#UL CLAP CLAP CLAP

2.1K 313 140
                                    

Up lagi, semoga tidak bosan 😌

Note : Story ini saya buat berdasarkan urban legend yang sudah lama beredar dengan judul yang sama. Dengan penambahan cerita dan saya deskripsikan dengan bahasa saya. Inget ya URBAN LEGEND, silahkan baca versi aslinya di google jika belum tau.

Tolong tinggalkan jejak jika membaca 😘
Beri motivasi untuk penulis amatir ini.

SIDER?

Iyain aja😌

- Oneshoot story -

HAPPY READING 😘

----------

- CLAP CLAP CLAP -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- CLAP CLAP CLAP -




Ini bukan ingin Jihoon.

Mendaki gunung untuk liburan bukanlah gayanya. Tapi Daniel - kekasihnya - memaksanya untuk mendaki dengan alasan pendekatan pada alam dan-




membakar lemak.


Sepanjang perjalanan Jihoon tak berhenti mengeluh saat lelah menghampirinya. Daniel yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menuntun Jihoon. Jika tidak seperti itu, Jihoon akan banyak istirahat dan mereka tidak cepat sampai ke puncak. Padahal Jihoon hanya membawa tas kecil berisi makanan sedangkan Daniel tas besar dengan tenda dan lain-lain.

"Kapan kita sampai?" tanya Jihoon dengan intonasi lelahnya.

"Sebentar lagi, Love."

"Ini sudah pukul 4 sore, Niel. Disini cepat gelap karena banyak pepohonan. Aku takut."

Daniel mengeratkan genggamannya, menenangkan Jihoon yang kelihatan ketakutan. Tersenyum kecil dan mengecup sekilas pipi bulatnya.

"Niel, kau tidak boleh menciumku sembarang di tempat seperti ini?! Kau tahu, nanti yang menjaga gunung ini bisa marah."

Daniel hanya bisa tertawa kecil mendengar omelah Jihoon. Meski Jihoon bicara dengan nada kesalnya, tapi ia tahu Jihoon sedang menutupi rasa malunya. Karena pipi bulatnya kini bersemu merah.


Sangat manis.


"Aku tahu. Sebentar lagi kita sampai dan kita bisa melihat senja bersama."

Jihoon mengatupkan bibirnya rapat dan mengangguk. Ia lelah untuk bicara lagi. Kakinya terasa akan copot karena berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. Mereka kembali melanjutkan perjalanan dengan Daniel yang ada di depan. Tangan kanannya masih setia menuntun Jihoon.

MOOD MAKER [NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang