daff membuat Sam kesal
"Maksud lo? Ouh lo lebih pinter dari gua? Lebih perfect hidup lo?" Balas Sam dengan tatapan tajam
"Ya jelas gua tau, di kantor ini gua yang pegang bagian CCTV"
"Ya terus ngapain lo larang gua ngomong ttg cowo itu ke Mai?" Tanya Sam to the point
"Gua punya rencana bagus" Balas Daff dengan senyum devilnya
"Gua tau lo cowo kaya gimana tapi soal Mai gua gak bisa main-main"
"Sstttt bro, santai ini rencana bagus" balas Daff kemudian berdiri dan melihat ke arah jendela
"Apa rencana lo?"
"Kita jadiin cowo itu saingan kita juga buat dapetin Mai"
"Hah? Buat apa? Gua saingan sama lo aja udah nyesek gua lagian pusing gua punya banyak saingan"
"Udah lo ikutin aja rencana gua, kita biarin Mai tau sendiri gimana aslinya cowo itu, biarin Mai rasain kecewa, lo gausa ikut campur, gua yakin kalau sampai Mai tau tentang aslinya cowo itu dia mungkin bakal benci sama cowo itu dan disaat itu kita buktiin siapa yang lebih pantes buat Mai, gua apa lo. Disaat titik kesedihan Mai kita buktiin siapa yang nantinya Mai pilih"
"Mai gak akan benci sama orang lain" balas Sam datar
"Hah? Gak akan benci? So tau banget ya hidup lo, siapa lo? Peramal? Hahaha" jawab Daff kemudian tertawa
"Dengan adanya pesaing baru itu malah buat tambah ribet"
"Sssttt nikmatin aja prosesnya bro, kalau lo mau gua bersaing secara sehat lo ikutin cara gua" Daff tersenyum bagaikan lelaki yang sedang menjalankan niat jahat
"Oke gua ikutin mau lo, gua gak akan kasih tau Mai tentang apa yang gua denger soal cowo itu. Tapi perlu lo tau, kalau sampai ending dari rencana lo ini buruk gua gak akan segan-segan bongkar kebohongan lo sama Mai, lo gak lupa kan? Kebohongan apa yang lo buat ke dia? Kelar hidup lo kalau sampai Mai tau kebohongan lo selama ini ke dia." Sam mengancam dengan tatapan tajamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Three Little Words
Romance#440 - ChickLit "Ayolah Mai, katakan, katakan padaku jika kau juga jatuh cinta padaku, aku akan mengakhiri pendekatan ini dan menjadikannya suatu hubungan" batin Daff "A.. aku... aa.. ak.. kuu" Daff gemas dibuatnya, apa sangat sulit mengeluarkan kal...