Note : Ini kumpulan fanfict 1/2shot saja. Dan akan berbeda cerita setiap ganti judul. Untuk story kali ini Oneshot.
⚠Story ini mengandung unsur kepercayaan, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Just fanfiction.⚠
SIDER? PAMALI !
VOTE WAJIB !
KOMEN MAKSA !
Kritik dan saran diterima.
Happy reading 😘
Pertengahan bulan Juli adalah saat dimana curah hujan di Korea Selatan tinggi. Awan hitam hampir menyelimuti semua penjuru Negeri Ginseng itu.
Kota Seoul nampak lebih lenggang dari biasanya, tanpa hiruk pikuk masyarakat yang menyesakan. Tetesan air mulai berjatuhan dari langit yang kelabu, mulai membuat genangan di tanah yang berlumpur.
Jihoon menatap hujan ringan dari jendela ruang klub tarinya. Mengamati bagaimana caranya air hujan meluncur bebas dari awan kelabu yang sudah mencapai titik jenuh. Tanpa mendengarkan intruksi dari pelatih tarinya.
"Park Jihoon, apa yang kau lihat?" tanya seorang Kang Daniel — pelatih klub tari—, semua anggota klub tari jadi ikut mengalihkan perhatiannya ke arah Jihoon yang masih menatap kearah keluar jendela."Diluar mulai hujan." jawabnya singkat tanpa sadar ia sedang diperhatikan.
"Lalu?"
"Akan ada petir dan suara guntur nanti."
"Kenapa kau memikirkannya saat kita berada di dalam ruangan yang kedap suara?"
"Hehehhehe kau benar." Jihoon tertawa canggung lalu menoleh ke arah semua orang yang sedang menatapnya lalu mentertawakannya, Jihoon langsung menunduk saat sadar akan kebodohannya.
"Perhatikan pelatihmu, Park Jihoon." kata Daniel dengan tawa kecilnya. Jihoon hanya menunduk seraya meremas ujung kaosnya, melirik langit yang mulai menampilkan kilatan-kilatan kecil.
Menahan gelisah yang mulai menghampirinya.
⚡⚡⚡
Jihoon duduk di halte bus sendirian, kedua tangannya ia masukan ke dalam jaketnya. Jihoon harus pulang terlambat karena harus ikut klub tari setiap Kamis di kampusnya. Dan hari ini hujan datang dengan menyebalkannya.
Jihoon mendesah kasar saat ia lupa membawa eaephone sehingga ia harus mendengar suara gemericik air hujan juga suara guntur yang sesekali menggelegar.
DUARR
Jihoon terkejut namun sedetik kemudian menatap ke langit, menerawang ke langit yang mulai menggelap menuju malam. Pikirannya menerawang jauh ke titik yang tidak bisa disentuh.
DUARR
Kembali suara guntur menggelegar, tangan Jihoon mengepal di dalam sakunya. Ketakutan dan kegelisahan terpancar dari manik gelapnya. Tenggelam dalam ruang pikiran.
Sebuah mobil hitam berhenti tepat dihadapannya, Daniel keluar dari mobil dan berlari ke tempat Jihoon.
"Jihoon, ayo pulang bersamaku." ajak Daniel yang tidak direspon Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOOD MAKER [NIELWINK]
RandomVer. 2018 finish. Complete✔ Moodbooster or moodbreaker? This is a mood maker. Collection of fanfict NielWink Oneshot and twoshot, short story Highest rank #35 in random (20052018) Silahkan baca Bab Daftar Isi dipaling bawah ^^ - 09/02/2018 -