16

39 5 0
                                    

-Selamat membaca-

"Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya wanita itu

Ya benar, aku tidak mimpi, ini memang dirinya, dirinya yang aku kenal sejak masa putih abu-abu. Dia sekarang lebih cantik dan anggun dengan jilbabnya, bahkan ia memakai jas dokter. Mungkinkah ia seorang dokter disini? Atau hanya sekedar memakai jas nya saja?, pertanyaannya membuat jantungku berhenti berdegup kencang.

"Ini tempat umum dan bukan urusanmu" balas ku lalu menjauhinya pergi

Aaarrgg sial kenapa aku tidak langsung menanyakan tentang pertanyaan-pertanyaan yang sudah terdaftar dipiranku, mengapa aku pergi begitu saja meninggalkannya. -batin Sam

"Tunggu"

Ia mengejarku? Benarkah? Ada perlu apa dia mengejarku? Bukankah semuanya sudah cukup karenanya.

Aku membalikkan badanku "Ada perlu apa?"

"Mengapa kau seperti tidak mengenaliku?" Tanya wanita itu

"Memangnya kau pikir kau siapa? Orang terkenal sampai aku harus mengenalmu?"

"Kamu Sam kan? Samuel Joash?"

Dia masih mengenaliku, mengapa ia bersikap seakan tidak mempunyai kesalahan padaku.

"Maaf anda siapa ya? Saya tidak mengenal anda, mengapa anda tau nama lengkap saya?"

"Sudahlah tidak perlu seperti itu Sam, aku mengenalmu sejak dulu dan ku rasa kau juga mengenalku"

Kemudian mereka berdua duduk di ruang tunggu dan berbicara.

"Ada apa kau datang kesini?" Tanya wanita itu

"Tidak ada urusannya denganmu" jawab Sam jutek

"Kau menjenguk seseorang? Lalu kenapa tadi aku melihat mu seperti keluar dari kamar mandi wanita?"

"Ya benar, aku berniat menjenguk orang yang baik hati dan tidak meninggalkanku begitu saja" ucapan Sam seakan mengarah pada wanita itu

"Sam aku tidak bermaksud meninggalkanmu dulu dan soal itu aku minta maaf, aku mempunyai alasan sendiri kenapa aku melakukan itu"

Sam kemudian mengarahkan pandangannya ke wanita itu dan menatapnya dengan tatapan tajam "apa?? Apa hah??? Apa alasanmu meninggalkanku begitu saja? Apa kamu pikir hatiku ini lelucon yang bisa kau jadikan permainan?"

"Sudah ku katakan aku mempunyai alasan sendiri Sam" balas wanita itu kemudian memalingkan wajahnya dari hadapan Sam menatap sembarang arah.

"Tidak sadarkah kau? Tidak sadarkah kau bahwa aku begitu menderita selama ini karena dirimu? Dan sekarang kau muncul lagi dihadapanku mengembalikan luka lama yang sudah tertanam" balas Sam dengan nada tinggi

"Apa kau masih mencintaiku?"

"Kehadiranmu kembali membuat rasa cinta itu pun kembali, bahkan sepertinya aku memang benar mencintaimu bukan Mai" balas Sam

"Tunggu, Mai? Siapa Mai? Dan apa hubungannya denganmu?" Tanya wanita itu sedikit curiga

"Rumaisha Shahin Malayeka, gadis yang membuatku berhasil melupakanmu tapi karena kehadiranmu kembali kau menghancurkan perasaanku untuk kesekian kalinya"

Astaga. Mai? Mungkinkah itu Maisha sahabatku? Nama lengkapnya percis dengan nama sahabatku. Mungkinkah? -batin Wanita itu

"Kenapa kau terdiam?" Tanya Sam saat ucapan Sam barusan membuatnya berpikir keras jika memang gadis itu adalah Mai

"Azkayra Yasna !! Aku sedang berbicara denganmu!! " ucapan Sam mengejutkan Kay

Ya benar, wanita itu adalah wanita yang pergi meninggalkan Sam begitu saja. Kini ia datang kembali tanpa rasa bersalah, Kay yang tak lain adalah sahabat Mai sejak dulu.

"Sam apa kau mencintai Mai?" Tanya Kay

"Ntahlah aku bingung dengan perasaanku sekarang, apa kau mengenalnya?" Balas Sam datar

"Menjauhlah dariku, kejar cinta sejati mu, cintamu bukan aku, perlu kau tau ia adalah sahabatku" ucap Kay kemudian bergegas pergi meninggalkan Sam seorang diri

"Aku sudah mengetahui tentang riwayat hidupmu di rumah sakit ini, dan semua tentangmu aku sudah tau termasuk alamat dan no telepon mu" ucapannya Sam menghentikan langkah kaki Kay

Kay membalikkan arahnya kembali pada Sam "apa maksud mu?"

"Aku bisa saja meneror mu jika kau bertingkah seenaknya lagi dihidupku Kay !!!" Balas Sam dengan tatapan seakan ingin menyerang Kay

"Apa kau mengancamku sekarang?"

"Sepertinya akan lebih asik jika diantara hidupku dan hidupmu di selingi dengan sebuah teror"

"Apa maumu??" Tanya Kay

"Menikahlah denganku"

"Menikah? Apa kau gila?"

"Ya aku gila aku gila aku gila aku gila karena dirimu Kay, bertahun-tahun aku menahan rasa ini padamu, bertahun-tahun aku mencarimu dan memendam rasa rindu yang sekarang tergantikan dengan amarah, sejak kapan? Sejak kapan aku semarah ini terhadap seorang wanita? Aku tidak pernah seperti ini kepada seorang wanita dan kau... kauu.. kau yang sudah membuatku seperti ini Kay... kau lah sumber dari segalanya.. dan sekarang setelah aku berhasil menemukanmu kembali aku tidak akan membiarkan siapapun merebut mu dariku !!! Kau hanya milik ku Kay kau hanya milik ku, ingatlah ingatlah jika kau kau AZKAYRA YASNA hanya milik ku milik ku SAMUEL JOASH!! "

Kay menitihkan air mata mendengar Sam yang baru saja membentak dan memarahinya dengan nada tinggi

"Hatiku jauh lebih sakit jika dibandingkan dengan apa yang barusan ku lontarkan padamu"

"Maaf Sam maafkan aku, aku khilaf saat itu dan mari kita jalin semuanya dari awal lagi"

Seakan tidak ingin kehilangan Kay kembali, Sam melangkah cepat menuju Kay dan memeluknya erat. Mereka berpelukan dan air mata Kay semakin deras, Sam pun menitihkan air matanya walaupun tak sederas Kay.

Sam mengeratkan pelukannya "Tetaplah bersamaku, hingga Tuhan memisahkan kita... Aku mencintaimu, bahkan hingga detik ini aku masih mencintaimu" bisik Sam ditelinga Kay

Bersambung...


Jangan lupa votenya ya
Terimakasih ... 😊

Those Three Little WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang