I PROMISE YOU : White Lily | 2 of 2

2K 370 345
                                    

Jangan terlalu berharap dengan story saya yang ini karena otak saya yang berbunyi kratak kratak...

3k+

Sider?
Stop bikin aku syedih 😢

Semoga betah membaca 🙇

Akan ada penjelasan diakhir.

Happy Reading😘

I PROMISE YOU : White Lily —

Daniel masih berlarian diatara orang yang berlalu-lalang. Ia masih mengejar Jihoon, ah lebih tepatnya orang yang terlihat mirip dengan Jihoon. Dia memang sama persis dengan Jihoon namun lebih pucat, sangat pucat. Bagaimana Daniel tahu itu bukan Jihoon?

Firasat.

Logikanya tidak mampu menjelaskan apa yang ia lihat.

Ponsel Daniel berdering, nama Daehwi tertera disana. Dengan cepat Daniel langsung menerima panggilan itu.

"Daniel Hyung?! Jihoon sedang menuju ke kantormu tapi ada yang aneh dengannya."

"Apa maksudmu? Kau tidak bersamanya?"

"Tidak. Jihoon mengatakan sesuatu yang aneh dan menyuruhku pulang duluan, sementara dia menuju ke kantormu setelah dari Soul Florist. Perasaanku tidak enak, bisakah kau menjemputnya di jalan?"

Perasaan Daniel semakin tidak menentu, ia tidak menjawab Daehwi yang terus memanggil. Daniel mengedarkan pandangannya mencari sosok yang mirip Jihoon namun ia sudah tidak ada, benar-benar hilang.

Sial.

Daniel memutuskan panggilan Daehwi secara sepihak dan memutar arah karena Soul Florist berlawanan arah dengannya yang mengejar sosok yang mirip Jihoon. Daniel terkecoh oleh makhluk yang menyerupai Jihoon.

Dan itu buruk.

Daniel berlari seperti orang kesetanan, mengabaikan orang-orang yang ia tabrak dan mengumpati dirinya. Kemejanya sudah berantakan dan basah oleh keringat. Bukan waktunya memikirkan penampilan atau kemungkinan ia dipecat karena pergi saat jam kerja. Ia harus melihat Jihoon dalam keadaan baik-baik saja dengan begitu semua pikiran buruk yang mengisi otaknya akan hilang.

Setelah bertemu Jihoon nanti, Daniel ingin meminta maaf karena sudah bilang Jihoon memuakan. Daniel menyesal sudah pergi tanpa mendengar penjelasan dari Jihoon, ia terlalu cepat menyimpulkan dari sudut pandangnya saja. Tentu Jihoon punya alasan kenapa Guanlin mengantarnya pulang, Daniel terlalu termakan oleh cemburu saat itu. Lelaki manis itu tulus mencintainya, mana mungkin tega untuk berkhianat.

Bodoh.

Daniel mengumpat atas kebodohannya yang berpikir pendek, meragukan kesetiaan Jihoon. Ia semakin mempercepat larinya hingga sampai ke sebuah lampu merah. Lampu masih hijau dan orang-orang masih berkumpul menunggu untuk menyeberang.

Daniel melihat Jihoon di seberang jalan sedang menunggu untuk menyeberang di barisan paling depan. Senyum kelegaan terukir di wajah Daniel, Jihoon-nya baik-baik saja. Dengan nafas yang tidak teratur Daniel menerobos barisan dan berdiri paling depan sama seperti Jihoon.

Jihoon melihat ke arah Daniel dan tersenyum sendu, sebuket White Lily yang cantik di tangannya. Meski terhalang oleh kendaraan yang selalu lewat, Daniel yakin Jihoon tersenyum.

MOOD MAKER [NIELWINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang